Bab 14

24 21 2
                                    

Saat ini pukul 8PM sejak tadi Alex berada di rumah Vernon, dia menatap pintu kamar Vernon yg terkunci dan tak ingin keluar.

"How is it?" tanya Merrick ayah Vernon yg menghampiri Alex, Alex hanya menggeleng mereka menghela napas.

"I'm going home, if he wants to talk, call me" ucap Alex.

"A dónde vas, hija mía (Kau mau kemana, anakku)?" tanya Elizabeth ibunda Vernon.

"Yo me voy a casa primero, adiós (Aku pulang dulu, bye)" ucap Alex dia pun pulang ke sebelah rumah nya.

ceklek

"How is Vernon?" tanya Lee Da Hee, bibi nya itu baru keluar dari dapur.

"He doesn't want to come out, and is still locking himself up" ucap Alex lalu diapun naik ke atas dan masuk ke dalam kamar.

Alex selesai mengirim pesan pada teman-teman nya dan teman Vernon, walaupun mereka sudah lulus tapi mereka tetap bersahabat dan sering hangout bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alex selesai mengirim pesan pada teman-teman nya dan teman Vernon, walaupun mereka sudah lulus tapi mereka tetap bersahabat dan sering hangout bersama.

Vernon tengah diam di kamar dengan kondisi memperihatinkan, dia tak memperdulikan semuanya bahkan dia melempar hancur ponsel nya. Dia tak mengindahkan suara kedua orang tuanya bahkan suara Alex sejak semalam.

Vernon memutuskan hendak mengakhiri hidupnya tapi dia takut, dia sempat berpikir bahwa hanya karena wanita dia harus hancur.

duk duk duk

"Vernon, sstt, Vernon help me" bisik suara seperti suara sahabatnya, Vernon menatap sekeliling lalu menatap ke arah jendela, dia melihat Alex yg bergantungan di jendela nya dan berusaha naik.

"What are you doing?" tanya Vernon.

"Quickly help me, my hand hurts" ucap Alex, Vernon pun menarik dan Alex berhasil masuk ke dalam kamar nya.

Alex terkejut dengan perubahan wajah sahabatnya, pipi yg tirus karena hampir tiga hari dia tak makan dan hanya mengurung diri di kamar.

"Are you trying to end yourself?" tanya Alex, Vernon terbelalak dan menggeleng.

"Why did you say that, you scared me" ucap Vernon dia duduk di ranjang dan menundukkan wajahnya.

"Then why did you lock the door, not eat, and what are these glass shards for? You want to cut your blood vessels and die, what if you don't die and just feel pain?!" bentak Alex, Vernon hanya diam dan menundukkan wajahnya tetesan air mata nya turun membasahi tangannya.

"Why are you scolding me, don't you know how I feel, I loved her for five years with her and it turns out she hurt me!" bentak Vernon melampiaskan kemarahannya.

"Listen Vernon, you are your parents' pride, our pride, just because of her you want to end your life, think about your parents, think about your friends, we all love you, there are still many women out there who will love you sincerely and will not hurt you" ucap Alex dia mengelus punggung Vernon.

My Rival is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang