Bila kini sudah beristirahat dirumah sambil menunggu kedatangan Mas Ferdi yang belum pulang dari Catering. Meskipun tawaran yang diberikan Nando memang cukup menarik, tapi Bila tetap mempertimbangkan penawaran nya meskipun Nando belum menjelaskan nya secara lebih detail. Bila berencana untuk membicarakan ini langsung dengan Mas Ferdi ketika kakaknya itu pulang ke rumah.
Karena cepat atau lambat Bila juga pasti akan melanjutkan penawaran ini untuk pertemuan selanjutnya seperti yang tadi dia janjikan dengan Nando.
Mengingat Nando, tadi Bila jadi mengetahui mengapa pria itu terlihat seperti mencari tau tentangnya. Ternyata sesuai dengan dugaan nya Nando ingin menjalin hubungan pekerjaan dengannya. Bila jadi tidak merasa perlu khawatir dengan ini. Meskipun tadi dia tetap terkejut saat kembali bertemu dengan Nando di kampus. Ada rasa penasaran juga dalam dirinya, kenapa pria itu bisa ada di kampusnya tadi. Meskipun Bila menuduh pria itu mengikutinya tapi Bila percaya bahwa Nando mungkin memang tidak melakukannya, tapi ada kepentingan apa dia di sana. Mungkin sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan nya juga pikir Bila. Lagipula Nando kan memang bekerja di perusahaan properti&design bisa saja memang dia akan menangani satu project di kampusnya.
Ditengah lamunannya, Mas Ferdi yang Bila tunggu sejak tadi sore akhirnya sudah sampai dirumah dan tentu saja dengan oleh-oleh ditangannya.
"Assalamu'alaikum... " Ujar Mas Ferdi memasuki ruang tamu.
"Waalaikumsalam... Wii Mas udah pulang nii... Bawa apa tuhh? " Ujar Bila menghampiri Mas Ferdi.
"Tadi sebelum pulang, Mas bikin Bakmie dulu di sana. Kita makan bakmie dirumah yaa malem inii..." Ujar Mas Ferdi antusias memberikan bakmie yang dia bawa pada Bila.
"Wiii... Okee aku ambil mangkok dulu yaa Mas, kita makan sambil nonton TV yaa.. " Ujar Bila.
"Okee Mas ke kamar dulu yaa bentar.. "
Bila dan Mas Ferdi kini sedang menyantap bakmie dengan santai dan diselingi beberapa obrolan dan tawa ringan. Sampai Bila mengingat ada sesuatu yang ingin dia sampaikan pada kakaknya itu.
"Mas, inget Han's Corp salah satu customer kita itu gaa? " Ujar Bila memulai topik.
"Iyaa tau, dan Mas juga tau ada penawaran kerja sama juga kan? " Jawab Mas Ferdi santai.
"Loh kok Mas tau? " Tanya Bila penasaran.
"Iyaa tadi Mbak Sri bilang ada undangan untuk pengajuan kerjasama kita langsung ke kantornya katanya. Kamu udah tau duluan? Apa ini semua awalnya dari kamu? " Tanya Mas Ferdi.
Ternyata dugaan Bila salah, Mas Ferdi hanya sudah mengetahui undangan untuk meeting saja , bukan mengetahui jika Bila sudah berbicara dan mendapatkan awal penawaran itu langsung dari Nando yang mungkin juga salah satu staff atau admin disana pikirnya. Ada rasa ragu untuk menceritakan yang sebenarnya pada Mas Ferdi. Jadi Bila memilih untuk membiarkan kakaknya dulu saja yang menceritakan nya.
"Engga kok, tadi Bila cuman denger dari security nya aja . Katanya mereka nanyain snackbox sample kita kemarin". Jawab Bila sedikit berbohong.
" Iya Mas seneng sih, alhamdulillah ternyata sample pertama kita aja udah bisa melirik target kita. Cuman kan belum tau juga ini bentuk kerjasamanya gimana. Soalnya kalo pemesanan kaya biasa gitu kan mereka tinggal pesen kaya biasa aja gausah meeting atau ada diskusi gimana lagi" . Jelas Mas Ferdi.
Ingin sekali Bila menjelaskan sesuatu pada kakaknya itu, bagimana awal penawaran ini terjadi. Namun dia urungkan niatnya untuk menjaga beberapa hal termasuk sikap khawatir berlebihan kakaknya.
"Tapi menurut Mas gimana? " Tanya Bila
"Iyaa kita tetep harus dateng dulu lah nanti, kita pertimbangkan untuk hasil yang terbaiknya nanti.. "
"Ohiya mereka minta ketemunya besok katanya, kalo kamu yang berangkat bisa ga Bil? Besok ada kuliah pagi? " Ujar Mas Ferdi.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Hugging The Wound" // 'Memeluk Luka'
Fiksi Penggemar"Aku tak akan membiarkanmu tenggelam sendirian, sekalipun kamu tak mempercayainya, akan tetap ku yakinkan. Kita bisa berdamai dengan semua keadaan, bahkan berjalan bersama kedepan". - Ernando. Haii ini cerita fanfiction pertamaku, awal aku mula...
