⁰⁰~14 < seas ² > ¿•?

115 19 5
                                    

÷! Refleks or (?). ¡÷

⁰⁰

^*^

"Lupa ingatan di pelihara, minimal... cari tau lah, apa aja yang di lupain... kali aja... ada yang penting...," sindir Diyna sembali menusuk-nusuk siomay dengan garpunya.

"Contohnya?" celetuk Gama.

"Gw lah...! E-eh...!" setelah mengatakan itu, Diyna membungkam mulutnya sendiri dengan kedua tangannya.

"Weh... sadar lo Diy?" tanya Keanu yang juga terkejut, sedangkan reaksi Satya dan Gama, mereka mengangkat kedua alisnya dan membulatkan matanya sedikit, Diyna jika sedang kesal, terkadang suka berbicara spontan.

"H-hah?" Diyna tidak tau ia harus bereaksi apa, ia melirik Gama yang sedang menatapnya, dan itu menambah kecepatan jantungnya terpacu dengan dengan cepat.

"An-anu... itu... g-gw, mau ke toilet dulu... y-ya...! Bye...!" Diyna dengan cepat bangkit dari duduknya, ia berjalan dengan mempercepat langkahnya, dan membuat dirinya menabrak Dini, yang membawa es teh di tangannya.

BRUG!

"Eh... Diyna!" Dini panik, ia mencoba membersihkan es batu yang ada di baju Diyna, dan membuat dadanya basah, "Duh maaf ya! Aku ngga sengaja!"

"I-iya... gw juga salah kok," balas Diyna sambil berusaha agar bajunya tidak menempel dengan tubuhnya.

Keanu menghampiri Diyna, ia menyambar tisu yang berada di dekat meja Diyna berdiri, lalu ia mencoba mengelap leher Diyna.

"K-keanu... aku ng-ngga..." Dini panik, ia tidak mau semakin di benci oleh Keanu.

"Ya. Gw tau." potong Keanu cuek, ia tau karena Diyna memang terburu-buru saat pergi.

Sedari tadi, Gama memperhatikan Diyna yang tidak nyaman karena bajunya basah dan membuat tubuhnya menerawang, dan membuat siswa lain turut memperhatikannya.

Gama tidak suka melihatnya, ia memukul meja dengan keras lalu berdiri, dan membuat Satya serta semua orang terkejut. Gama, tidak perduli itu, karena semua perhatian ada pada dirinya, dan tidak menatap tubuh Diyna lagi.

Ia berjalan mendekati Diyna, dan berhenti tak jauh darinya, yang masih berusaha membuat bajunya tidak menempel pada tubuhnya.

"Harusnya lo lari, bukannya terus disini dan biarin tubuh lo diliatin orang-orang." celetuk Gama.

"Ya... tapi esnya masu-"

"Ck!" decakan Gama memotong kalimat Diyna.

Selang sedetik setelahnya, Gama malah membuka seluruh kancing bajunya, dan melepas seramanya, membuat tubuh bagian atasnya terbuka tanpa memakai dalaman lain.

'WEH KAK GAMA NGAPAIN!!'

'Telanjang itu woe!'

'Gila! Absnya coy!

'Aaa... Gama! Gw ngga bisa move on jadinya!'

'Gila aura sugar daddynya! Keren banget!'

'AURANYA AUR-AURAN!'

'Aaa! Aurat woe! Tutup mata!'

'WOE JANGAN LIAT! AURAT COWOK ITU!'

'BENER! COWOK TUH DI JAGA! JANGAN DI RUSAK! BUBAR-BUBAR!'

'APASIH COWOK-COWOK! KALAH SAING YA SAMA KAK GAMA!

EARPHONE 1&2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang