Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅

19

Lisa POV

Aku bergegas memasuki sebuah ruko. Dengan pakaian tertutup, memastikan aku tidak bersentuhan dengan siapapun ketika sedang berjalan ke suatu tempat, aku kemudian dengan langkah tenang akhirnya berhasil masuk.

“Halo, ada yang bisa aku bantu?” Seorang wanita menyapa.

“Ya. Aku melakukan janji dengan Sorn? Pemilik tempat ini. Aku Lisa. Orang yang akan mengadopsi anjing.” Aku berkata sambil membuka masker di wajahku. 

“Oh!” Wanita di depanku itu melebarkan mata, lalu mengulurkan tangan. “Aku Sorn! Senang bertemu denganmu.”

Aku tidak masalah berjabatan tangan dengannya karena aku menggunakan sarung tangan ketika pergi ke ruko tempat sebuah pusat anjing dimana banyak anjing terlantar yang akhirnya menetap disini.

"Senang bertemu denganmu juga. Bolehkah aku segera mengambil anjingnya? Aku harus segera pergi lagi. Aku akan mengurus semua administrasinya saat ini." Aku berkata, tidak mau terlalu lama membuang waktu di tempat asing. 

“Tentu. Aku akan persiapkan berkasnya terlebih dahulu.”

Wanita itu pergi dan aku melihat sekeliling. Tidak menyangka aku kini mencari seekor anjing untuk menemaniku.

Sejak putusnya hubunganku dengan Roseanne minggu lalu, aku sendirian. Benar-benar sendirian. Aku tahu, Jisoo sebelumnya menyarankan agar Miyeon tinggal di rumahku. Tapi, aku menolak.

Aku tetap melakukan terapis,  membicarakan apa saja dengan Miyeon. Tapi alih-alih melakukan sesi setiap hari, aku meminta pada Miyeon agar kami melakukan sesi sebanyak dua kali dalam seminggu. 

Menurut Miyeon, aku harus menghadapi ketakutanku. Dimulai dengan memelihara sesuatu. Dulu, aku adalah seseorang yang memelihara seekor kucing.

Tapi sejak orang tuaku membuat kucingku mati, aku benci memelihara sesuatu. Menurut Miyeon, memelihara sesuatu juga bisa membagikan emosi yang tidak pernah tersalurkan.

Dan juga, peliharaan tidak akan pernah menghakimimu, bukan? Jika aku tidak mau terlalu terbuka pada orang, cobalah terbuka pada binatang peliharaan dan ya, aku akhirnya mencari di internet dan menemukan tempat penampungan pusat anjing. 

“Ini berkasnya dan ini dia.” Seekor anjing berbulu lebat berwarna putih, namun tampak kurus itu muncul, matanya tampak ketakutan seolah dia  khawatir ketika dia melihat orang asing.

Aku mau tak mau tersenyum padanya. Perlahan, aku mengusap lembut puncak kepalanya sampai kemudian, aku melihat tatapan mata yang ketakutan itu lenyap, aku pun mengambil alih anjing itu dari tangan Sorn dengan lembut.

“Siapa namanya dan apa yang terjadi dengannya?”

“Menurutku, pemilik sebelumnya memukulinya. Dia masih sangat bayi saat aku menemukannya. Luka luarnya sudah sembuh seratus persen. Tapi meskipun sudah satu tahun, dia sepertinya masih sangat takut jika bertemu orang baru seolah dia takut seseorang akan memukulinya lagi.”

“Trauma.” Kataku pelan, sangat mengerti perasaan anjing tersebut. Tiba-tiba saja, aku merasa terikat dengan anjing ini karena aku tahu apa yang dia rasakan. “Aku akan mengambilnya.”

“Aku senang dan aku harap, dia akhirnya bisa terbuka pada orang baru dan mengenal tempat umum. Dan namanya Leo. Dia laki-laki.”

“Leo.” Aku berkata sambil menatap anjing yang rupanya juga tengah menatapku.

Aku tidak bisa menghentikan senyum bodoh yang terpasang di wajahku dan memeluk anjing itu dengan sangat lembut.

Aku akhirnya mengurus segala berkas dan administrasi, melakukan pembayaran dan segala macam yang perlu di lakukan  sampai akhirnya, aku berhasil membawa anjing itu keluar dari tempat penampungan.