Part. 33✨

5.5K 339 71
                                    

Pukul 17.30

Bu Reni Mengajak Bila Adik nya Mentari Masuk kedalam Rumah yg ditempati Mentari dan Bu Reni.

"Sudah. Yuk masuk, di luar dingin sekali kalau jam segini," ajak Bu Reni .

Bila mengangguk lalu mengikuti  Bu Reni dan Mentaru dari belakang sambil menggeret kopernya.

"Waaah... Nyaman sekali rumahnya," gumam Bila senang.

"Ya sudah, kamu masuk kamar gih, terus istirahat. Kamu mau dilantai atas atau lantai bawah bersama kakak" ucap Mentari

"Aku kamar itu deh, yang di lantai satu, biar tidak capek naik turun tangganya."ucap Bila

"Oke kalau begitu, kalau ada apa-apa panggil Kakak ya ada di kamar sebelah."ucap Mentari

"Baik kak...."ucap Bila

Bila menggeret kopernya memasuki kamarnya.

"Woaah, nyaman sekali, pas sekali ukurannya, tidak besar maupun kecil."

  

Pukul 20:00

Mentari yg sedang Berada dikamar nya, Tiba-tiba perut nya bergejolak, Mentari berlari menuju kamar mandi.

Huekkh... Huekkkkkk..

Mentari tidak memuntahkan apa pun, hanya mual-mual saja.

Bagi Mentari itu sudah tidak aneh lagi karena semenjak kehamilannya dia sering begini.

"Ugh... Kamu jangan rewel ya Sayang." Mentari mengusap lembut perutnya yang membuncit.

Mentari mencuci mukanya lalu menggosok gigi. Setelah itu dia mengganti pakaiannya dengan baju tidur di lapisi sweater rajutnya.

Mentari merebahkan dirinya di kasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal.

"Ugh... Hangatnya...."ucap Mentari.

Mentari mengusap perutnya lembut penuh kasih sayang.

"Sekarang, mari kita mulai lembaran baru ya Nak... memulai semuanya dari awal dan Mama akan berusaha melupakan masa lalu yang terlalu menyakitkan bagi Mama."ucap Mentari

"Mama akan berusaha kuat, Mama tidak akan menjadi wanita lemah lagi, demi kamu, Sayang...."ucap Mentari

Perlahan Mata Mentari terasa berat dan akhirnya ia tertidur sambil memeluk perutnya.

***

Langit Pergi Ke Hotel.

Langit merebahkan dirinya di kasurnya yang empuk, Tempat yang pernah dia gunakan untuk meniduri Mentari secara Bergairah Nafsu dengan Keadaan Mentari yang sedang dalam pengaruh Minuman Alkohol.

Bahkan dirinya melakukan itu kepada Mentari berkali-kali dalam semalam.

Dia tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya hati Mentari? Dari mulai Di tiduri dan ditinggalkan olehnya Di Hotel ini.

Dihina olehnya sedemikian rupa, Seperti Tidur bersama dengan Lalaki Lain, dan Anak yg di kandung nya takut Bukan anaknya,jdi Dia Meragukan anak itu?

Mampu kah Mentari bertahan? Dia sangat takut jika Mentari menggugurkan kandungannya Karena anak yg dikandung nya Dari Pria Brengsek ini bahkan takut Mentari sampai bunuh diri.

Langit sangat takut hal itu terjadi. Mentari benar-benar wanita yang baik, polos, lugu.

Bahkan Mentari memilih pergi dari pada memaksa Langit untuk mempertanggung jawabkan dan menikahinya, Mentari juga tidak datang memohon-mohon pada kedua orangtuanya untuk meminta ppertanggungjawaban

LANGIT DAN MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang