Bab 18

33 21 0
                                    

Alex tengah bersiap di kamar nya, dia membawa barang-barang yg di perlukan saja, lagipula dia hanya pergi selama 2 hari ke LA dan disana dia akan tinggal di rumah sahabat nya.

Alex tengah bersiap di kamar nya, dia membawa barang-barang yg di perlukan saja, lagipula dia hanya pergi selama 2 hari ke LA dan disana dia akan tinggal di rumah sahabat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alex sudah siap dia keluar dari kamar nya bertepatan dengan adiknya yg juga keluar dari kamar, Felix menatap kakaknya malas karena ucapan kakaknya semalam. Alex turun ke bawah dia juga sudah meminta izin pada keluarga nya bahwa hari ini dia terbang ke LA bersama teman-temannya.

"Miss Alexandra, your two assistants want to see you" ucap Mary maid keluarga.

"Thank you Aunt Mary" ucap Alex dia berjalan ke ruang keluarga, ternyata ayah nya juga berbincang dengan Amber serta Edward.

"Where is the file?" tanya Alex, Amber menjelaskan bahwa seorang pria Rusia ingin membeli saham Apple dan bersikeras ingin bertemu Alex.

"What his name?" bisik Alex.

"Brian Mathew" jawab Edward.

"I know him" bisik Frederick.

"Dad, you know him?"  tanya Alex, Frederick mengangguk tentu seorang miliarder dan pengusaha seperti nya mengenal banyak orang.

"He's a top class businessman, his projects always win tenders but he's very dangerous because there are many rumors that he's a mafia"  jelas Frederick, dia sudah sering mengikuti kasus-kasus seperti ini jangan lupakan bahwa status nya adalah Komandan Brigade Infanteri Hessen kedua kekaisaran jerman. Baginya membicarakan hal ini pada putri nya tak menimbulkan masalah sebab putri nya sudah tersertifikasi pegang senjata api dan Kyokushin Karate.

"What are you guys talking about?"  tanya Vernon yg tiba-tiba datang dari belakang.

"You surprised me, don't come suddenly!" ucap Alex.

"I'm ready" ucap Vernon.

"We're leaving, Edward and Amber, if there's any problem, contact me" ucap Alex.

"Yes Miss" ucap kedua nya.

cup

Alex mengecup pipi ayah nya itu lalu berpamitan dengan ibu, bibi dan pamannya. Sedangkan Felix yg merasa di tinggalkan kakaknya hanya menatap sedih atas kepergian kakaknya itu.

Mereka berdua mengemudikan mobil untuk menjemput dua saudara Wiyono itu, setiba nya di depan rumah Alex membunyikan mobil nya.

tin tin

"Wait a minute!!" teriak Stephanie.

"Adrian cepat bantu aku" ucap Stephanie yg sibuk dengan urusannya sendiri.

My Rival is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang