21

546 63 1
                                    

Lisa POV

Aku mengambil keputusan ceroboh saat akhirnya aku pasrah dengan permintaan Roseanne semalam. Seolah tidak bisa lagi menahan diri atas keinginanku sendiri, aku menyentuhnya, aku mengungkapkan perasaan rinduku melalui sentuhan itu dan aku melebur di atas tubuhnya.

Kami tidur berpelukan semalaman. Roseanne tertidur pulas dalam pelukanku. Aku melihat senyuman di wajahnya dan hatiku sakit. Aku sakit karena harus membiarkan Roseanne melewati situasi yang tidak seharusnya dia hadapi.

Orang tuaku. Aku mengingat ancaman mereka yang tengah mencari tahu tentang Roseanne dan sekarang, dengan kehadiran Roseanne di rumahku, aku mulai cemas. Aku takut mereka bahkan menyerang di tempat yang membuatku aman selama ini.

Dimana mereka? Aku tidak tahu. Aku menatap Leo yang menatapku dengan ekspresi penasaran di wajahnya. Anjing itu seolah tahu bahwa aku merasakan sesuatu. Aku menciumnya, mengusap puncak kepalanya dan membiarkan dia bersandar di perutku sementara mataku terpejam, meresapi ingatan tentang apa yang terjadi semalam.

“Apa yang kau lakukan jika aku dalam bahaya, Leo? Maukah kau menolong dan melingungiku?” Aku bertanya pada anjing kecil yang ringkih itu.

Dia hanya memiringkan kepalanya dan mau tak mau, aku tertawa melihat reaksinya. Gemas, aku kembali menciumnya dan menarik dia ke pelukanku. Dia menjilati wajahku dan hanya dengan Leo, aku menerima sentuhan tanpa terkejut sama sekali. Aku terkikik, merasakan sekitar wajahku basah karena jilatannya. 

Sampai seseorang berdehem dan aku menoleh padanya. Aku masih terengah-engah dan menahan tawa saat Leo terus menjilati wajahku tanpa henti. Roseanne berdiri di anak tangga terakhir, bersandar di pegangan tangga dan menatapku dengan alis terangkat.

“Hai,” Aku berdiri dari sofa, menatap penampilan Roseanne yang berantakan. Berjalan ke arahnya sambil tetap memastikan Leo berada dalam pelukanku.

“Hai,” Roseanne menyapa dengan malu-malu. Senyum manisnya menyebar ke seluruh wajah dan hatiku menghangat meski hanya sekedar menatap kecantikannya ketika tersenyum.

“Kau baik-baik saja?” Aku bertanya. “Tidak ada yang sakit, kan? Kau tahu, aku merasa agak kasar semalam.”

Mengingat kejadian itu, aku pun tersenyum. Meski aku sadar, aku telah menyakitinya. Mengikat seseorang di tempat tidur terdengar berlebihan. Tapi aku bohong jika aku berkata aku tidak menikmati seks kami semalam. Aku sangat menikmatinya. Aku merindukan momen itu. Yang paling besar, aku sangat merindukan Roseanne.

Rindu suaranya, pelukannya, bisikan lembutnya. Aku merindukan segalanya tentang Roseanne. Seandainya dia tahu, ini juga sangat sulit untukku.

“Aku baik-baik saja, Lisa. Aku sangat sempurna.” Roseanne tersenyum, mengusap lenganku yang untungnya mengenakan pakaian panjang sehingga aku tidak tersentak dengan sentuhan itu. “Bagaimana denganmu? Kau baik-baik saja? Aku panik karena bangun tidur dan kau tidak ada di sampingku.”

Dia cemberut, bibirnya mengerucut ke depan. Dia adalah orang terlucu yang pernah aku lihat. Seperti, bagaimana bisa ada manusia sesempurna dia, kan? Aku yakin, dia menyadari  Kesempurnaan itu dan dia terlihat lebih sempurna, karena dia ingin tetap berada di sampingku yang tidak sempurna ini.

“Maafkan aku, Roseanne. Aku harus memberi dia makan tadi.” Aku menunjuk pada anjing yang tampak meneliti Roseanne saat ini.

“Aku memperhatikannya sejak semalam. Kau memutuskan untuk memelihara anjing. Jadi, siapa namanya?” Dia tersenyum penuh kasih sayang pada Leo dan aku tahu Roseanne adalah gadis penyayang pada orang sekitarnya. Aku melihat cara dia berinteraksi dengan keluarganya dan aku tahu dia gadis yang sangat manis.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang