30

474 46 3
                                    

Lisa POV

Setelah melewati berjam-jam dengan penuh siksaan karena hormon yang muncul tiba-tiba, kami akhirnya tiba di Seoul. Untungnya, tidak ada media yang tengah meliput hari itu.

Syukurlah, pikirku.

Dengan mudah, aku menemukan taksi. Aku membawa Roseanne menaiki lift dan siap pergi menuju rumahku.

Rumah.

Ya Tuhan, sudah berapa lama aku tidak kembali ke rumahku sendiri. Belum genap sebulan tapi rasanya sudah begitu lama.

Aku menghela nafas sambil bersandar ke kursi, merasa seluruh beban terangkat. Senyum di wajahku terlihat.

Roseanne meletakkan tangan di pipiku, mengusapku dengan lembut. Aku menoleh padanya, melihat tatapan lembut yang dia arahkan padaku.

“Apakah kau senang bisa kembali?” Tanya Roseanne.

Aku meraih tangannya, mencium ujung jarinya berkali-kali, mengabaikan lirikan sopir taksi yang tajam.

Aku tahu sebagian banyak orang Korea membenci pemandangan seperti ini tapi aku sedang bahagia. Aku akan mengabaikan apapun yang membuatku kesal.

“Ya, senang sekali bisa kembali ke rumahku. Aku merindukan Leo.” Ucapku.

Roseanne menyandarkan kepalanya di bahuku, mencium rahangnya.

“Mungkin kita bisa memanggil Jennie dan Jisoo ke rumah?”

“Sekarang?” Tanyaku, mengerutkan kening.

“Kau tidak merindukan mereka?”

Aku juga merindukan Jisoo dan Jennie. Merekalah yang biasanya membuat suasana di rumahku tidak terlalu sepi, terutama Jisoo.

Tapi hari sudah sore dan aku pikir, aku hanya ingin menghabiskan waktuku bersama Roseanne.

“Mungkin nanti. Aku ingin bersamamu saja malam ini. Jika tidak apa-apa?”

“Tentu saja tidak. Aku senang kita tetap bersama seperti ini.” Roseanne mencium ujung rahangku, mengusap perutku sebelum melingkarkan tangan di pinggangku.

Aku merasakan kehangatan tubuhnya dan menarik tubuhnya ke arahku. Kami kebanyakan diam sepanjang perjalanan. Hingga tak lama kemudian, taksi berhenti tepat di depan rumahku.

Kami turun dari taksi. Aku membayar taksi dan menurunkan koper milik Roseanne.

Mataku berbinar melihat rumahku sendiri. Menatap kagum, baru menyadari betapa rumah yang aku miliki.

“Ya Tuhan, aku merasa seperti masuk ke rumah orang asing.” Ucapku tertawa kecil.

“Kalau begitu, selamat datang di rumah orang asing, kau orang asing.” Ucap Roseanne yang juga tertawa.

Kami berdua terkikik saat melangkah masuk ke dalam rumah. Tubuh kami masih saling menempel satu sama lain.

Semuanya masih sama, pikirku. Mataku mengelilingi setiap ruangan, dengan Roseanne yang masih menempel di pelukanku.

“Apakah makanan dan minumannya sudah kadaluwarsa?” Tanyaku sambil berjalan ke dapur.

“Sayang, kau belum pergi selama itu.” Ujar Roseanne, menertawakan kebodohanku.

“Aku tahu. Tapi rasanya sangat lama sekali.” Gumamku.

Aku berbalik menghadap Roseanne, menjatuhkan koper begitu saja di lantai. Roseanne juga menghadapku, melingkarkan tangannya di leherku.

“Selamat datang di rumah, sayang.” Ucap Roseanne, tersenyum. Matanya berbinar bahagia.

“Rumah,” Ulangku, meletakkan tangan di pinggulnya dan menarik Rosie mendekat ke arahku. “Aku suka berada di rumah. Terima kasih banyak sudah membawaku pulang.”

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang