Pukul 08.00
Karena ini juga lagi Honeymoon , Langit memutuskan untuk melanjutkan tidur dahulu disamping tubuh Mentari
Setelah bangun dari tidurnya, Langit melihat wajah Mentari yang sedang berada dalam rangkulannya, lalu mengecup bibirnya.
Selanjutnya, Langit menelpon receptionist untuk memperpanjang bookingan hotelnya selama 1 hari lagi.
Tak lupa juga Langit memesan makanan baru yang bernutrisi untuk Mentari.
Memikirkan berbagai pilihan makanan, Langit mengingat salah satu menu yang tepat dan disukai Mentari.
Menekan kontak salah satu restaurant ternama di kota Bali, Langit memesan bubur seafood spesial disana.
Mentari terbangun dari istirahatnya yang panjang. Saat Mentari mencoba bergerak, rasa sakit menjumpai seluruh tubuhnya.
Kepalanya pusing dan dirinya sama sekali tidak bertenaga. Bahkan saat ini Mentari tidak dapat menggerakan satu jari pun.
Hanya mampu membuka matanya, Mentari terbaring lemas di kasur. Seketika kepalanya sakit, lalu seluruh ingatan muncu, kejadian semalam tadi.
Kali ini Langit itu sudah sangat kelewatan, Menggempur Dirinya tanpa henti semalam.
Mentari mencoba mencari kehadiran Langit, namun Mentari tak menemukan sosok Langit suaminya di pandangannya.
Berupaya melihat kesekitar, Mentari berusaha menggerakan tubuhnya sedikit.
"Awhh.. hn." Erangan kesakitan Mentari dengan suara yang lembut dan lemas.
Langit berhasil mendengar suara erangan halus Mentari, Dengan senang Langit mengambil makanan bernutrisi diatas meja, lalu menuju kepadanya.
"Dah bangun, sayang? Makan yuk. Pasti laper kan?" Tanya Langit dengan penuh kasih sayang.
Berkat jatah yang diterima oleh Mentari istrinya, wajahnya sekarang terlihat cerah berseri-seri.
Tercerminkan rasa kepuasan pada wajah tampannya itu. Dengan sangat bertenaga, perlahan Langit mendekat lalu duduk di sisi kasur.
"Oke sekarang kamu makan ya" Ucap Langit sambil membantu Mentari duduk dikasur itu.
Langit mengambil kembali makanan di meja laci sebelah kasur, lalu menyuapi Mentari istrinya.
Mentari menerima bantuan Langit suaminya.
Langit saat ini sedang memegang bubur seafood yang terlihat menggugah selera.
Hanya dengan dilihat sekilas saja Mentari sudah tahu bahwa itu bukanlah makanan dari hotel ini, namun dari salah satu restaurant kesukaannya.
Langit tadinya sudah memesan makanan dari hotel. Namun Mentari itu tidak kunjung bangun.
Makanan yang sudah terhidang dimeja itu pun sudah mendingin sejak tadi. Mengingat kegiatan ekstrim mereka semalam, tenaga Mentari pasti sudah terkuras habis.
Pastinya Mentari akan tidur lebih lama dari biasanya.
Mencium wangi makanan lezat itu berhasil memicu selera makan Mentari.
Seharian ini Mentari belum makan apapun, sehingga perutnya sekarang mulai berbunyi.
Dengan lahap Mentari menerima suapan dari Langit. Sedikit demi sedikit hingga menghabiskan bubur itu tanpa sisa.
Tenaganya saat ini mulai terisi kembali. Walaupun masih terasa sakit pada seluruh tubuhnya, setidaknya Mentari bisa menggerakan kedua tangannya.
Menengok ke tubuhnya sendiri, Mentari bisa melihat banyak kissmark pada sekujur tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT DAN MENTARI
RomanceMeminta Bantuan kepada Tuan Langit dan Meminjam uang 50 juta Dengan Terpaksa dan Keadaan Mendesak Karena adik Mentari Harus segera Di Operasi, dan Apakah yg akan di Lakukan Langit Terhadap Mentari.