23

420 58 5
                                    

Roseanne POV

Dengan cepat, aku terbangun dan rasa sakit di kepalaku tak tertahankan. Melihat ke sekeliling ruangan, aku menyadari dimana aku saat ini.

Unit Jaehyun.

Ini kali ketiga dalam seminggu terakhir aku terbangun di tempat tidur Jaehyun. Aku menatap semua pakaianku yang berserakan di lantai dan mendesis, memeluk kepalaku sendiri sambil menarik lutut ke dadaku.

Aku merasa seperti bukan diriku sendiri lagi dalam seminggu ini. Yang terjadi hanyalah, aku bangun dari tempat tidur untuk makan lalu aku kembali di tempat tidur, berkabung dalam kesedihanku, pada malam hari aku selalu mabuk.

Pada akhirnya, Jaehyun akan menyadari kehadiranku di bar dan kami pada akhirnya melakukan hal selama beberapa jam berikutnya. Antara sadar dan tidak, aku selalu menyesal di kemudian hari.

Tapi penyesalan itu selalu terjadi pada pagi hari. Aku kembali sedih pada malam hari dan akhirnya, aku memutuskan untuk mabuk lagi di bar.

Aku terisak, dadaku terasa sakit. Satu minggu telah berlalu dan sepertinya kali ini, aku dan Lisa benar-benar berakhir. Aku sering mengunjungi rumahnya selama satu minggu ini, hanya menemukan halaman rumahnya kosong. Mobilnya tidak pernah terparkir di sana.

Aku pernah selama satu hari penuh berdiam di depan rumah Lisa, berharap sebentar saja melihat keberadaannya, ingin tahu bagaimana kabarnya, tapi dia tidak pernah menampakkan diri. Rumahnya selalu gelap hingga malam hari.

Ya Tuhan, aku merindukan Lisa. Apa yang terjadi pada hidupku? Kenapa aku sering melakukan hal bodoh belakangan ini?

Air mataku terus tumpah membasahi pipiku. Aku bertanya-tanya apakah jika hari ini aku pergi ke rumah Lisa, aku akan bertemu dengannya? Aku ingin memohon maaf padanya. Apakah dia akan memaafkanku setelah tahu apa yang terjadi?

Aku bukan hanya mencium orang lain saat berada di rumahnya tapi aku telah melakukan seks dengan orang lain selama tiga kali satu minggu belakangan ini.

Aku orang yang brengsek. Sungguh bajingan. Lebih banyak lagi air mata keluar dari mataku, membasahi selimut yang menutupi tubuh bagian depanku. Aku tahu ini salah tapi sialnya, aku bahkan tidak tahu apakah aku bisa berhenti.

Aku merasa seperti membutuhkan ini untuk melupakan rasa sedihku. Meskipun itu hanya sementara, aku merasa perlu hal ini. Dan aku tahu Jaehyun bisa memberikan apa yang aku perlukan tanpa menuntut banyak hal. Dia tahu aku memanfaatnya dan dia tidak pernah peduli dengan hal itu.

“Kau tahu, menangis tidak akan menyelesaikan apapun saat ini.”

Aku tidak perlu mendongkak untuk melihat siapa yang berbicara saat ini.

“Diam.” Aku berkata dengan serak, tidak berniat untuk menghentikan tangisanku.

“Sepertinya Lisa pergi keluar negeri. Aku bertemu dengan konselornya hari ini.”

Aku mematung dan menatap Jaehyun yang berdiri di ambang pintu. Pria itu bertelanjang dada, hanya dengan mengenakan celana pendek saat ini.

Tidak mungkin aku salah dengar saat ini. Lisa pergi keluar negeri? Kemana dia pergi?

“Apakah... Miyeon memberitahu kemana tepatnya dia pergi?” Tanyaku pelan.

Jaehyun menggelengkan kepala dan dia berjalan ke dalam kamar. Aku tidak ingin memperhatikannya sampai dia akhirnya melemparkan baju dan celana panjang untukku.

“Bangun. Jangan terus menangis. Kau perlu makan. Aku tahu kepalamu sakit. Menangis hanya akan membuat kepalamu lebih sakit.”

Aku menyambar pakaian itu dan mengenakannya dengan cepat di balik selimut. Bahkan dengan seks yang aku harapkan dapat melupakan semua rasa sakit ini, aku tidak pernah bangun tidur dalam keadaan puas.

Chaelisa - Protect You (Gip L] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang