⁰⁰~17 < seas ² > ¿•?

101 21 4
                                    

÷! Family time pt 03. ¡÷

⁰⁰

^*^

"Lo tau hewan yang ngga ada di kebun binatang apa?" celetuk Satya, ia dan Dirga, sudah bergabung dengan Gama yang sedang duduk santai disana, dan Yunda yang berdiri sedikit jauh dari Gama.

"Cicak?" tebak Yunda.

"Salah,"

"Kodok?" sahut Dirga.

"Salah,"

"Emang apa?" tanya Gama menimpali.

"Megalodon." jawab Satya asal, dengan wajah masih setengah mengantuk namun sudah memakai baju yang layak, pemberian Yunda di mobil, dan, tanpa mandi tentunya.

"Pfft... hahahha! Ngabrut! Lo bangun tidur ngapa jadi aneh bos! Mana muka lo masih bantal banget lagi! Haha...!" Dirga tidak bisa menahan tawanya, karena saat mengatakan itu, mata Satya hampir terkatup lagi saking mengantuknya.

Dirga tidak berhasil membangunkan Satya, setelah sekian cara yang sudah ia coba, dengan meneriaki Satya, mencoba mencubitnya sambil berharap ia tidak kena amuk Satya, teriak di telinganya, memainkan musik rock lewat Earphone di telinga Satya, dan semua cara itu gagal.

Yang berhasil membuat Satya bangun adalah, dirinya ingin buang air kecil, dan ia bangun dengan sendirinya mencari toilet lalu diikuti Dirga dengan membawa totebag yang berisi baju ganti Satya, yang tentunya menarik perhatian, karena Satya hanya memakai celana tidur tanpa atasan, dan dengan sigap Dirga menyelimuti tubuh Satya, mirip seperti membungkusnya,  sampai kepala lalu kedua tangannya ikut terikat.

"Ini masih mending, biasanya lebih parah," Yunda sudah tidak heran dengan kebiasaan tidur Satya.

"Bener lagi, jadi inget dia pernah pas itu bangun tidur, malah karaoke goyang dumang matanya merem, suaranya cuman au au doang," sahut Gama sambil melihat Satya yang masih setengah sadar duduk di sampingnya.

"Pernah juga ikut senam ibu-ibu komplek, gara-gara mimpi waktu SD dia ikut senam, terus dia kira masih SD pas denger musiknya, buru-buru dia keluar langsung ikut senam, mana sempet-sempetnya pake seragam lagi!" lanjut Gama.

"Jangkrik! Lebih parah lagi itu! Haha...! Gw pengen liat muka komuknya bossat pas senam dah... haha...! Kocak lo bos!" Dirga terus saja tak bisa henti tertawa, bahkan sambil menepuk pundak Satya saat tertawa.

"Awas ngamuk," ingat Yunda, dan bertepatan dengan Satya yang menggeram rendah karena pundaknya di tepuk-tepuk.

"Eh... hehe, sorry bossat...," dan, di balas deheman oleh Satya.

Dirga terdiam sejenak, lalu ia tiba-tiba mendapat ide, dan langsung mendekati Yunda untuk mendapat izin dengan membisikannya ke telinga Yunda.

"Bang, biar bossat melek, gw ajak main hysteria boleh ngga?" bisik Dirga.

"Boleh aja, tapi lo harus siap kalo dia udah sadar, abis turun dari hysteria pipi lo bengep," 

"Siap ngga siap gw lari aja ntar, udah di ijinin kan? Gw bawa bossat ya!" Dirga dengan segera memapah Satya yang masih setengah sadar tanpa perlawanan saat dibawa pergi Dirga.

"Kemana tuh?" tanya Gama penasaran.

"Ngerjain Satya, biarin," Yunda merogoh saku celananya, dan mengambil sesuatu disana. Earphone, lalu melemparnya pada Gama. "Simpen itu,"

Gama menangkapnya, dan menatap heran Yunda, "Kenapa cuman sebelah? Punya siapa emang?"

"Ada, lo simpen aja dulu," Gama mengangguk samar sambil memandangi earphone itu.

"Lo mau main ngga? Masa dah sampe sini diem aja lo," tanya Yunda yang memakai kacamatanya di atas kepalanya.

"Ngantuk gw bangsut! Malah kalian ajak kesini! Gila lo!" jujur saja, mata Gama mulai memberat, ia tidak bisa tidur, dan baru bisa tidur jam 4 pagi.

"Makannya jangan begadang," ejek Yunda.

"Cocot lo berisik bang. Anterin gw naik bianglala. Mau tidur gw disana." Gama berdiri merapihkan jaketnya.

"Ayo dah, anak ku, istanah boneka mau nak?" ledek Yunda dan dibalasa jari tengah oleh Gama yang melenggang pergi mendahuluinya.

"Awas di senggol orang! Tantrum lagi bahaya lo woi!" teriak Yunda yang langsung menyusulnya.

"Gw ngga kumat kalo ngga ada orang yang terang-terangan mau deketin gw bang, ngga usah lebay gitu, buktinya gw masih bisa sekolah kan, rame-rame, gw juga bisa menghindar," jawab Gama santai saat Yunda sudahdi sampingnya

"Kecuali kalo bawa botol." lanjut Gama, dan ia teringat pertemuannya dengan Diyna di atap sekolah.

"Ya... kita cuman khawatir, dan kita harap, lo bisa sembuh,"

"Gw pasti sembuh bang, cuman ngga tau kapan," jawab Gama, dengan sedikit rasa takut yang membayangi dirinya akan trauma yang ia derita.

Mereka telah sampai di wahana bianglala, yang lumayan tidak antri saat akan naik, hanya ada 4 antrian di depan Gama dan Satya karena sebagian besar sudah banyak yang berada di bianglala.

"Lo serius naik ini sama gw?" tanya Yunda memastikan.

"Ya, tapi lo mepet pintu dikit ya, agak jauh," jawab Gama santai.

"Gw terjun sekalian ntar."

"Boleh,"

"Fu*k."

Setelah beberapa lama, akhirnya mereka maju dan bergiliran untuk manaiki wahana. Namun, Gama menerima pesan dari seseorang dan segera mengecek ponselnya, sambil melangkahkan kakinya menaiki sangkar bianglala, karena masih bisa mendengar arahan penjaga.

Gama masuk terlebih dahulu dan duduk, ia masih fokus pada ponselnya membalas pesan dari bi Yana yanh menanyakan keberadaanya.

Dan baru saja Yunda akan masuk, ada seorang gadis  menyerbotnya tanpa menyenggolnya sambil terus fokus pada ponselnya dan langsung masuk ke dalam sangkar bianglala yang sudah di tutup dan mulai bergerak, tanpa melihat dengan siapa ia masuk.

Yunda yang tau siapa yang mendahuluinya itu, hanya memiringkan senyumnya sambil memandangi sangkar yang mulai berputar sampai atas.

Setelahnya, Yunda membalikan pandangannya kebelakang yang mendapati kedua orang tua Diyna yang asik ber selfie, sampai tak sadar anaknya sudah naik bianglala terlebih dahulu.

Yunda yang sangat mengenal wajah Sandrina dan Gara, mencoba menyapa mereka, ralat, mengalihkan mereka, agar tidak panik saat mereka sadar, Diyna tidak bersama mereka.

"Wah... keluarga Hernama, beruntung sekali kita bisa bertemu disini," sapa Yunda yang juga menghalangi pandangan Gara dsn Sandrina dari Diyna.

"Good morning Mr. Dirhan," sapa Sandrina dan Gara.

"Anda sedang berlibur disini?" sambung Gara
 
"Morning nona Sand, saya hanya menikmati waktu saja disini, saya rasa, kalian yang sedang liburan," jawab Yunda, dan dilanjut obrolan mengenai bisnis dan segalanya agar Yunda bisa mengalihkan perhatian Sandrina dan Gara dari Diyna.










╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌

LANJOT PART 04 LAST BERANTEMNYA HAHA!! 🔥🔥🔥

Don't forget to follow guys!

Jum'at, 06-07-24a

EARPHONE 1&2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang