÷! Last part. ¡÷
⁰⁰
^*^
Setelah Ordo berhasil di tangkap, Gama dilarikan kerumah sakit karena kondisi kepalanya, terus saja merasa sakit setelah ia berhasil mengingat ingatannya bersama Diyna.
Di ruangan putih itu, Gama terbaring dengan Diyna yang duduk menemani disebelahnya, sambil terus menggenggam tangan Gama yang pingsan sejak sampai di rumah sakit.
Gara, Sandrina, Keanu, dan Yunda. Memilih keluar ruangan untuk memberikan ruang bagi Diyna dan Gama.
Sekeluarnya mereka dari ruang rawat inap Gama, Yunda membuka suara, "Anda tau siapa Mr. Jorz?" tanya pada Gara.
"Pukul 4 dini hari. Dia ditahan polisi London." lanjutnya, membuat Gara dan Sandrina memasang wajah heran dan terkejut secara bersamaan.
"Apa?! Atas tuduhan apa?" tanya Gara, membuat Yunda terdiam beberapa detik, sebelum akhirnya membuka suaranya lagi.
"Kasus pemerkosaan dan pembunuhan pada seorang wanita, yang merupakan anak dari kolega bisnisnya."
Kedua kaki Sandrina melemas mendengarnya, ia terduduk di lantai dengan air mata mengalir dimatanya, isakannya membuat Gara membawa Sandrina kedalam pelukannya.
"Sany! Kamu kenapa hei?!" ujarnya panik.
Sandrina masih menitihkan air matanya, dengan nafasnya yang mulai memberat, ia memberi tahu Gara satu fakta yang membuat laki-laki itu terduduk dari jongkoknya disebelah Sandrina.
"Gara... aku tau kasus itu... me-mereka hidung belang! Mereka... mereka mau anak kita sebagai syarat bukan tanpa alasan...!" jelas Sandrina, setelah akhirnya ia menceritakan apa yang ia dengar saat di London, tepatnya saat mereka berada di perusahaan milik Jorz.
FLASHBACK ON
Saat itu, beberapa bulan lalu di London, Sandrina dan Gara sedang menghadiri pertemuan penting di kantor pusat milik Mr. Jorz.
Pertemuan tersebut seharusnya membahas kesepakatan bisnis besar yang bisa membawa keuntungan besar bagi perusahaan mereka.
Setelah pertemuan selesai, Sandrina memutuskan untuk pergi ke toilet terlebih dulu, meninggalkan Gara yang sedang berbincang santai dengan sahabatnya yang tak sengaja bertemu di Lobi.
Saat hendak kembali, ia tak sengaja mendengar percakapan antara Sekertaris Mr.Jorz dan dua orang pria yang tampaknya rekan bisnis yang berada di dalam ruangan dengan pintu yang tidak tertutup rapat.
“Kita harus segera mendapatkan persetujuan dari mereka. Anak perempuan itu adalah kunci. Parasnya yang cantik bisa membuat Mr. Jorz puas” ucap sekertaris itu dengan nada penuh tekanan.
Salah satu pria lainnya menimpali, “Dan jika mereka menolak? Gara adalah pria cerdik, dia mungkin akan curiga.”
Sekertaris itu tersenyum dingin, “Jika mereka menolak, kita hanya perlu jalankan misi dissolution. Seperti biasa, kita hancurkan bisnisnya.”
Mendengar itu, Sandrina merasa darahnya berdesir. Ia tahu persis bahwa yang dimaksud 'anak perempuan' adalah Diyna, anak mereka yang tadi diperbincangkan dengan Mr. Jorz, dengan alasan ia mau mengumpulkan semua anak koleganya yang masih muda untuk bekerja menjadi model dibawah agensinya.
Sandrina dengan perasaan kalut segera kembali ke Lobi menemui Gara dan menyembunyikan kegelisahan di balik senyumnya.
Ia tidak memberi tahu Gara tentang apa yang baru saja didengarnya, merasa ragu dan bingung apakah ini hanyalah sekedar membuat anaknya menjadi Model atau ada maksud lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
EARPHONE 1&2
Teen Fiction"Bluetooth aja bisa nyambung, masa perasaan kita engga?" - Argama Kennanda. "Kalo lo samain gw sama Bluetooth anggep aja nama lo udah terdaftar diperangkat gw. Tapi gw engga ada minat buat sambungin itu. Sama sekali nggak!" - Gradiyna Alexa Hernama...