Part. 16✨

5K 280 31
                                    

Jangan Lupa Siapkaan Tissu dan Dengarkan Musik nya sambil Membaca, Bakal di bikin Mewek Lagii SIAPPPPPPP...

******

Mentari yang baru saja bangun tidur, keluar dari kamarnya ketika mendengar suara bising dari lantai bawah.

Suara tawa dan obrolan beberapa orang membuat Mentari begitu penasaran. Mentari  mendekat pada balkon dalam Rumah itu.

Kening Mentari mengernyit melihat dua wanita dengan satu pria asing tengah berkumpul di meja makan di lantai bawah.

"Apa mereka keluarganya Langit?" gumam Mentari penuh tanya.

Mata Mentari masih setia mengamati orang-orang asing di lantai bawah tersebut.

"Mentari..." panggil Novia tiba tiba

Mentari terperanjat kaget hingga jantungnya berpacu lebih cepat ketika seseorang menyentuh bahu lalu memanggilnya.

Mentari berbalik badan dan mendapati Novia tersenyum padanya.

"Noviaa? Ada apa?" tanya Mentari sambil menormalkan detak jantungnya.

"Mentari, Kamu diminta Tuan Langit untuk turun ke bawah, sarapan bersama."ucap Novia

"Maksudnya makan bersama mereka?" tanya Mentari  lagi sambil menatap kembali orang-orang di lantai bawah tersebut.

Novia mengangguk.

"Iya, itu keluarga Tuan Langit jadi kamu tidak perlu takut," jawab Novia seolah menjawab rasa penasaran Mentari dengan orang-orang yang tengah berkumpul di lantai bawah.

Mentari diam , Mentari tampak ragu untuk turun ke bawah lalu bergabung dengan mereka yang asing baginya.

Apalagi ia sadar, Mentari ada di sini karna tengah hamil anak Langit. Tanpa sadar Mentari mengusap perutnya, Novia yang melihat Mentari yang tampak melamun seolah tengah memikirkan sesuatu, melangkah dan mendekat ke arah Mentari

"Kamu tidak perlu khawatir, orang tua Tuan Langit sangat baik. Sekarang kamu berganti pakaian saya akan menunggu di sini," ucap Novia tersenyum hangat.

Dengan bibir yang terkantup rapat Mentari mengangguk. Ia kembali masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian tak lupa membasuh wajah dan gosok gigi.

Setidaknya penampilannya tidak terlihat seperti orang baru bangun tidur.

"Tuan Langit ..."

Suara Novia membuat semua orang yang ada di meja terutama Langit menatap ke arah pelayannnya.

Di samping Novia sudah berdiri Mentari yang terlihat canggung bercampur malu kala menjadi pusat perhatian.

Mawar yang ada di tempat itu menatap menelisik wanita berkulit sawo matang dengan sepasang mata bulat yang memiliki bulu mata lentik dihadapannya sekarang.

"Sejak kapan ada perempuan di Rumah Langit?" Mawar membathin penuh tanya.

Langit memberikan lirikkan mata pada Novia agar menyuruh Mentari duduk di sampingnya, Entah apa yang dipikirkan Langit hingga menampilkan sosok Mentari dihadapan kedua orang tuanya terlebih pada Mawar Calon tunangannya.

Novia menggiring Mentari yang seperti patung hidup, Mentari benar-benar gugup dan canggung apalagi tatapan yang mereka berikan padanya.

Wajah Mentari terlihat tegang meski berusaha terlihat tenang.

"Dia siapa Langit?" Bunda langsung menodong dengan pertanyaan ketika Mentari sudah duduk di kursi.

Langit yang selesai menghabiskan air putih di gelasnya tidak langsung menjawab, Langit mengambil tissu lalu mengusap area mulutnya.

"Dia perempuan yang aku ceritakan," jawab Langit setelah beberapa saat.

Tatapan Bundanya yang menajam ketika menatap Mentari kini berubah sendu setelah mendengar jawaban putranya.

Bundanya beralih menatap wanita muda di samping Langit. Sementara Mentari tampak terkejut dengan jawaban Langit. Apa yang pria itu katakan pada orang tuanya tentang dirinya?

Prabu Ayahnya diam memperhatikan, Pria paruh baya yang terlihat masih gagah itu ikut menyimak tanpa ingin ikut campur.

Selama yang dilakukan putranya bukan perbuatan buruk ia tidak masalah.

Lain lagi dengan Mawar yang memberikan sorot mata penuh ketidaksukaan pada sosok wanita yang berada di samping Argio.

Mawar merasa wanita asing dihadapannya sekarang merupakan ancaman besar yang bisa saja menggeser posisinya atau bahkan merebut Langit dalam genggamannya.

"Siapa namamu, Nak?" tanya Bundanya menampilkan senyum penuh kehangatan layaknya seorang ibu yang memberikan senyuman pada anaknya.

Mentari yang masih diliputi kebingungan dan rasa penasaran, membalas senyuman Bunda Langit tampak kikuk.

"Mmmmm..Mentari..." jawabnya tersendat-sendat.

Berada diantara orang-orang asing membuat ia gugup dan bingung.

Bundanya Langit tersenyum.

"Nama yang indah. Sebelumnya Tante minta maaf atas apa yang Langit lakukan padamu. Anak ini memang agak brutal ..." ucap Bundanya disertai kekehan ringan, Dan Pak Prabu ayah nya tersenyum.

Tubuh Mentari seketika menegang, Mentari menoleh pelan-pelan pada Langit di sampingnya.

Apa Langit telah mengatakan ia tengah hamil? Mentari menerka-nerka dengan segala spekulasi yang Langit ceritakan tentang dirinya bermunculan dalam kepala.

Sementara Langit terlihat tenang.


***

Setelah makan Bersama Mentari masuk kedalam Kamar nya..

1 jam telah berlalu

"Kapan mereka datang?" tanya Mentari ketika ia kembali ke kamar.

Setelah acara sarapan pagi yang menegangkan Mentari memilih kembali ke kamarnya.

Novia yang berada di hadapan Mentari langsung menjawab pertanyaan yang diberikan.

"Larut malam mereka baru datang ke Rumah ini saat Kamu sudah tertidur."ucap Novia

Mentari manggut-manggut dengan jawaban Novia

"Pak Prabu dan nyonya Cintya datang ke Rumah ini karna ingin mempersiapkan pertunangan tuan Langit dengan nona Mawar yang sebentar lagi akan diadakan di Rumah ini. Mereka berdua akan segera menikah dua bulan lagi."ucap Novia

Raut wajah Mentari langsung berubah mendengar penjelasan Novia.

"Pertunangan? Menikah?"tanya Mentari

"Iya, Mentari. Tuan Langit akan segera menikah."ucap Novia

Deggg

Mendadak Novia merasa bersalah mengatakan hal ini apalagi dalam kondisi Mentari yang tengah hamil.

Wajah Mentari tampak mendung membuat Novia yang melihat itu merasa tak enak hati.

Novia benar-benar lupa hingga tidak bisa mengendalikan mulutnya yang membocorkan masalah ini pada Mentari.

"Jika Langit akan menikah lalu  bagaimana dengan diriku dan anakku?" bathin Mentari









Huaaaa😭😭😭 Jadi Mentari Sakit ya.. Bagaimana ya kira kira Nasib Mentari dan anak yg di kandung nya setelah Langit Bertunangan dan akan Menikah.


Ga kuattt... Jadi mentari Harus Kuat banget ya..



Yuuu gas lagi ga sihh.. Jangan lupa Vote dan Komen

LANGIT DAN MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang