"Hugging The Wound" // 'Memeluk Luka'

Part 18

Saat Bila memasuki halaman rumahnya, dia mengetahui sepertinya Mas Ferdi belum pulang ke rumah. Terlihat dari mobilnya yang belum terparkir di halaman rumahnya.
Bila memutuskan untuk membersihkan dirinya lebih dulu sebelum melanjutkan aktivitas nya yang lain dirumah. Tidak ketinggalan juga dia menyimpan mawar pemberian Nando ke dalam vas lalu dia simpan di kamarnya.

Selesai membersihkan dirinya, Bila berinisiatif untuk kembali membaca ulang file-file pekerjaan dan revisi skripsinya satu persatu. Mas Ferdi belum juga pulang, sepertinya dia terjebak kemacetan atau mungkin memang ada keperluan lebih dulu. Terakhir Bila mengabarinya akan pulang dengan angkutan umum, kakaknya itu hanya mengiyakannya saja tanpa bertanya lagi lebih lanjut. Mungkin dia sedang kewalahan di catering.
Ketika sedang sibuk dengan laptopnya, Bila melirik vas bunga yang baru dia kembali gunakan dikamarnya. Ada sesuatu yang baru yang bisa mengisinya, maka dari itu baru dia gunakan kembali. Mengingat kejadiannya tadi bersama Nando, Bila merutuki dirinya sendiri. Seharusnya mungkin dia tadi tidak mengiyakan ajakan Nando. Tapi bukankah hal yang wajar jika kita memulai ke akrab-an dengan rekan kerja baru kita? Lagipula mereka juga mungkin akan saling berinteraksi nanti.
Tapi hal yang tak wajar menurut Bila adalah ketika Nando sepertinya selalu berusaha untuk menghampirinya ke kampus, mungkinkah kebetulan yang keseringan itu memang ada? Rasanya jika benar ada mungkin tak akan sesering dan seperti terencana begitu. Satu kebetulan yang Bila percaya adalah jika Pak Fero dosen pembimbing ternyata adalah Ayahnya Nando. Fakta baru yang mengejutkannya sekaligus membuat nya menjadi termenung.

Bila pernah membaca arti dari setiap warna bunga yang kita dapatkan dari seseorang. Meskipun Nando kebetulan membelikannya karena ada seorang anak kecil yang lewat menjualnya dan karena rasa kasihan. Bila yakin dia tentu tetap memilih warna yang dia berikan pada Bila. Putih itu artinya tanda pertemanan atau persahabatan bukan? Jadi Nando memang tak membuat kesalahpahaman interaksi diantara mereka. Dia hanya mencoba membuka pintu pertemanan di antara mereka. Tidak ada yang salah dengan itu, yang salah hanya Nando tidak mengetahui mungkin Bila bukan orang yang tepat untuk hal itu. Bukan karena Bila bukan orang yang baik dalam pertemanan, hanya saja dia sendiri yang menutup hal itu dalam hidupnya.

Selain Natya sepupunya, tak ada orang lain yang sering Bila hubungi untuk dijadikan sahabatnya. Mas Ferdi dan Natya adalah dua orang kepercayaannya yang selalu bisa dia jadikan teman setiap saat, selain mereka Bila jarang berbagi kehidupan pribadinya dengan orang lain. Bila cukup memiliki beberapa teman, selain karena pekerjaannya memang relasi dan caranya berinteraksi dengan orang lain memang cukup baik . Tapi setelah satu kekecewaan yang sedikit melukai nya Bila memutuskan untuk hanya berbagi hal pribadinya dengan orang yang benar-benar bisa dia percaya saja.

Dulu Bila pernah memiliki sahabat dekat di kampusnya, jika kalian membayangkan satu girl squad Bila juga pernah memiliki nya. Mereka masih berteman baik sampai sekarang, hanya memang tidak sedekat itu lagi menurut Bila.
Saat pertunangannya akan direncanakan dulu Bila hanya memberitahu sahabat-sahabatnya itu dan juga keluarga nya. Tentu saja itu karena hanya mereka yang nanti akan dilibatkan dalam acaranya.
Dan Bila memang sengaja karena hanya ingin melibatkan orang terdekatnya saja.
Namun sayang, ketika kabar yang tidak baik juga dia bagikan pada teman-teman dekatnya. Justru teman-teman kampusnya juga jadi mengetahui hal itu, tentu saja itu cukup jadi pembicaraan banyak orang saat itu. Rizky juga merupakan alumni kampus yang sama dengan tempat Bila kuliah, dan hubungan yang Bila jalin juga tidak sembunyi-sembunyi , jadi mereka sudah pasti membicarakan nya. Ada banyak pertanyaan dan omongan-omongan orang lain yang mengganggu nya pada saat itu, maksud Bila bagaimana bisa orang-orang begitu leluasa membicarakan atau bertanya hal-hal sensitif tentangnya seperti wawancara tanpa mengerti situasi dan perasaannya. Sejak saat itu Bila memilih untuk menutup diri pada beberapa hal apalagi tentang kehidupan pribadinya, meskipun begitu dia tetap tidak membatasi relasinya diluar sana.