Roseanne POV
Ketika keluargaku meminta agar kami menginap dengan alasan sudah larut malam, aku terkejut karena Lisa menyetujuinya begitu saja. Dia melepaskanku dengan perasaan tak nyaman di antara kedua kakiku. Mengabaikan tatapan geli Alice, aku membawa Lisa menuju kamarku.
"Kau bisa menolak jika memang kau tidak mau, Lisa. Orang tuaku tidak akan memaksa." Aku berkata ketika kami masuk ke dalam kamar.
"Kenapa aku harus menolak?" Lisa berbalik setelah selesai menelusuri setiap kamarku dan menatapku yang masih bersandar di pintu. "Aku suka berada disini. Orang tuamu, kakakmu, mereka semua lucu."
Jika itu adalah kata-kata penghiburan, aku sama sekali tidak setuju. Karena aku ingat jika Lisa tidak nyaman dengan ucapan ayahku sebelumnya.
Memberi alasan yang masuk akal, aku pun berkata.
"Kamarku tidak seluas kamarmu. Selimutnya tidak setebal dan sehalus yang ada di rumahmu dan juga kasurnya... ini benar-benar tidak nyaman. Aku tidak keberatan jika harus menyetir di malam hari, Lisa."
"Tapi aku keberatan." Balas Lisa kemudian.
Tatapanku tertuju pada Lisa yang perlahan berjalan ke arahku. Momen satu jam sebelumnya teringat dengan jelas dalam benakku dan aku berdiri depan penuh antisipasi. Jantungku berdegup dengan kencang hingga kemudian Lisa berdiri di depanku, ketukan pintu di belakang membuatku tersentak.
Lisa berdehem dan kemudian aku membuka pintu untuk melihat Alice sedang menyeringai ke arahku. Aku melotot padanya tapi Alice tidak peduli dan memberi tatapan penuh pada Lisa.
"Hai! Maaf mengganggu malam kalian. Aku sebenarnya sudah mengatakan pada ibu untuk tidak perlu melakukan ini, tapi dia bersikeras menyuruh salah satu di antara kalian tidur di kamar tamu. Ibu baru saja merapikannya." Ucap Alice.
"Kamar tamu?" Aku melotot, memprotes sikap Alice atau ibuku dalam hal ini.
"Ya, kamar tamu." Ucap Alice menegaskan.
"Tapi kita tidak butuh kamar tamu." Bantahku.
"Tidak apa-apa. Aku akan tidur di kamar tamu. Kemana aku harus pergi?" Lisa kemudian berkata dan kepalaku tersentak ke arahnya, sudah sangat siap untuk memprotes perkataannya.
"Tepat di sebelah kamar Roseanne." Ucap Alice.
"Oke. A-aku pergi ke kamar tamu saja."
Dengan itu, Lisa pergi begitu saja ke kamar tamu dan aku menatap kepergian Lisa dengan pandangan tak percaya. Tunggu, dia tidak mungkin pergi begitu saja setelah apa yang dia lakukan sebelumnya kan? Dia sudah membuatku terangsang dan meninggalkanku dalam keadaan yang begitu menyiksa?
"Alice..."
"Salahkan saja kenapa kalian tidak bisa menahan hormon kalian di depan ibu dan ayah." Ucap Alice yang membuatku cemberut.
"Ini bukan salahku. Lisa yang menggodaku."
"Dan kau dengan mudah tergoda oleh Lisa. Kau terangsang. Astaga, aku tidak percaya harus mendengar suara erangan dari adikku sendiri." Alice memutar mata. "Sekarang nikmatilah tidur sendirian dengan penuh siksaan."
"Brengsek kau, Alice!"
Alice tertawa terbahak-bahak seolah dia menikmati keadaaanku yang tersiksa. Setelah kepergian Alice dan aku di tinggal sendirian, aku hanya bisa menghela nafas dan bersandar di pintu lagi. Masih bisa merasakan jari-jari Lisa di mulutku, paha Lisa menekanku dan ketika tanganku tanpa sengaja menyenggol sesuatu yang keras.
Aku tahu. Aku sudah mendengar semua rumor itu bahwa Lisa memiliki penis. Namun, ketika merasakannya secara langsung meskipun tanpa sengaja tetap saja membuatku sangat terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅
Fanfiction[21+] Di balik sikap angkuhnya, Roseanne menyadari jika itu hanyalah topeng bagi Lisa untuk membangun perlindungannya sendiri. Maka, dia akan menawarkan diri untuk melindungi Lisa dan menyadarkan Lisa bahwa dunia tidaklah menakutkan. MATURE CONTEN❗...