"Bil...? "
"Bilaaa...? "
"Kamu sama siapa kesini...?". Tegur seseorang yang memperhatikan Bila dan Nando dari kejauhan yang kini menghampiri mereka." Natya? Kamu disini? " Jawab Bila membalas sapaan sepupunya itu.
"Iyaa, mau beli cake buat dibawa pulang.
Kamu sama siapa kesini? " Ujar Natya menelisik ke semua orang di sekitar Bila."Ehh.. Natya.. " Ujar Nando yang baru selesai membayar pesanan mereka.
"Pak Ernand???
Ehh sorry , maksud aku Nando? ""Ohh jadii bareng sama Nando kesini toh Bil... " Ujar Natya dengan nada menggoda Bila.
Nando yang sebelumnya tak pernah merasakan sinyal seperti ini, entah kenapa justru dia yang menjadi tersipu malu.
Dia menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal karena salah tingkah."You guys on going date now?? ". Sambung Natya yang masih belum berhenti menggoda Bila.
" Natya... " Tegur Bila.
"Kenapa? Aku kan cuma nanya.. " Jawabnya lalu tertawa kecil.
"Yaudah, aku gamau ganggu kalian kali ini.
So... Take care of my sister ya Nand, titip si overthinking ini.
Dan Bil...
Kamu hutang penjelasan ya sama aku,
Aku mau bayar pesenan aku dulu, aku duluan yaa... " Ujar Natya berlalu meninggalkan mereka.Saat ini dia memang tidak berniat menggoda mereka, melihat Bila sudah terang-terangan pergi bersama Nando seperti itu juga sudah berhasil membuatnya merasa senang.
Jadi biarkan kejelasan hubungan mereka cukup mereka saja yang ketahui, dan Natya juga tidak akan menuntut Bila untuk menceritakan lebih banyak kecuali sepupunya itu yang lebih dulu terbuka padanya. Karena Natya tau benar, Bila tak akan mampu berlama-lama menyembunyikan sesuatu darinya.
Dia hanya berharap semoga apa yang sedang berjalan dan dilihatnya saat ini memang pertanda hal baik."Kita pergi sekarang? " Tanya Nando yang mendapati Bila malah melamun setelah Natya meninggalkan mereka.
"Oh iyaa, maaf... Aku tadi masih merhatiin Natya." Jawab Bila.
"Okee, ayoo Bil..." Ujar Nando lalu kembali mengarahkan Bila kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan mereka menuju rumahnya.
Selama perjalanan Bila sibuk dengan suara hati dan pikirannya sendiri.
Setelah kembali ke dalam mobil dari toko kue, dia tak memulai obrolan apapun pada Nando. Bertemu dengan Natya, juga membuatnya merasa mungkin langkah yang dia ambil saat ini adalah pilihan yang tepat.
Sayang, dia belum sempat bertanya pada sepupunya itu tentang rencananya. Setelah ini Bila pastikan akan menceritakan semua peperangan nya yang terjadi hari ini pada Natya, mungkin sekaligus menceritakan hasil dari langkahnya hari ini.Tanpa ada seorangpun yang tau, saat Mas Ferdi berbicara dengannya empat mata dirumah dan dia mulai bersikap di kamarnya. Bila memandang wajahnya sendiri di cermin, sesekali dia mengalihkan pandangannya pada beberapa barang pemberian Nando. Dan hal yang pertama kali dia lakukan lagi setelah sekian lama, Bila juga kembali membuka box kenangannya bersama Rizky dulu.
Semuanya dia simpan rapih disana , bukan karena dia gagal untuk melupakan orang yang sudah memberikan luka padanya.
Tapi rasanya masih ada perasaan yang belum bisa diterima tiap kali dia ingin menyingkirkan semua isi box itu.
Bila mencerna baik-baik semua perkataan Mas Ferdi, sekalipun kakaknya itu tidak mengetahui bahwa hari ini dia sudah kembali bertemu Rizky, bahkan mengenalkan dengan Nando sekaligus di tempat yang sama .
"Kita ga bisa tutup mata, kalau bukan hanya kita yang bisa terluka karena tindakan seseorang yang alasannya belum bisa kita terima. Jangan melakukan kejahatan yang sama. " Kalimat itu terngiang-ngiang dikepalanya.Meskipun Nando sendiri yang bersedia dan tidak keberatan dengan kondisi dan situasi yang dia ciptakan selama ini, tapi Bila harus mengakui dia sudah berbuat tidak adil selama ini padanya .
Dan dia tidak bisa meneruskan untuk membuat Nando terus-terusan akan merasakan hal itu .
Semoga saja, keputusannya kali ini tepat menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Hugging The Wound" // 'Memeluk Luka'
Fanfiction"Aku tak akan membiarkanmu tenggelam sendirian, sekalipun kamu tak mempercayainya, akan tetap ku yakinkan. Kita bisa berdamai dengan semua keadaan, bahkan berjalan bersama kedepan". - Ernando. Haii ini cerita fanfiction pertamaku, awal aku mula...