12

700 79 15
                                    

ROSEANNE POV

Lisa banyak diam selama perjalanan kami tapi aku berpikir, dia hanya kurang nyaman. Karena sejak agensinya menyuruh dia untuk melakukan hiatus, bisa dibilang ini kali pertama dia keluar dari rumahnya. Jadi, aku hanya diam dan memberinya waktu hingga dia merasa nyaman berada di publik.

Lagipula, jika dia sedang tidak bekerja, aku sangat mengerti jika dia kurang nyaman berada di tempat umum. Dia lebih suka berada di rumah dan meskipun cafe ini tidak ramai, sepertinya dia juga kurang nyaman berada di tempat umum.

“Lisa, sayang, apa kau mau kita pulang lagi? Aku baik-baik saja kalaupun harus memasak untukmu.”

“Tidak. Tidak apa-apa, Roseanne.” Dia menjawab dengan tenang sambil melepaskan maskernya tapi dia tidak melepaskan topinya.

“Oke. Kalau begitu, aku akan pesan dulu sarapan untuk kita. Kau tunggu disini, oke?”

Lisa hanya mengangguk dan aku mencium pipinya sebelum pergi ke konter untuk memesan sarapan untuk kami berdua. Aku menoleh, menatap Lisa ketika aku menunggu pesanan kami selesai.

Dan ketika aku melihat Lisa hanya diam sambil memainkan ponselnya, aku menganggukkan kepala dan yakin jika dia baik-baik saja menunggu sendirian di mejanya.

Aku seringkali mengkhawatirkan Lisa terutama sejak insiden bunuh diri itu. Meninggalkan Lisa sendirian selalu menjadi momen menakutkan untukku.

Tapi melihat dia dengan nyaman duduk di tempatnya duduk sambil memainkan ponselnya membuatku tersenyum. Diam-diam, aku mengeluarkan ponsel dan memotret visual Lisa dalam diam.

Aku tersenyum lagi melihat betapa tenangnya dia saat ini. Memperbesar wajahnya, aku mengusap layar ponselku dan melihat visual Lisa dari ponsel. Percayakah bahwa wanita yang berada di layar ponsel ini akhirnya berkencan denganku?

Ya ampun.

Saat aku hendak meletakkan kembali ponselku, aku mendengar ponselku berdering hingga aku kembali melihat kembali ponsel dan aku mendapatkan pesan dari Lisa.

Mengangkat alis, aku menoleh kembali pada Lisa yang tidak melirikku sama sekali. Aku memutuskan untuk mengklik pesannya.

Lisa : Jika kau menginginkan fotoku, kau bisa bertanya padaku daripada harus memotretku diam-diam, tahu?

Aku sedikit tertawa membaca pesan itu sampai kemudian tawaku redup seketika saat satu pesan lain masuk ke ponselku.

Itu Jaehyun. Pria yang sering melakukan seks denganku selama berbulan-bulan. Tubuhku menegang saat membaca satu pesan darinya.

Jaehyun : Bertemu malam ini, please?

Aku menggigit bibirku. Sudah cukup lama sejak aku melakukan seks terakhir dengan pria ini. Mungkin tiga minggu atau sekitar satu bulan lalu? Kami biasanya saling memanggil jika diantara kami ada yang membutuhkan dan hampir tidak pernah menolak ketika salah satu dari kami memanggil.

Fakta bahwa dia menulis kata please yang berarti memohon, artinya dia sangat membutuhkanku. Sesuatu pasti terjadi hingga dia tiba-tiba memanggilku lagi. Menghela nafas, aku tidak tahu bagaimana cara memberitahu Jaehyun bahwa... aku ingin menghentikan pertemuan rutin kami.

Dan, setelah berbulan-bulan sering memanggil satu sama lain, aku tidak tahu apakah Jaehyun akan menerima begitu saja. Karena sejujurnya sebelum kami berhenti melakukan seks selama satu bulan ini, aku dan dia sangat rutin bertemu satu sama lain.

Terutama karena itu adalah panggilan dariku. Aku selalu stress menghadapi perasaanku pada Lisa hingga membutuhkan sesuatu untuk melampiaskan semua itu.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang