Bab 9

31 18 1
                                    

Keluarga Vernon hanya diam sembari menatap Edward yg baru saja membersihkan dirinya dan Alex memberikan pakaian Vernon pada nya. Saat ini dua orang menatap Edward dengan tajam yaitu Vernon dan Cecilia entah apa yg ada dipikiran Alex ketika membawa pria tersebut.

"What the hell do you think?" bisik Vernon.

"Is something wrong?" tanya Alex.

"You just met him, he could be dangerous" bisik Vernon, Alex menatap sahabatnya itu lalu menatap Edward yg menundukkan wajahnya.

"I believe him" ucap Alex, Edward lalu mendongak menatap Alex yg tersenyum pada nya.

"Pero no puedes simplemente confiar en él, Alex (Tapi kau tak bisa percaya begitu saja padanya, Alex)" bisik Cecilia, entah mengapa kedua sepupu ini membuat Alex kesal.

"Ustedes dos rápidamente se sientan y comen (Kalian bedua cepat duduk dan makan)!" ucap tegas Adolfo kakek Vernon dan Cecilia.

"But, abuelo?" ucap Vernon hendak menyela tapi di potong ayahnya.

"Vernon, just leave it alone, invite him to dinner too" ucap Merrick ayah Vernon.

"Dad!" pekik Vernon dia menggeleng tak setuju saat orang asing makan bersama dengan keluarga nya.

"Come on Edward" ajak Alex.

Vernon sejak tadi hanya menatap tajam ke arah Edward membuat Alex kesal dan gerah melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Let's eat, by the way I'm going home tomorrow morning, are you coming or staying here?" tanya Alex.

"I'll just go home with Mom and Dad" ucap Vernon.

Selesai makan malam, Edward di minta tidur di kamar tamu oleh Esmeralda, dan lagi Alex akan membawa nya pergi ke New York. Edward tak bisa tidur dia pun keluar dari kamar dan duduk di depan rumah.

puk

Edward terperanjat ketika tepukan di pundaknya, dia melihat ternyata Alex berdiri di belakang nya kini duduk di samping nya.

"No dormiste, es tarde (Kau tidak tidur, ini sudah malam)?" tanya Alex dia ikut duduk di samping Edward.

"Señorita, por qué me contrató, no tiene miedo (Nona, kenapa kau memperkerjakanku, kau tak takut)?" tanya Edward.

"I trust you, if you were going to do something bad I would just put you in jail, but I'm sure you won't do it" ucap Alex.

"Thank you for saving my life Miss Alexandra" ucap Edward.

"You're welcome, and just call me Alex"  ucap Alex.
.
.
.
.

Adrian kembali ke rumah ketika dia dari kampus karena hanya ingin menyetor tugas nya saja, dia bersiap pergi bekerja.

ting

Adrian membuka pesan masuk di ponsel nya ternyata sang kakak mengirimi nya uang, Adrian tersenyum tipis dan membalas pesan kakaknya itu. Adrian tiba di Cafe dan dia langsung memakai seragam nya, dan melayani pembeli.

Felix yg baru kembali pulang memutuskan berjalan kaki, entah mengapa dia merasa bahwa dia sedang diikuti, Felix berhenti dan melepas earphone nya lalu menoleh kebelakang ternyata tak ada siapapun.

Ketika hendak melanjutkan berjalan pulang tiba-tiba seseorang memukulnya dari belakang membuat nya terjatuh.

bugh

Felix tersungkur karena pukulan itu, dia melihat siapa yg telah melakukannya ternyata teman-teman yg membully nya.

"Because of you, I was forced to be punished, how dare you report us!" ucap Louise teman sekelas Felix yg menjadi dalang pemukulannya beberapa minggu lalu.

My Rival is My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang