18

548 69 8
                                    

Roseanne POV

Setelah dua hari yang di janjikan, aku bergegas kembali ke rumah Lisa. Tanpa mengetuk pintu, kemarahan sekaligus kekhawatiran bercampur sejak Lisa tidak menghubungiku lagi dua hari lalu.

Aku masuk ke rumah Lisa hanya untuk menemukan pacarku sedang duduk bersama Miyeon. Meskipun Miyeon duduk di sofa lain, kemarahan memuncak saat aku mencari keberadaan Jisoo.

Mereka tidak mungkin hanya berduaan di rumah ini, bukan?

“Dimana Jisoo?”

Aku mengejutkan kedua orang yang sedang berbicara itu. Berharap mendapatkan tatapan senang dari Lisa karena kami tidak bertemu dua hari, dia malah hanya mengangkat bahu dan menunjuk sofa kosong di hadapannya.

“Duduklah, Roseanne.” Kata Lisa singkat sambil kembali fokus melihat sesuatu di laptopnya sebelum dia menemukan sesuatu dan memperlihatkannya pada Miyeon. “Ini dia. Foto yang aku ambil saat sekolah. Aku tidak percaya aku masih menyimpannya.” 

“Bagus sekali, Lis...” Miyeon tersenyum lembut dan aku memperhatikan dengan alis terangkat melihat Lisa menatap layar laptop dengan penuh kerinduan.

“Ini adalah tempat-tempat yang dulu aku kunjungi dengan Niki.” Kata Lisa memberitahu.

Lisa sudah memberitahu tentang Niki pada Miyeon? Wow, sangat cepat, bukan?

“Dimana tempat ini?” Tanya Miyeon.

“Thailand.”

Aku terdiam, memperhatikan ekspresi sedih yang tergantikan dengan kemarahan di wajah Lisa sebelum dia membanting laptopnya. Dia berdiri dengan cepat hingga aku langsung berdiri, begitu juga dengan Miyeon.

Aku memberi tatapan tajam pada Miyeon tapi wanita itu mengabaikannya dan malah menyentuh bahu Lisa. Tanganku mengepal dan aku akhirnya mengalihkan pandangan ke arah lain. Benci melihat seseorang berusaha menyentuh pacarku seperti itu.

“Ini terlalu sulit. Aku tidak bisa mengingat itu. Aku tidak mau. Ini... membuatku sakit.” Dia bergumam.

Kesakitan yang bukan hanya di perlihatkan tapi juga bisa di dengar olehku membuatku tersadar seberapa dalam efek trauma yang di sebabkan oleh orang tuanya.

“Tidak apa-apa jika ini terlalu sulit untukmu, kita bisa berhenti saat ini. Daripada memikirkan kenangannya, bagaimana jika kau memulai kenangan yang baru?” Tanya Miyeon. “Ada tempat yang kau sukai?”

“Ya. Aku selalu suka taman, danau, pantai. Apapun yang membuatku merasa tenang. Tapi—” Lisa menggelengkan kepalanya dan aku melihat dia memainkan kukunya sendiri, seolah tengah menenangkan kegelisahannya. “Aku tidak bisa pergi ke sana.”

“Kenapa? Karena kau seorang penyanyi dan orang akan mengenalmu?” Tanya Miyeon tapi Lisa menggelengkan kepalanya.

Bukan itu alasannya? Pikirku bingung. Padahal, aku juga memikirkan alasan yang sama seperti Miyeon. Tapi, Lisa punya alasan tersendiri?

“Aku... tidak mau pergi ke tempat-tempat itu lagi. Aku tidak mau pergi kemana pun. Aku hanya...”

“Hei,” Aku akhirnya bersuara dan melangkah ke arahnya. Ketika aku menyentuhnya, aku merasakan keterkejutan Lisa, matanya tampak takut dan aku segera menarik tanganku lagi darinya.

Saat menyadari bahwa itu aku, Lisa tampak tenang dan menghela nafas. Dia menyisir rambutnya ke belakang dan menggelengkan kepala.

“Maaf, belakangan ini pikiranku sedang kacau sekali. Aku butuh istirahat, Minnie. Kita lanjut lagi sesinya nanti siang atau sore, ya?” Tanya Lisa pada Minnie yang menghela nafas.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang