Part. 37✨

5.7K 367 84
                                    

Pukul 22:00

Mentari menatap langit-langit kamar yang tampak asing.

Mentari segera bangun dari pembaringan, matanya menatap sekitar dalam kamar yang ia tempati sekarang.

"Sekarang aku di mana?" gumam Mentari pelan namun sekelibat ingatannya kembali berputar.

"Apa dia berniat membohongiku?"gumam Mentari

Langit berjanji akan melepaskannya setelah membicarakan sesuatu yang Mentari sendiri belum tahu dan sekarang kenapa ia berada di tempat asing ini?

Mentari turun dari kasur. Tanpa pikir panjang ia melangkah menuju pintu keluar dari kamar tersebut, Mentari harus segera pulang, Akash anaknya pasti mencarinya.

"Kenapa ini tidak bisa di buka?" Mentari berusaha membuka pintu dalam kamar tersebut dengan penuh kekesalan.

Sepertinya Langit sengaja menguncinya.

"Ingin ke mana, hmmm?" Suara berat nan serak Langit membuat Mentari langsung berbalik badan.

Wanita bergaun hitam itu menatap tajam ke arah Langit yang tampak santai.

Langit baru saja keluar dari kamar mandi dan melihat Mentari berusaha keluar dari tempat ini.

Sudah Langit duga Mentari ingin melarikan diri lagi, beruntung Langit sudah mengunci pintu kamar Apartemen nya.

"Cepat buka pintunya! Aku ingin pulang," perintah Mentari dengan wajah galaknya.

Namun, hal itu membuat Langit gemas sendiri melihat ekspresi galak Mentari

"Bermalam di sini. Tidak baik gadis berkeliaran di malam hari," jawab Langit yang kini sudah duduk di ranjang.

Langit memperhatikan Mentari yang sedang meradang.

"Akan tidak baik lagi , kalau aku berduaan di kamar ini bersamamu! Cepat buka pintunya!" Mentari menghentakkan kakinya semakin menajamkan sorot matanya seolah tatapan yang ia berikan membuat Langit takut tapi nyatanya berbanding terbalik.

"Aduh, aduh galaknya. Tapi aku tidak ingin membuka pintunya, bagaimana?"ucap Langit Nakal.

Kedua tangan Mentari terkepal menatap wajah menyebalkan Langit yang tengah mempermainkan dirinya.

Langit bangkit dari kasur lalu melangkah mendekati Mentari yang bergerak mundur menatap was-was pada Langit.

"Besok aku akan mengantarkan mu pulang tapi untuk sekarang bermalam di sini. Kita habiskan malam ini dengan sesuatu yang hangat. Sudah 5 tahun kita tidak berjumpa... dan aku sangat merindukanmu, Mentari" ucap Langit semakin mengikis jarak diantara mereka berdua.

Mentari menggeleng cepat.

"Aku tidak mau. Buka pintunya SEKARANG LANGIT!"ucap Mentari

"No, tidak bisa Sayang. Aku sangat merindukanmu."ucap Langit Lembut dan Nakal

Langit mengendus dalam bagian leher Mentari yang membuat Langit ingin melakukan sesuatu yang lebih.

Berdekatan dengan Mentari membuat fantasi liar berputar-putar dalam kepalanya.

Langit ingin sekali membuat Mentari mend*sah di bawah dan menikmati tubuh hangat Mentari, Bahkan membayangkannya saja sudah membuat sesuatu dalam dirinya bangkit..

Mentari menatap ngeri dengan tatapan Langit yang sangat berbeda.

Mentari merasa harus cepat menjauh dari Langit. Namun, Sepertinya isi pikiran Mentari sudah terbaca oleh Langit hingga Langit memenjarakan Mentari dalam kungkungannya ke tembok.

LANGIT DAN MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang