Haiii semuanya👋
Sebelumnya terimakasih banyak untuk respon kalian di chapter question kemarin.
Baiklah, cerita ini kembali aku lanjutkan yaa💙
Karena ini sudah hampir lama,
jadi kalian bisa baca part sebelumnya lebih dulu okeee💙✨
Happy Reading......Nando mengira sebelumnya jika meminta izin pada Mas Ferdi untuk mengajak Bila makan malam bersama keluarganya akan terdengar mudah sama seperti sebelum-sebelumnya kakaknya Bila itu memberikan izin. Namun yang terjadi ternyata justru sebaliknya. Ketika dia mengatakan niat dan maksud rencananya, Mas Ferdi melihat ke arah Bila sesaat seperti sedang mencari suatu jawaban pasti atau membaca perasaan adiknya itu.
Dan benar saja, begitu keheningan terjadi untuk beberapa saat Mas Ferdi langsung bertanya pada Bila apakah dia setuju dengan ajakan Nando atau tidak. Meskipun Nando memiliki keyakinan Bila mungkin tidak akan mengecewakannya, tapi tetap saja rasa khawatir tetap menemaninya ketika menunggu jawaban dari gadis itu.Nando sendiri berpikir ini hanya tawaran makan malam, belum meminta persetujuan adik Mas Ferdi itu untuk menjadi pendamping hidupnya dan menentukan waktu tertentu untuk meminangnya tapi dia sudah cukup merasa sedikit tegang dengan situasi yang di hadapannya sekarang. Entahlah, tapi Nando merasa meskipun dia sudah cukup dekat dengan Bila dan Mas Ferdi , sepertinya masih ada rahasia atau sesuatu yang penting dan masih belum dia ketahui. Sayangnya, dia tak punya keberanian saja untuk mempertanyakan itu langsung kepada Bila. Nando sudah berjanji untuk lebih mengutamakan perasaan nyaman dan aman Bila bahkan dibandingkan perasaannya sendiri mengingat situasi yang pernah Bila lewati.
"Okee kalau gitu, kamu bisa pulang dulu aja Nand.. Biar Bila siap-siap dulu.
Nanti kamu bisa jemput Bila lagi menjelang waktu dinner ya.. " Ujar Mas Ferdi.Nando sempat merasa kebingungan sesaat, alih-alih memintanya menunggu dirumah dan mengajaknya bicara di taman seperti biasanya, Mas Ferdi justru secara halus memintanya untuk pergi lebih dulu.
Tentu saja, bukannya tenang yang Nando dapatkan tapi justru dia merasa semakin khawatir. Apakah ada yang salah dengan kata-kata atau ajakannya saat ini.
Namun, melihat kode yakin dari gadis disampingnya yang dia dapatkan. Nando memendam rasa khawatir nya itu sendirian.
Dengan cepat dia meng-iyakan permintaan Mas Ferdi, dan meminta izin untuk berpamitan lebih dulu sebelum kembali menjemput Bila nanti malam.Mas Ferdi dan Bila mengantarkan Nando sampai kedepan rumah, sebenarnya waktu untuk mereka akan pergi ke rumah Nando tinggal 3jam lagi, Nando sendiri sebenarnya sedikit merasa heran. Tapi dia lebih memilih mengikuti keinginan Bila dan kakaknya saja.
Dia mencoba menanamkan hal positif dalam pikirannya sendiri, mungkin Mas Ferdi akan membantu adiknya itu untuk bersiap-siap, atau mungkin dia ingin adiknya itu beristirahat lebih dulu, atau mungkin ada alasan baik lainnya. Ah sudahlah, tak masalah menurut Nando.Begitu mobil Nando berlalu dari halaman rumah mereka, Mas Ferdi langsung melirik ke arah Bila sekilas.
"Ada yang Mas mau obrolin sama kamu ya Bil.. " Ujarnya lalu berlalu lebih dulu masuk ke dalam rumah.
Bila sudah menghela nafas berat mendengarnya, sepertinya dia harus menyiapkan diri untuk menjawab beberapa pertanyaan kakaknya itu sekarang untuk meyakinkannya.
Mas Ferdi sudah menunggu Bila di ruang tengah, dia duduk di sofa setelah meletakkan dua cangkir minuman hangat di depannya. Satu hot matcha latte untuk adiknya, dan satu kopi hitam panas untuknya sendiri.
"Duduk disini.. " Ujar Mas Ferdi mengarahkan,
Terdengar helaan nafas berat dari Bila, sebelum dia membuka suara.
"Kenapa Mas? " Tanya Bila."Mas tau, kamu juga pasti tau maksud Mas kenapa. " Jawabnya.
"Bil... "
"Mas mungkin mengenal kamu sangat baik, bahkan mungkin Mas jadi salah satu orang yang sering jadi tempat kamu berbagi segala keluh kesah kamu selama ini. Tapi meskipun begitu, Mas yakin engga ada yang lebih baik tau tentang kamu selain diri kamu sendiri. "
KAMU SEDANG MEMBACA
"Hugging The Wound" // 'Memeluk Luka'
Fanfic"Aku tak akan membiarkanmu tenggelam sendirian, sekalipun kamu tak mempercayainya, akan tetap ku yakinkan. Kita bisa berdamai dengan semua keadaan, bahkan berjalan bersama kedepan". - Ernando. Haii ini cerita fanfiction pertamaku, awal aku mula...