÷! Akhir dari awal. ¡÷
⁰⁰
^*^
Diyna yang merasakan tubuh Gama melemas dalam pelukannya. Dia terkejut, dan dengan panik, dia berusaha menopang tubuh Gama agar tidak terjatuh.
Gara, yang tadinya mengamuk dan penuh emosi, langsung berbalik melihat putrinya memeluk seorang laki-laki yang tiba-tiba pingsan.
"DIYNA! APA YANG KAMU LAKUKAN?!" teriak Gara, berusaha menghampiri putrinya.
Namun, Keanu dengan cepat menghalangi langkah Gara, "Jangan paksa Diyna lagi, Om! Om bahkan ngga tau apa yang putri Om alamin selama ini!"
Gara terdiam, terkejut dengan keberanian Keanu yang biasanya selalu tenang. Tapi amarahnya tidak juga mereda, meskipun perlahan rasa khawatir mulai mengikis emosinya.
Diyna, masih memeluk Gama yang tidak sadarkan diri, tidak bisa berhenti menangis. Air matanya bercucuran, seolah semua kesedihan dan rasa sakit yang dia pendam selama ini tumpah dalam pelukan itu. Dia merasa bersalah, karena selama ini dia terus memaksa Gama untuk mengingat, tanpa menyadari betapa besar tekanan yang diberikan pada Gama.
"Gam...," bisiknya putus asa, sambil memeluk erat tubuh Gama agar tidak jatuh kelantai.
Keanu yang melihat Diyna terlihat kesusahan, membantu menopang tubuh Gama dengan meletakan lengan kiri laki-laki itu di pudaknya.
"Papa, please... aku mau Gama," kata Diyna dengan suara yang bergetar. "Aku nggak bisa pergi ke London sekarang Pah...,"
Gara melihat jam yang melingkar ditangannya sebentar, lalu dengan rasa frustasinya kembali, ia segera menyeret tangan Diyna lagi.
"Tidak. Pesawat sebentar lagi take off! Kamu jangan egois Gradiyna! Kamu harus bantu Mama Papa disana! Papa harus temuin kamu sama para petinggi! Mereka mau kamu ada disana sebagai syarat proyek Papa diterima!" jelas Gara dengan amarahnya yang masih menggebu.
"SEBENERNYA PROYEK APA?! KENAPA... kenapa... harus... KENAPA HARUS ADA AKU SYARATNYA PAH!" akhirnya, Diyna mengeluarkan isi hatinya setelah sedari tadi ia menahannya, sambil terisak dan nafas yang kian memberat, dan pelukannya pada Gama yang semakin mengerat.
Ia tak terima dengan keputusan Gara dan Sandrina, yang membiarkan Diyna menjadi syarat agar proyek yang bahkan tidak gadis itu tahu, harus menghadirkan dirinya di London.
Keanu mencoba menenangkan Diyna, ia mengusap lembut lengan gadis itu agar kembali kuat.
Sandrina menggigit bibir dalamnya, ia dilema saat melihat air mata putrinya, ingin sekali rasanya ia memeluk tubuh putrinya itu, namun ego kembali menguasai hatinya.
Karena, jika mereka tidak membawa Diyna tepat waktu, maka perusahaan mereka terancam dissolution/pembubaran. Dalam artian, mereka akan bangkrut.
Keanu menurunkan lengan Gama dari pundaknya, perlahan ia membuat Gama duduk dengan menyandarkan tubuhnya ke tiang tembok, sedangkan Diyna ikut duduk di sebelah Gama sambil terus menggenggam tangan Gama.
Saat Diyna mendapat kebungkaman dari mulut Gara, ia kembali menangis dan mencoba membangunkan Gama semampunya.
Sampai tak berselang lama, mereka semua mendengar tepukan tangan dari seseorang tepat dari arah samping Diyna, Gama, dan Keanu berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
EARPHONE 1&2
Teen Fiction"Bluetooth aja bisa nyambung, masa perasaan kita engga?" - Argama Kennanda. "Kalo lo samain gw sama Bluetooth anggep aja nama lo udah terdaftar diperangkat gw. Tapi gw engga ada minat buat sambungin itu. Sama sekali nggak!" - Gradiyna Alexa Hernama...