Natya dan Bila kini sedang berjalan menyusuri Mall, menuju ke store kebaya dimana mereka membuat janji bertemu dengan Sinta. Terakhir Sinta mengabari katanya begitu dia sampai , mereka akan untuk langsung bertemu saja di store kebaya yang dia maksudkan saja. Dan tentu Bila dan Natya juga sudah tau pasti tempatnya karena itu juga toko yang sama saat mereka mengantar Bila membeli kebayanya dahulu .
"Bil.. Inget yaa kamu masih hutang penjelasan sama aku.. " Ujar Natya sambil berjalan menyusuri Mall.
"Iyaa iyaa, tapi jangan dibahas sekarang yaa.. Aku nanti pasti jawab deh pertanyaan kamu yang aneh-aneh itu...
Dari awal aku udah duga juga, walaupun aku ngejelasin itu mitra kerja baru aku. Kamu pasti minta klarifikasi berlebihan... "Jawab Bila." Nahh itu kamu tau... "
"Pokoknya depan Sinta ataupun yang lain nanti. Kamu jangan bahas ini sedikitpun yaa. Ingett Natt.. Awas ajaa.. " Ujar Bila mengingatkan Natya, dengan tangan yang menujuk ke wajahnya seolah sedang mengingatkan anak kecil.
"Iyaa iyaa... " Jawab Natya santai.
"Bil... Nat... " Ujar Sinta melambaikan tangan menyapa mereka berdua. Sepertinya Sinta lebih dulu sampai di store ini.
"Ehh Hai.... kamu dari tadi udah sampe duluan? " Ujar Natya
"Lumayan, tadi ngabarin kalian lama banget direspon nya. Yaudah aku inisiatif kesini duluan deh... Dan yaa i'am sorry, kali ini aku ga jadi berangkat sendiri guys... " Ujar Sinta dengan suara melemah.
"Maksudnya? " Beo Bila khawatir.
"Tadi Tante Irma sama Mamah ikut bareng mobil aku, tapi mereka lagi keliling dulu kok.. Nanti katanya nyusul kesini.. " Jelas Sinta.
Bila melirik tajam pada Natya seolah sedang meminta penjelasan atau mungkin lebih terlihat seperti seseorang yang kesal. Dan Natya hanya mengangkat bahunya menggambarkan ketidak-tahuan nya tentang ini. Tapi bagaimanapun Bila sudah berada disini, tak mungkin juga dia memarahi Natya jika dia benar-benar tidak tau hal ini, lagi pula sebenarnya menghabiskan waktu dengan keluarga Ayahnya itu sebenarnya tidak seburuk itu, hanya saja Bila kadang malas untuk menyiapkan energi menimpali pembicaraan mereka yang kadang beberapa sedikit melukai hatinya.
Bila, Natya, dan Sinta sudah mengantongi beberapa paper bag belanjaan, sebelum memasuki toko kebaya Sinta lebih dulu meminta untuk berbelanja ke area lain terlebih dahulu. Karena katanya jika nanti sudah memasuki toko kebaya dari awal nanti dia bisa menghabiskan waktu lebih lama hanya untuk disana saja.
Dan kini mereka sudah kembali ke tempat mereka awal bertemu disini, Sinta juga mulai memilih-milih kebaya yang dia inginkan."Bil.. Yang model ini mirip sama punya kamu kemarin yaa?" Tanya Sinta saat baru saja menemukan model kebaya cantik berwarna soft grey di patung model.
"Iyaa... " Jawab Bila menelisik kebaya itu, dia seperti merasakan 'de javu' saat ini. Bayangan dirinya yang antusias disini bersama dengan sepupu-sepupunya ini seperti tergambar jelas dalam ingatannya.
"Cantik kok Bil kebayanya.. Apalagi nanti kamu yang pakenya... Pasti nanti juga kepake... " Ujar Natya sambil melempar senyum hangat dan merangkul pundak Bila pelan.
Dia membalas senyuman hangat Natya, dengan senyum tulus nya yang tak kalah bisa menghangatkan orang lain.
"Iyaa, makasih yaa Natt... " Ujar Bila."Yukk kita liat yang lain lagi... " Ujar Sinta.
"Kamu lagi cari warna apa emang Sin? " Tanya Bila saat memperhatikan Sinta yang sepertinya masih belum menentukan pilihannya.
"Gatau bingung aku, model yang kaya kamu tadi cantik sih sebenernya aku suka. Tinggal tanya ada warna lain lagi ga yang ready iya kan? " Tanya Sinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Hugging The Wound" // 'Memeluk Luka'
Fanfiction"Aku tak akan membiarkanmu tenggelam sendirian, sekalipun kamu tak mempercayainya, akan tetap ku yakinkan. Kita bisa berdamai dengan semua keadaan, bahkan berjalan bersama kedepan". - Ernando. Haii ini cerita fanfiction pertamaku, awal aku mula...