Bila menghela nafas berat sebelum menjawab pertanyaan kakaknya itu, peperangan sedang terjadi dalam kepalanya bagaimana caranya menjelaskan pada Mas Ferdi juga memang apa yang harus dijelaskan padanya? Karena pada kenyataannya Bila dan Nando memang tidak memiliki hubungan spesial apapun sekalipun Nando sudah terang-terangan menjelaskan perasaannya padanya .
Dia menimbang-nimbang setiap kata yang mungkin akan terucap dari mulutnya, jujur saja sebenarnya Mas Ferdi tidak se-menyeramkan itu. Tapi rasa gugup dan takut yang Bila rasakan tak bisa dia jelaskan bagaimana saat membicarakan hal ini pada kakaknya ini."Huh......
Bila gatau Mas gimana jelasinnya,
Gatau juga apa yang mesti dijelasin.
Bila rasa Mas juga bisa liat itu kan... " Ujar Bila melirik ke arah kakaknya setelah mengatakan itu.Mas Ferdi tersenyum mendengar ungkapan pertama adiknya ini, lucu sekali.
Bila seperti anak abg yang sedang kasmaran pikirnya."Kok Mas malah senyum sih? " Beo Bila menatap ke arah Mas Ferdi heran.
"Gapapaa, yakin gaada yang bisa dijelasin sama Mas? " Ujar Mas Ferdi meyakinkan.
Bila terdiam untuk beberapa saat.
Memang apa yang bisa dia jelaskan?
Apa dia harus menceritakan bagaimana dramatisnya saat dia sempat menolak Nando sebelumnya?
Atau dia juga harus menceritakan dia pernah menyembunyikan tentang dirinya bahkan kakaknya sendiri dari Nando?
Entahlah.
Mungkin sepertinya bukan tak ada yang bisa dijelaskan. Namun, terlalu banyak hal untuk dijelaskan pada kakaknya ini."Bila gatau Mas. " Ujar Bila yang kemudian bersandar lemah di sofa.
Mas Ferdi kembali tersenyum, sebelum mematikan tayangan TV dan melihat wajah adiknya yang sekarang mulai ditekuk disamping nya.
"He's know about you? " Tanya Mas Ferdi serius.
"Yaa. Aku rasa iya walaupun ga sepenuhnya". Jawab Bila apa adanya.
" Kamu cerita? " Tanya Mas Ferdi.
"Engga... " Jawab Bila.
"Setelah dari acara keluarga itu ya , dia tau semuanya? " Tanya Mas Ferdi yang berhasil membuat Bila terkejut.
Mas Ferdi tak membahas apapun sama sekali kemarin soal pertunangan sepupunya itu, terkecuali bertanya bagaimana kelangsungan acara dan calon pasangan sepupunya. Dia bahkan tidak bertanya apa Bila dan yang lainnya benar menggunakan taksi online untuk berangkat atau tidak.
Tapi Bila teringat Mas Ferdi sudah mengantarkan Natya ke kampusnya sebelum ini, mungkinkah sepupunya itu mencuri start untuk mengatakan sesuatu pada kakaknya ini?
Jikalau pun benar, Bila tidak akan sama sekali marah pada Natya. Karena dia tau, Natya pasti menceritakan itu karena Mas Ferdi yang menanyakannya lebih dulu dan tidak mungkin dia yang menceritakan nya tiba-tiba."Mas tau? ". Ujar Bila yang masih memasang wajah terkejutnya.
" Apa yang Mas gatau soal kamu? " . Ujar Mas Ferdi tersenyum bangga.
Bila termenung mendengarnya.
Sebenarnya ada, memang ada hal yang kakaknya ini tidak tau sampai sekarang.
Dan entah kapan akan dia ungkapkan padanya."Sebenarnya kamu hutang banyak penjelasan sama Mas, mungkin terlalu banyak.. " Sambung Mas Ferdi.
"Bila ga ngerti maksud Mas... ". Ujar Bila menanggapinya.
Mas Ferdi kemudian menatap lurus kedepan, melihat layar TV yang sudah dia matikan, dan terlihat seperti menerawang sesuatu disana.
" Semuanya terlalu jelas bukan Bil?
Proposal kita yang disetujui begitu aja?,
Nando yang menjemput kamu ke kampus?,
Nando yang selalu menghampiri kamu?,
Nando yang selalu menitipkan segala jenis dessert dan makanan untuk kamu,
Nando yang tiba-tiba mengikuti acara keluarga kita?
Bahkan tadi dia yang tiba-tiba datang dengan alasan nganterin charger kata kamu? " Ujar Mas Ferdi lalu melirik ke arah adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Hugging The Wound" // 'Memeluk Luka'
Fanfiction"Aku tak akan membiarkanmu tenggelam sendirian, sekalipun kamu tak mempercayainya, akan tetap ku yakinkan. Kita bisa berdamai dengan semua keadaan, bahkan berjalan bersama kedepan". - Ernando. Haii ini cerita fanfiction pertamaku, awal aku mula...