⁰⁰~18 < seas ² > ¿•?

99 21 8
                                    

÷! Family time pt 04 - last. ¡÷

⁰⁰

^*^

"Mah! Liat deh keluarga Keanu juga liburan tau di pantai! Nanti sore kita mampir yuk kesana! Mereka ngajak barbeque bareng!" ujar Diyna, yang masih asik membalas chat Keanu.

Tangan Diyna membenarkan topi miliknya yang ia kenakan, "Liat deh mah pah, Jerly lucu banget pake pelampung!" ujar Diyna sambil memperlihatkan ponselnya pada Gama, yang sama sekali belum Diyna ketahui keberadaannya.

"Lo gila ya?! Ngapain lo disini!" bentak Gama tak suka, ia sudah menyadari kehadiran Diyna sejak Diyna membuka suaranya, dan membuatnya sedikit memojokan tubuhnya berusaha lebih jauh dari Diyna.

Suara Gama membuatnya terkejut, karena ia masih mengira jika ia naik bersama Gara dan Sandrina.

Sadar dari rasa terkejutnya, ia balik membentak Gama tak terima, "Lah...! Kenapa juga lo sama gw?!"

"Lo yang asal masuk! Mau lo apa dah ngikutin gw mulu!" sahut Gama.

"Heh! Lo kira?! Najis banget gw ngikutin lo! Lagian lo juga ngga bisa inget apapun!" Diyna mengatakan itu seolah dari hatinya yang kesal karena Gama sama sekali tidak mengingatnya.

"Percuma kali!" lanjutnya, lalu mengalihkan pandangannya sambil bersedekap dada dan memangku satu kakinya.

"Penting banget emang?" jawab Gama acuh.

Mendengar jawaban Gama, darah Diyna langsung mendidih, ia sungguh tak terima saat Gama mengatakan itu, "B.A.C.O.T!"

"Bencong." sambung Gama yang tanpa sengaja mulutnya malah mengeluarkan kata itu.

"Lo bencong!" Diyna mengangkat topi miliknya sedikit lebih tinggi, ia menatap tajam ke arah Gama.

"Maksud?!"

"Lo banci! Bencong! Ngeselin!"

"Salah gw apa?!" Gama dibuat bingung dengan Diyna, gadis di depannya itu sangat membingungkan, karena selalu saja marah padanya.

"Pikir sendiri!"

Gama terdiam, ia tidak mau Diyna semakin marah, dan juga tanpa ia tau penyebabnya. Bianglala terus berputar, pandangan mata Gama tertuju pada Yunda yang sedang berbincang dengan sepasang suami istri, yang langsung Gama sadari.

'Fu*k! Jebakan!' - batin Gama, setelah menyadari bahwa Yunda sengaja membawanya karena merencanakan ini.

Tapi, melihat reaksi Diyna yang sama terkejut, mungkin ini hanya rencana Yunda tanpa Diyna terlibat di dalamnya, pikir Gama setelah mengamati wajah Diyna yang terlihat masih menekuk kedua alisnya tajam.

"Lo ngga takut sama gw?" tanya Diyna dengan nada judesnya, tanpa menatap Gama.

"Kenapa? Sadar ya diri sendiri mirip nenek lampir?" sindir Gama.

"Maksud lo?! Kurang ajar banget sih!" Diyna menatap tajam Gama, ia tak terima dengan ucapan Gama.

"Kok marah? Kesindir ya?" ujar Gama santai, dan terus menggoda Diyna agar gadis itu marah sampai gadis itu membuang pandangannya.

EARPHONE 1&2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang