÷! Rahasia besar. ¡÷
⁰⁰
^*^
"Mah, kita mau langsung pulang?" tanya Diyna penasaran, karena mereka sudah berada di dalam mobil, dengan Gara yang mengendarainya dengan tergesa-gesa.
Sejak Diyna turun dari Bianglala, ternyata Gara dan Sandrina menunggunya tak jauh dari wahana itu, dan keduanya terlihat gelisah setelah Gara menerima telefon.
"Iya honey, kita harus rapat delegasi perusahaan yang ada di london, karena..."
"Sany." Belum selesai Sandrina dengan kalimatnya, Gara segera memotong ucapannya, dan menatap Sandrina beberapa saat seakan memberi peringatan agar tidak melanjutkan kalimatnya.
"Kalian sampe malem ya?" Diyna tidak tahu ada apa dengan Gara, tapi ia teringat dengan keluarga Keanu yang mengabarinya akan babeque di pantai, dan mengundangnya.
"Honey, maaf, kita ngga bisa temenin kamu seharian ini, perusahaan papa lagi ada sedikit masalah, kamu ngga masalahkan, kita cuman temenin kamu main di dufan aja?" ujar Sandrina sambil menatap Diyna yang duduk di belakang.
Diyna mengangguk mengerti, memang sejak dulu kedua orang tuanya sangat gila kerja, tapi berkat mereka, Diyna juga mendapat kehidupan yang layak, walaupun ia kurang kasih sayang.
Hari mulai semakin sore, mobil Gara sudah terparkir di garasi, dan Diyna sedang memakan ayam goreng sambel buatan bibi. Sedangkan Gara dan Sandrina, sudah masuk ke dalam kamar mereka, untuk melakukan zoom.
"Non belum makan ya disana?" tanya bibi, karena Diyna memakan nasi lumayan banyak, dan biasanya ia tidak seperti ini.
"Iya bi, waktu mau berangkat juga Diyna cuman makan roti, tadi belum sempet cari makan, papa dapet telfon katanya dari perusahaan london," balas Diyna setelah menggigit paha ayam miliknya.
"Bibi tau ngga sih, perusahaan mama papa tuh di bidang apa?"
Selama ini Diyna memang tidak pernah tau perusahaan kedua orang tuanya, bahkan nama perusahaanya ia tidak tau, makannya selama ini ia mencari kabar orang tuanya tidak pernah menemukannya di intrnet.
"Bibi juga kurang paham non, nyonya ngga pernah ngomong kerjaanya di london, bibi juga ngga pernah denger mereka ngomongin perusahaan di rumah,"
"Tapi bi, bibi pernah ngga pas beresin kamar mama papa nemuin berkas apa gitu?" tanya Diyna lagi setelah menyelesaikan suapan terakhirnya.
"Ngga pernah sih non, cuman ada satu berkas yang namanya disosen, dislution ah gitu pokoknya, bibi ngga bisa ngucapiinya yang bener non,"
"Apa emang bi isinya?"
"Bibi ngga tau non isinya, cuman itu aja yang atasnya ada tulisan dislution itu non,"
"Yaudah deh bi, Diyna mau mandi dulu ya," ujar Diyna sembari membawa piringnya ke dapur dan mencuci tangannya.
"Iya non, piringnya biarin aja bibi yang cuci ya,"
"Iya bi,"
Diyna naik dan masuk kedalam kamarnya, ia membersihkan diri dan menyuci rambutnya.
Seharian ini sudah cukup melelahkan bagi Diyna, ia banyak memainkan wahana yang berada di Dufan bersama kedua orang tuanya, dan sangat menyenangkan bagi Diyna karena itu adalah pertama kalinya baginya pergi bersama Gara dan Sandrina berlibur.
Diyna keluar dari kamar mandi dengan handuk yang basah membalut rambutnya, dan piyama polos berwarna vanilla dengan motif kotak-kotak. Ia berdiri di depan cermin dan mengelap lagi rambut basahnya sebelum ia hair dryer agar tidak terlalu basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
EARPHONE 1&2
Teen Fiction"Bluetooth aja bisa nyambung, masa perasaan kita engga?" - Argama Kennanda. "Kalo lo samain gw sama Bluetooth anggep aja nama lo udah terdaftar diperangkat gw. Tapi gw engga ada minat buat sambungin itu. Sama sekali nggak!" - Gradiyna Alexa Hernama...