Bab 42

11 19 5
                                    

7AM Bali, Indonesia

Felix mengerjapkan mata nya karena silau cahaya menusuk mata nya, dia melihat jam yg sudah menunjukkan pukul 7AM, Felix meraba ponsel nya yg ada di balik bantal dia melihat banyaknya panggilan tak terjawab serta pesan masuk yg belum terbaca.

"Damn, they must be mad" gumam Felix.

tok tok

"Felix, are you awake?" tanya Adrian di luar pintu kamar Felix.

"Yeah" ucap Felix.

"Let's have breakfast together" ucap Adrian, Felix lantas mencuci wajahnya dan keluar dari kamar.

ceklek

Felix menghampiri Adrian di meja makan dia ternyata sudah menyiapkan berbagai makan makanan, serta ternyata ada teman Adrian yg juga ikut sarapan bersama mereka.

"Jadi dia adik tunanganmu?" bisik Mahesa, Adrian mengangguk.

"Cepat habiskan sarapanmu" ucap Adrian.

"Felix, your parents called and Alex asked you to come home because your mother suddenly had a fever" ucap Adrian, Felix menatap nya sembari terbelalak karena kabar tentang ibu nya.

"She cried looking for you, I said you were here" ucap Adrian, Felix terbelalak akan ucapan Adrian.

"Okay, I'll go home" ucap Felix menundukkan wajahnya menatap piring berisi sarapannya.

puk

"Just tell them, what you want" ucap Adrian menepuk pundak adiknya itu sembari tersenyum.

Mereka bertiga sarapan dengan tenang sesekali Mahesa melempar candaan untuk mencairkan suasana sedih di wajah Felix dan berhasil pemuda itu tertawa akan candaan Mahesa.

Ketiga lelaki itu pun pergi ke bandara I Gusti Ngurah Rai untuk mengantar pulang Felix, sebab Adrian sudah membelikannya tiket pulang pagi ini.

"There's me and Alex who will support you, so if you're in trouble you can tell me" ucap Adrian, Felix mengangguk dia memeluk kakak ipar nya itu, lantas Felix melambaikan tangannya ketika masuk ke dalam pesawat.

Adrian dan Mahesa lantas pergi ke kantor karena hari ini akan ada uji coba proyek sistem yg mereka buat, dan akan di selenggarakan di Rumah Sakit Bali. Ada tiga macam teknologi yg di kembangkan perusahaan Ad.IT Corp antara lain Electronic Medical Record, Telemedicine, dan E-Healthcare Service.

Kedua nya tiba di rumah sakit bersama Sarah dan programmer Adrian bernama Dika, lantas masuk ke dalam ruangan Direktur.

"Selamat pagi dr. Gusti" sapa Adrian menghampiri Direktur Rumah Sakit Bali yaitu dr. Gusti Ngurah Putra Dharma Jaya.

"Selamat pagi Pak Adrian, senang bisa bekerja sama dengan perusahaan anda" ucap dr. Gusti kedua nya berjabatan tangan.

"Bisa kita mulai?" tanya Adrian.

"Tentu, silahkan Pak Adrian" ucap dr. Gusti.

Lantas Mahesa dan Sarah pun bekerja untuk mempresentasikan ketiga teknologi yg mereka kembangkan untuk bidang kesehatan. Beberapa peserta antara lain perawat dan dokter di bidang masing-masing, acara berlangsung cukup lama sekitar 3 jam dan beruntung mereka mendapatkan kesan yg menarik dan berhasil dalam menjalankan sistem tersebut.

"Sungguh luar biasa Pak Adrian, teknologi ini akan memudahkan para dokter disini" ucap dr. Gusti.

"Terima kasih pujiannya dr. Gusti, kalau begitu kami mohon undur diri" ucap Adrian.

My Rival is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang