She Has Decided

34 8 0
                                    

Flashback starts

Hari ini hari Rabu, mata kuliah di kelas Nindy cukup banyak. Kelasnya dimulai sejak pukul delapan hingga pukul tiga sore. Rasanya Nindy hanya ingin berbaring saja di kosnya. Namun, satu pesan dari seseorang mengalihkan rencananya untuk langsung pulang.

Nin, udah selesai kelas? Aku mau ngajak keluar kalo kamu mau

Nindy tersenyum, pesan itu dari Rean. Jadi setelah pertemuan pertama mereka di hari pertama masa orientasi, Rean mendekatinya. Tidak banyak yang tahu, hanya teman Nindy seperti Wina, Alice, dan Jayden, juga Yovan sebagai teman terdekat Rean. Pendekatan itu berakhir pada Nindy yang luluh pada Rean. Jadilah mereka bersama di bulan kedua masa perkuliahan Nindy.

Bisa, Kak. Aku baru selesai kelas

Balasan dari Rean tak lama setelah itu, ia mengajak Nindy makan malam lalu berkeliling saja.

"Nin, kita udah keliling hampir dua jam. Kamu ada tempat yang pengen kamu datengin?"

Nindy berpikir sejenak. "Duduk-duduk gitu Kak, di tempat yang nggak begitu rame."

"Pantai? Atau danau?"

"Danau di taman bunga? Boleh danau aja, pantai kejauhan butuh dua jam ke sana."

Jadilah sore itu mereka menikmati senja di pinggir danau. Hanya perbincangan kecil namun menyenangkan bagi mereka.

"Nin." Panggil Rean pelan, kemudian mengamati sekeliling. "Ini kayaknya di sini tinggal kita doang."

Nindy ikut mengamati sekeliling. Taman bunga ini memang agak sepi di weekday. Sehingga di waktu pukul enam hanya ada mereka berdua. "Iya nih, kayak danaunya punya kita." Candanya.

Rean mengacak gemas rambut Nindy. Ia merangkul erat gadis itu tanpa mengatakan apapun. Sedangkan Nindy, tubuhnya membeku dan wajahnya memerah. Mereka sudah sebulan bersama, namun Nindy masih gugup ketika mendapat perlakuan lembut dari Rean.

"Nin, have you had your first kiss?" Tanya Rean tiba-tiba sambil menatap gadisnya lekat.

Tak langsung menjawab, Nindy terdiam menatap Rean. Ia tersenyum sambil menggeleng. "Kenapa?"

Rean tampak ragu namun tatapan mata gadisnya seperti magnet yang menariknya mendekat. Hanya sepersekian sentimeter, hingga Rean bertanya. "If I take it now, would you mind?"

Gelengan samar Nindy membuat Rean tak lagi ragu. Cukup lama itu terjadi, hingga Rean yang melepaskan tautan mereka. Sebelum wajah Nindy yang memerah menjauhinya, ia berbisik lirih. "Jangan lakuin ini sama siapapun, Nin. It's only mine."

Nindy tertawa lalu menjauhkan wajahnya. "How if someday you leave me and I find someone else. Apakah gue masih nggak boleh?"

Rean cemberut. "Gue nggak akan biarin itu terjadi. Jadi, janji?"

Kelingking yang bertaut itu menghiasi rona senja di danau dengan dua sejoli yang perasaannya terasa penuh dengan kehangatan.

Flashback ends

Rean masih melamun di balkon ketika Jian kembali ke kontrakannya pukul delapan malam. Lamunannya buyar ketika melihat Jian sampai di anak tangga terakhir kemudian menatapnya dan sebuah benda di tangannya. Temannya itu menghampirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stuck on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang