Bab 45

26 10 7
                                    

Setelah kejadian ingin bunuh diri yg di lakukan Felix kini semua keluarga pasrah atas keinginan pemuda 15 tahun itu, kedua orang tua nya mengizinkan apapun yg diingikan Felix sedangkan Alex dia ikut senang dan menandatangani kertas formulir persetujuan yang di berikan coach adiknya itu.

Kini seluruh keluarga tengah menikmati sarapan di mansion keluarga Alex, termasuk keluarga Garland juga ikut hadir.

"So, when did you start auditioning?" tanya Vernon.

"In a few months" ucap Felix sembari menyuap sarapannya.

"Oh yeah, Mom, can you teach me Korean, because one of the requirements is that I have to master Korean?" ucap Felix.

"Your sister can speak Korean" ucap Alice, membuat Felix dan Vernon terbelalak mendengarnya dan menatap Alex yg sibuk dengan Ipad nya.

"What, I'm not even good at Korean, just ask your mother to teach me" ucap Alex.

"Okay dear, of course" ucap Da Hee tersenyum sembari mengelus kepala putra nya.

"I'm done, come on, I'll take you to Felix, I'll wait in the car" ucap Alex dia segera mengambil jaket serta tak ketinggalan tas macbook nya.

"Wait a second" ucap Felix.

Alex menghidupkan mobil nya lantas setelah adiknya itu masuk dia pun melajukan Jaguar White miliknya pergi ke sekolah adiknya.

"Thanks" ucap Felix.

"You're welcome, remember if there is a problem, tell me immediately" ucap Alex, Felix mengangguk lantas kakaknya itu segera pergi ke perusahaannya, setiba nya di perusahaan para karyawan terkejut karena kehadiran bos mereka secara mendadak karena mereka mengira bos cantik ini masih mengurus sekolahnya di Oxford.

"Good morning Miss Alexandra" sapa Amber yg membawa beberapa berkas penting.

"Morning Amber" ucap Alex.

ceklek

"Miss, there is a Korean company that wants to cooperate with us" ucap Edward yg juga masuk ke ruangan Alex bersama Amber.

"Amber buy me iced coffee, my head hurts" ucap Alex.

"Yes Miss" ucap Amber lalu keluar dari ruangan Alex.

"Is something wrong Miss?" tanya Edward.

"Did you know that Felix tried to commit suicide yesterday, just because we all didn't agree with his dream, I don't know, I was really having a headache because of my little brother's problem" keluh Alex dia merebahkan punggungnya di kursi nya, dia bahkan tak berminat pada tumbukan dokumen yg harus dia tanda tangani.
.
.
.
.

Adrian kini tengah menikmati makan malam bersama keluarga besar nya dalam rangka ulang tahun paman dari pihak ibu nya, Adrian dan Stephanie mereka berdua sama sekali tak menikmati makan malam yg diisi orang-orang pamer kekayaan.

"Makan malam yg membosankan" celetuk Stephanie, Adrian terkekeh mendengarnya karena memang benar apa yg di katakan kakaknya itu.

"Ayo pergi" ajak Adrian.

"Kemana?" tanya Stephanie.

"Terserahlah, dari pada kita disini" ucap Adrian, Stephanie mengangguk lantas kedua kakak beradik itu memutuskan pergi dari acara para orang tua. Adrian mengemudikan mobil nya pergi dari kawasan Soori Vila Bali menuju Seminyak.

Adrian mengentikan mobil nya di sebuah warung kaki lima yg ada di Seminyak dekat dengan Hotel mereka, Adrian mengajak kakaknya itu untuk makan di tempat langganan mereka waktu sekolah.

My Rival is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang