Bab 58

8 8 0
                                    

Alex tiba di rumah kakek dan nenek nya di Oxford, setelah kakek nya menjemputnya di bandara.

"Oh lord, I'm really tired" keluh Alex dia merebahkan tubuhnya di sofa.

"Du siehst ein bisschen fett aus (Kau terlihat sedikit gemuk)" celetuk nenek Lu.

"Eigentlich bin ich schwanger, Granny (Sebenarnya aku sedang hamil)" ucap Alex.

byurr

Kakek Karl yg sedang minum menyemburkan air nya, dia sungguh terkejut dengan penuturan Alex.

"What, you're pregnant!" pekik kakek Karl, Alex mengangguk sembari tersenyum.

"What's wrong, I have a husband anyway" ucap Alex dia berdiri dan naik ke atas lalu masuk ke dalam kamar nya.

Alex masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya, tak berselang lama ponsel nya berbunyi. Alex melihat panggilan video di ponsel nya.

kringgg

klik

"Hello Babe?" jawab Alex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hello Babe?" jawab Alex.

"Hey, how is it going?" tanya Adrian.

"Going well, just a few times nauseous" keluh Alex.

"Oh my God poor thing, but it's not just you, I've experienced it too" ucap Adrian.

"Wait, what, you nauseous too?" tanya Alex, Adrian mengangguk hal itu membuat Alex tertawa mendengarnya, Adrian pun menceritakan tentang makan malam bersama dan dia langsung mual saat memakan seafood padahal dia pecinta seafood.

"Oh my God, it turns out our baby doesn't just want his mother to feel it, he wants his father to feel it too" ucap Alex dia tak henti-henti nya tertawa.

"Even Stephanie made fun of me" ucap Adrian menggerutu.

"How was your graduation, is it next month?" tanya Adrian.

"Yes and I still have to submit the newly revised thesis and program" ucap Alex.

"Okay Babe, now you rest, it's not good for pregnant women to stay up late" ucap Adrian.

"Okay Babe, I know that" ucap Alex lalu dia mengecup Adrian dan mematikan panggilan video nya.

tut

Sebelum tidur Alex ingin mendengarkan musik, dia ingin bayi yg di kandungnya merasa aman dan juga tenang.
.
.
.
.

Saat ini Adrian dan Sarah tengah berada di ruang meeting bersama pria yg merupakan pemilik perusahaan SK Company Korea yg beberapa bulan lalu ingin bekerja sama dengannya.

"Okay Mr. Junho, because I see that you're too ambitious, I agree that we should work together" ucap Adrian.

"Really?" tanya Kang Junho, Adrian mengangguk.

My Rival is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang