39

297 48 1
                                    

Author POV

Roseanne benci saat dia mendengar bahwa Aaroon dan Julia berada di penjara hanya menjadi saksi atas kekerasan yang Lisa lakukan. Dia marah dan Lisa menenangkannya.

Aneh. Seharusnya, Lisa-lah yang butuh di tenangkan karena siapa yang sebenarnya rugi dalam hal ini?

Itu jelas Lisa. Tapi tetap saja, Roseanne merasa sangat marah hingga dia menangis di pelukan Lisa.

“Aku berjanji akan membebaskanmu secepatnya, Lisa. Jangan khawatir. Aku tidak akan membiarkan hukum bersikap jahat padamu.” Kata Roseanne, berbisik di leher Lisa.

“Aku percaya padamu, sayang.” Bisik Lisa.

Mereka mengurai pelukan dengan perlahan dan Lisa tersenyum padanya. Mata Roseanne menelusuri setiap inci wajah Lisa dan jari jemarinya menyentuh luka Lisa yang membuat Lisa meringis.

“Bisakah kita obati dulu lukanya?” Tanya Roseanne, tidak tega melihat semua luka di wajah Lisa.

“Aku akan meminta perawat penjara untuk mengobati lukaku.” Kata Lisa.

“Apakah dia seorang wanita?” Tanya Roseanne, satu alisnya terangkat.

Lisa terkekeh. “Seorang wanita muda.”

“Oh, benarkah?” Tanya Roseanne, matanya menyipit.

Lisa masih terkekeh. Meskipun Roseanne dapat mengatakan bahwa seringai Lisa saat ini sungguh menyebalkan hingga membuat Roseanne ingin mendorong pacarnya untuk menjauh.

“Ya.” Kata Lisa. “Wanita muda yang sangat cantik, tinggi, dengan rambut hitam, tubuhnya juga memiliki lekukan tubuh yang ideal. Dia...”

“Lisa!” Roseanne tidak tahan meskipun tahu Lisa hanya menggodanya.

“Dia sangat cantik tapi hanya ada satu wanita yang aku inginkan.” Lanjut Lisa.

Roseanne menyelipkan tangan ke celana Lisa, menarik Lisa untuk mendekat. Gerakannya membuat pacarnya tersenyum lebar.

“Kau hanya menginginkanku?” Tanya Roseanne merasa butuh konfirmasi.

“Hanya kau.” Lisa mengangguk, mencondongkan tubuh dan kemudian, bibir mereka kembali menempel satu sama lain.

Sungguh luar biasa, seberapa sering pun mereka berciuman, Roseanne merasakan percikan yang membuat dia menginginkan Lisa lebih dan lebih lagi.

Saat tubuh mereka menempel, jari Lisa menggali kulit di pinggulnya, sepertinya semua luka terabaikan begitu saja dan begitu Lisa mencium Roseanne lebih keras lagi, Roseanne mencengkram erat rambut Lisa, mengerang dalam ciuman itu.

“Lisa...” Desis Roseanne. “Aku harus pergi.”

“Aku tahu.” Lisa berbisik, tangannya menyelinap ke dalam baju Roseanne, melewati luka di sisi perutnya hingga bertumpu di payudaranya.

“Lis...” Erang Roseanne. “Seseorang mungkin akan masuk dan aku tidak mau mereka melihat tanganmu berada di payudaraku saat ini.”

Lisa menghela nafas. Tahu betul bahwa akhirnya mereka harus berpisah. Roseanne menarik diri meskipun dia menyadari bahwa sesuatu yang lembab di antara kedua kakinya membuat dia terasa tidak nyaman.

Hanya karena merasa penasaran, Roseanne melirik ke antara celana Lisa dan senang ketika menyadari bukan hanya dia saja yang merasa terangsang.

Sayangnya, ini bukan tempat yang tepat.

“Sialan,” Desis Lisa. “Apakah aku harus berjalan dengan penis menonjol seperti ini? Bagaimana jika para wanita melihatnya? Mungkin perawat cantik itu harus memberikan perawatan ekstra padaku, kan?”

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang