Part 40

481 88 25
                                    

Nando merasakan sedikit kecanggungan di dalam mobil, gadis yang berada disampingnya sejak tadi tak mengeluarkan sepatah kata apapun.
Perasaannya mengatakan jika Bila mungkin memang sedikit merasa kesal karena mereka sedikit mengulur waktu sebelumnya untuk berangkat lebih pagi, padahal mereka tidak benar-benar terlambat sama sekali.

"Bil...? Kenapaa?
Ada yang lagi dipikirin? ". Tanya Nando hati-hati.

" Bentar lagi kita sampai kok, kamu ga kesiangan sampe kampus. Belum jam 9 kan inii? " . Sambung Nando yang masih tak kunjung mendapat respon apapun dari Bila.

"Bil....? " Tanyanya lembut dan mencoba mengalihkan perhatian Bila yang masih sibuk memandang keluar jendela.

Pada akhirnya pertahanan nya pun runtuh.
Entahlah, Bila sendiri tidak mengerti kenapa tiba-tiba dia merasa mudah bersikap ke kanak-kanakan seperti ini. Oh bukan, dia bukan kanak-kanakan. Dia seperti menginginkan perhatian dari Nando.
Benarkah perasaan jatuh cinta memang bisa membuat seseorang bersikap aneh seperti ini? Ini bukan pertama kalinya tentu untuk Bila. Tapi mungkin ini adalah yang pertama setelah luka yang cukup lama.

"Engga, gapapa.. " Jawab Bila tak acuh.

"Yakin?? " Tanya Nando masih penasaran,

"Hemm... Cuman sedikit capek aja." Jawab Bila dengan tenang.

"Capek kenapa?? Kamu kurang istirahat kemarin pulang? "

"Engga kok.. " Jawab Bila.

"Terus?? Ada yang masih belum selesai dengan skripsi kamu? " Tanya Nando yang rasa penasaran nya belum berkurang.

"Engga, cuma hari ini dari pagi udah sibuk aja.
Bangun lebih awal juga pagi ini. " Jawab Bila.

"Ohiya??
Karena buru-buru mau berangkat awal ke kampus?
Sorry yaa Bil.. Aku ga inget kamu minta berangkat awal tadi.. " Jawab Nando dengan sedikit nada menyesal.

"Engga juga. " Jawab Bila singkat.

Nando melirik ke arahnya bingung,
Tepat saat mereka sudah sampai di parkiran kampus Bila. Nando kembali mengulang pertanyaannya pada gadis itu.

"Terus kenapaa? " Tanya Nando yang masih terdengar lembut.

Bila mulai sibuk untuk bersiap turun dari mobil,
"Tadi pagi udah sibuk bikin pasta buat sarapan. " Jawabnya lalu keluar dari dalam mobil.

Tentu saja, hal itu membuat Nando mengusap wajahnya sedikit kasar.
Kisah asmaranya baru saja akan memasuki babak romantis, tapi drama kecil seperti ini sudah menyambutnya pikirnya.

Nando terburu-buru turun dari mobil dan menyusul Bila yang belum melangkah jauh dari tempat mobilnya terparkir.

"Bil.. Bil.. "

"Kenapaa? " Tanya Bila begitu menghentikan langkahnya karena melihat Nando dihadapannya.

"Saya minta maaf, saya gatau tadi pagi..
Emm soal pasta, emm bekal..
Ah.. Bukan maksudnya.... " Ujar Nando merasa kaku dengan kalimatnya.

"Iyaa gapapa.. " Jawab Bila tenang.

Nando tersenyum memelas,
"Maaf saya gatau soal tadi,
Tapi hal positif nya kamu jadi denger pujian saya tulus kan? Tanpa tau kalo itu sebenarnya kamu yang bikin. " Ujar Nando mencoba menghibur.

"Okee, kita lupain itu..
Bentar, aku punya sesuatu.. " Ujar Nando lalu menunjukkan layar ponsel nya pada Bila.

"Ticket booking? " Beo Bila melihatnya,

"Iyaa.. Emm.. Pulang saya ngantor dan kegiatan kamu selesai nanti.
Kita nonton ini yaa.. Saya udah pastiin pilihan jam nya aman kok.
Mau kan? Kamu ga sibuk kan nanti malem?
Biar saya tinggal izin Mas Ferdi nanti". Jelas Nando.

"Hugging The Wound" // 'Memeluk Luka'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang