Part 12

428 61 2
                                    

"Diminum dulu Bil... " Ujar Nando memberikan satu botol air mineral di meja tempat Bila menunggu.

"Loh? Ohiya Terimakasih Pak.." Jawab Bila

Nando kini duduk disamping kursi tempat Bila menunggu. Area ini biasanya memang digunakan untuk staff atau tamu kantor yang sudah memiliki janji langsung dengan Nando atau Rion dan Admin.
Bila melirik ke arah Nando heran,

"Kok disini? "

"Emang harusnya saya dimana? " Gurau Nando.

"Gapapa". Bila bukan tidak mengerti gurauan Nando, dia hanya mencoba untuk tidak berbicara lebih banyak lagi diluar pekerjaan mereka. Dia tadi sudah berusaha menghindarinya ketika temannya datang ke ruangannya, Bila seperti mendapatkan ide bagaimana untuk tetap bersikap sopan saat menghindari Nando.

Nando tersenyum menanggapi Bila. Nando bisa melihat jelas jika Bila sebenarnya berusaha untuk menghindarinya tapi anehnya Nando justru tak tersinggung sama sekali karenanya. Meskipun Nando berusaha mencari kesempatan untuk bicara pada Bila tapi dia juga tidak ingin membuat Bila merasa risih ataupun terganggu karena kehadirannya.
Tidak ada yang memecah hening, saat menunggu di area tunggu. Bila yang sibuk dengan isi kepalanya sendiri dan Nando yang sibuk memperhatikan nya diam-diam.

"Ekhemmm.. " Suara Bila berdeham memecah keheningan.
"Pak Ernand lagi gaada ditunggu pekerjaan yang lain? " Tanya Bila .

Nando tersenyum ke arah Bila.
"Kebetulan engga ada, soalnya saya juga lagi ngerjain kerjaan saya sekarang. "

Bila menautkan kedua alisnya merasa bingung memahami maksud Nando, yang dia lihat sejak tadi pria ini hanya duduk disebelah nya sambil mengetuk-ngetukan tangannya ke kursi . Dia merasa sekarang mereka seperti dua orang yang sedang menunggu panggilan interview pikirnya.

"Maksudnya? " Tanya Bila.

"Yang lagi saya kerjain sekarang kan sama kaya kamu, menunggu. " Jawab Nando

Bila yang mendengar itu, langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain sambil menganggukkan kepalanya sebagai respon untuk jawaban Nando.

"Maksud saya menunggu surat dari admin selesai. Hari ini kebetulan tugas saya cuma menyelesaikan project ini. " Jelas Nando yang merasa sepertinya Bila tidak nyaman dengan pernyataannya sebelumnya.

"Oh iyaa.. Engga tunggu di ruangan Bapak aja Pak? Nanti kalau udah selesai Bapak bisa panggil saya kok gapapa.. " Jawab Bila.
Dia memberanikan diri mengungkapkan hal ini, karena sepertinya Nando tidak bisa memahami responnya yang berusaha untuk menghindarinya.

"Engga apa-apa. Lagian ini kan memang ruang tunggu. "

"Tapi kalau gini, sekarang jatuhnya seperti kita kaya lagi sama-sama menunggu untuk proses di interview pekerjaan.. " Jawab Bila .

Nando terkekeh kecil mendengar respon Bila. Ternyata selain pernyataan dan jawaban yang selalu to the point . Gadis ini memiliki selera humor yang baik sebenarnya, meskipun kata "Pak" masih ada dalam kalimatnya memanggil Nando.
Tapi Nando melihat Bila mengerti maksud yang dia ucapkan untuk memposisikan nya sebagai temannya saja dengan bisa berbicara ringan seperti ini.
Belum sempat Nando ingin menimpali jawaban Bila, Admin kantornya sudah mengantarkan surat-surat bentuk kerjasama mereka yang sudah siap untuk ditandatangani.

"Mari Bil... " Ucap Nando mengarahkan Bila ke ruangannya kembali.

Rion masih ada di ruangan nya dan melihat Nando dan Bila yang kembali masuk ke ruangannya. Dia bukan tidak mengetahui jika tadi saat Nando keluar usai menjawab gurauannya Nando sebenarnya sedang menyusul Bila, dan sejak tadi mereka berdua duduk disana seperti calon karyawan baru yang menunggu panggilan interview. Rion ingin sekali menghampiri mereka kembali saat mereka berdua duduk disana, namun dia cukup tau diri untuk tidak berlebihan menggoda Nando apalagi di kantornya  , lagipula apa yang dikatakan Nando ada benarnya, untuk hati-hati agak tak membuat Mitra kerjanya ini merasa risih katanya.

"Hugging The Wound" // 'Memeluk Luka'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang