Part. 40✨

6.4K 371 114
                                    

Langit melangkah gontai memasuki apartemennya sambil memijit tengkuknya.

Hari ini benar-benar melelahkan bagi Langit bukan hanya fisik tapi juga hatinya.

Sangat melelahkan bolak-balik dari Rumah, Kantor, Apartemen dan Ke Rumah Mentari.

Jika tidak seperti itu ia tidak bisa menemui Mentari dan Akash.

Langit tidak ingin Rio semakin memiliki kesempatannya mendekati Mentari.

"Nando??" Langit tampak terkejut mendapati Nando sudah duduk di sofa dalam Kamarnya.

"Ke mana saja kamu? Dari kemarin aku mencari-carimu, Orang tuamu juga menanyakan kabarmu, Langit" ucap Nando menghujami pertanyaan.

Langit melangkah mendekati Nando lalu menjatuhkan dirinya di sofa.

Langit melirik Nando yang menatap heran ke arahnya.

"Kamu kenapa? Wajahmu terlihat suram."tanya Nando

Langit tersenyum tipis.

"Nan.Kamu tahu, aku sudah menemukan Mentari. Ternyata selama 5 tahun ini dia bersembunyi kota Pelosok"ucap Langit

Mata Nando melebar sempurna mendengar itu.

"Ka-kamu menemukan keberadaan Mentari?"tanya Nando Shock

Langit mengangguk.

"Bahkan Mentari sudah melahirkan anakku."ucap Langit

Nando terdiam sejenak tidak langsung menjawab.

Nando tidak menyangka Langit akan menemukan Mentari setelah 5 tahun mencari.

Tapi bukankah itu bagus, Langit memang harus mengetahui tentang anaknya.

Lalu bagaimana reaksi Mentari setelah Langit menemukannya?

"Kenapa kamu begitu yakin itu anakmu. Bukankah kamu meragukannya?" Tiba-tiba saja Nando melontarkan pertanyaan tersebut.

Langit melirik tajam pada Nando.

"Apa kamu sedang menyindirku Nando! ?"tanya Langit

*****

Keesokan Harinya

"Usiamu sudah 32 tahun tapi belum menikah. Bunda dan Ayah lelah menunggu, Langit. Kami sangat menginginkan cucu."ucap Bundanya Langit Melirik ke Arah Prabu.

Pdahal Mereka udah Punya Cucu Yaitu Akash. Ini Cuma pertanyaan Untuk Langit agar segera Menikah. Mksud Nya Menikahi Mentari.

Karena Kedua Orangtua nya sudah Tau dari Nando, Kalau Mentari dan Langit sudah Bertemu Kembali. Dan Langit juga sudah Tau Akash anaknya.

Ucapan yang beberapa minggu ini terus Langit dengar dari sang bunda, Cintya.

Bundaya terus menagih-nagih menantu setelah pertunangannya kandas dengan Mawar.

"Katanya kamu akan membawa perempuan pilihanmu, sekarang mana? Bunda rela melepaskan Mawar demi menuruti keinginanmu itu," sambung Bundanya yang tak lelah-lelahnya meminta menantu.

Langit yang tengah duduk di kursi Meja Makan mengacak rambut frustasi.

Langit yang harusnya fokus menyelesaikan pekerjaannya kini harus tertunda karna mendengar gerutuan sang bunda.

"Kamu ingin kami berdua mati dulu baru menikah? Teman-teman Bunda sudah punya cucu_"ucap Sang Bunda.

"Sabar Bunda. Sedang aku usahakan. Aku memang mempunyai perempuan pilihanku tapi untuk sekarang aku tidak bisa membawa dia ke hadapan ayah dan bunda!" Langit membalas ucapan Bundanya dengan napas menggebu-gebu.

LANGIT DAN MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang