Part 39

945 108 12
                                    

Saat Bila kembali kedalam rumah ternyata Mas Ferdi sejak tadi belum istirahat di kamarnya dan menunggunya di ruang TV.

"Mas Ferdi??
Lohh belum istirahat? " Tegur Bila dan mulai menghampirinya.

"Masa Mas istirahat duluan ninggalin adiknya berdua sama laki-laki didepan,
Mas kan juga belum tau cerita kamu hari ini. " Jawab Mas Ferdi lalu sedikit menarik adiknya untuk duduk disampingnya.

"Mas..
Bukan gituuu.. Tadi ada yang harus Bila jelasin dulu sama Nando. " Jawab Bila.

"Ohyaa? Apaa ituu?
Cuma Nando yang boleh tau kah? ". Goda Mas Ferdi.

" Lohh...
Hemmmm....
Mas Ferdi mulai sama kaya Natya nih..
Mulai iseng nih ya... " Jawab Bila dengan memberikan tatapan sinis pada kakaknya.

Tiba-tiba tawa mereka terdengar bersamaan, Mas Ferdi yang menertawakan tingkah adiknya juga Bila yang terhibur dengan gurauan kakaknya.
Setelah sekian lama, tawa lepas itu Mas Ferdi lihat kembali diwajah adiknya.
Ini bukan tentang Bila yang selama ini terpuruk dan gagal untuk move on, tapi karena selama ini gadis itu terus mempertanyakan dirinya apa yang salah dengannya dan apa kekurangannya karena mengalami hal yang membuat nya mendapatkan trauma. Dan kali ini tawanya kembali bukan karena dia sudah jatuh cinta lagi, tapi karena dia sudah berhasil memaafkan dirinya sendiri dan berhasil mengerti kata "ikhlas dan menerima" itu sendiri. Ini rasa bahagia yang tak ternilai bukan untuk orang yang sama-sama pernah terluka?

"Jadii ada apa nih? "
"Masih mau cerita sama Mas? ". Tanya Mas Ferdi.

" Emmm... Kayanya aku mau sih cerita,
Tapi ada syaratnya...
Kalau ada hot matcha buat nemenin curhat nya kayanya lebih enak sih... " Jawab Bila jahil.

"Ohhh.. Udah mulai nawar yaa sekarang... " Jawab Mas Ferdi.

"Hahahaha... Engga, becanda.
Tapi kalau Mas mau bikinin buat Bila setelah ini, pasti gaakan aku tolak. " Jawab Bila.

"Yaudah, sekarang cerita dulu , kenapa? " Tanya Mas Ferdi serius.

Bila mulai mencari posisi yang nyaman untuk bicara di sofa, dia menghela nafas berat sebelum memberikan runtutan ceritanya hari ini.
Dan disisi lain, Mas Ferdi sudah menyiapkan seluruh atensi perhatiannya untuk mendengarkan adiknya itu dengan seksama.

Mas Ferdi beberapa kali memberikan reaksi terkejut, menautkan kedua alisnya, menunjukan ekspresi marah, kebingungan juga terakhir menangis kecil yang dia berusaha untuk tahan sendirian saat mendengarkan adiknya itu menceritakan kisahnya hari ini.
Karena pada akhirnya dia mengetahui bahwa selama ini tanpa sepengetahuannya Rizky ternyata berusaha untuk menemui adiknya itu untuk alasan tertentu, bahkan hingga puncaknya hari ini sekeras apapun Bila mencoba menghindar takdir mempertemukan mereka kembali untuk menyelesaikan apa yang telah usai.
Bila juga menceritakan bagaimana dia terpengaruh dengan nasihat kakaknya itu sebelum dia pergi ke rumah Nando, dan menyadari betapa seseorang sedang berharap dan mempercayakan sesuatu darinya bahkan walaupun selama ini dia abaikan.

Bila juga menceritakan bagaimana dia berusaha bersikap baik, dan nyaman selama dirumah Nando. Tak lupa dia menceritakan Papanya Nando yang sekaligus dosennya dikampus.
Dan yang paling penting terakhir, dia juga menceritakan jika dia sudah berterus terang dengan Nando perlahan tentang awal lukanya. Meskipun belum sepenuhnya dia menjelaskan tentang dirinya pada Nando.

"Dan soal rencana S2 kamu? ". Ujar Mas Ferdi tiba-tiba setelah Bila selesai dengan penjelasannya.

Bila terdiam untuk beberapa saat,
Sepertinya karena terlalu fokus dengan menyembuhkan apa yang sudah berlalu dia lupa untuk mengatakan pada Nando apa yang saat ini sedang dia tuju.

"Hugging The Wound" // 'Memeluk Luka'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang