8AM New York, USA
Pagi yg cerah di bulan yg masih dalam musim dingin kini keluarga Alex tengah sarapan bersama di ruang makan, Frederick yg menyadari ada wajah luka anaknya itu pun akhirnya bertanya.
"What happened with your face?" tanya Frederick, Alex menatap ayahnya lalu menatap yg lainnya dengan pandangan menyelidik.
"It's okay, I accidentally scratched my face with a pen" ucap Alex dia tertawa gugup tapi hanya Frederick yg tidak percaya ucapan putrinya itu.
"Alright, I'm done" ucap Felix dia mengambil tas nya lalu mengecup pipi kedua orang tuanya dan melambaikan tangan pergi ke sekolah.
"Wait, you don't want me to drive you?" tanya Alex.
"No, thanks" ucap Felix lalu dia sudah menghilang dari pandangan Alex.
"I'm done" ucap Alex.
"Wait Alex, come with me" ucap Frederick lalu dia berjalan bersama ayahnya dan masuk ke ruang kerja Alex
ceklek
"Look at me" ucap Frederick, Alex memberanikan diri menatap wajah dingin ayahnya itu sedangkan Frederick dia melihat goresan memanjang di pipi Alex.
"Is this Brian's doing?" bisik Frederick, Alex hanya bisa mengangguk lagipula berbohong pada ayahnya adalah suatu hal yg sulit.
"But I immediately beat him up, he tried to trick Adrian, that's why I immediately flew to Indonesia yesterday" ucap Alex.
"Good job" ucap Frederick tersenyum pada putri hebatnya itu.
Alex pun segera berangkat ke kantor tapi sebelum itu dia pergi ke Universitas nya untuk mendaftarkan pendidikan magister nya, dia pun tiba di kampus NYU lalu pergi ke staff pendaftaran tak lupa dia mendaftarkan tunangannya karena mereka berdua memang memutuskan melanjutkan pendidikan mungkin hingga gelar Ph.D atau gelar doktor.
Tak butuh waktu lama untuk Alex karena untuk mahasiswa yg memiliki kelebihan sepertinya dan Adrian tak sulit, hanya daftar seperti layaknya mahasiswa baru lalu mereka akan memilih waktu berapa tahun yg di ambil, karena Alex sudah mengkonfirmasi dengan tunangannya itu kedua nya sepakat memilih program studi selama 1,5 tahun.
Selesai mengurus segala keperluan perkuliahan Alex pun tiba di kantor, dia memarkirkan mobilnya di basement. Lantas Alex masuk ke dalam gedung dan masuk lift untuk naik ke lantai paling atas.
tinggg
Pintu lift terbuka Alex berjalan masuk ke dalam ruangannya yang berada di lantai atas, para karyawan saling menatap nya intens sebab luka yg ada di wajah Alex.
ceklek
Alex menghidupkan Apple Pro Display berukuran 32 inch produksi perusahaannya sendiri, sembari membuka file-file penting Alex mengirim pesan pada tunangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival is My Love
RomanceAdrian Jeremy Wiyono atau akrab di panggil Adrian yg merupakan pria berasal dari Bali, Indonesia. Adrian tinggal di New York dan berkuliah di New York University jurusan Computer Science. Adrian tinggal berdua dengan sang kakak perempuannya yg juga...