Part 3

676 68 2
                                    

Bila hanya menjawab pertanyaan kakaknya itu dengan jawaban yang menenangkan. Lagipula memang pekerjaannya hari ini berjalan lancar. Dia tak ingin membuat kakaknya itu khawatir atau memikirkan sesuatu berlebihan, walaupun sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan juga dari ceritanya. Dia hanya menjawab semuanya berjalan baik dan lancar, dengan cara penyampaian nya yang tenang. Tentu saja Mas Ferdi mempercayai nya .
Selesai dari mencoba makanan-makanan yang Mas Ferdi buat, Bila kini berada di ruangannya sendiri. Dia melihat desain brosur dan surat pengajuan untuk produk barunya yang belum selesai.
Bila dan Mas Ferdi berencana menambahkan menu cafetaria dalam catering mereka dan mengajukannya pada customer setia mereka tentunya.
Jadi tidak hanya kotak makan sarapan, makan siang atau malam saja yang mereka sediakan. Ada pilihan snack box, roti , cake, pasty bahkan menu kopi yang rencananya akan mereka sediakan.

Menatap layar laptopnya, pikiran Bila sebenarnya tertinggal di percakapannya dengan Mas Ferdi tadi. Sebenarnya dibandingkan merasa lebih kuat, membahas sesuatu yang lalu kadang justru mengembalikan ingatan nya pada sesuatu yang pernah melukainya. Bila bukan masih tidak terima juga berlarut-larut dengan itu hanya saja saat ada seseorang yang membahasnya hal itu tentu tetap akan sedikit mengingatkan nya akan rasa sakit yang pernah dia lewati dan kini merubah cara pandang dan sikapnya sepenuhnya.
Bila sadar betul bahwa tidak ada manfaatnya jika kita hanya diam dan mengasihani diri kita sendiri saat jatuh, kita harus memberikan keyakinan untuk diri kita sendiri bangkit dan tak kalah oleh keadaan.

"Sample breakfast tadi baru dikirim kemana aja ya? Coba aku cek dulu riwayat pengiriman.. " Ujar Bila pada dirinya sendiri dan mengecek datanya.

Ternyata ada lima customer yang dia kirim hari ini, termasuk salah satunya "Han's Design&Property" tempat yang sempat dia singgahi dan membuat seseorang salah paham tadi.
Bila baru pertama kali melihatnya pikirnya, mungkin karena itu dia tidak mengetahui Bila siapa, lagipula apa penting nya juga mengenalkan dirinya padanya menurut Bila.
Terkecuali untuk kepentingan bisnisnya, karena bagaimanapun pria itu berarti salah satu customer nya bukan? Dan Bila mengerti konsep bagaimana cara perusahaan mempertahankan customer setia mereka atau bahkan menambah jangkauannya.

Saat sedang tenggelam dalam lamunannya, Bila teringat dengan tugas akhir kuliahnya.
Besok ada jadwalnya untuk ke kampus selesai mengantar pesanannya, tugas itu harus dia selesaikan hari ini juga pikirnya.
Bila merupakan mahasiswi yang sudah akan mencapai semester akhir kuliahnya. Itu sebabnya tadi Mas Ferdi sempat menanyakan rencananya untuk melanjutkan pendidikannya. Semester depan sudah waktunya Bila untuk menyusun skripsi dan merencanakan rencananya selanjutnya setelah menyelesaikan pendidikan nya ini selain mengembangkan bisnis keluarganya ini tentunya.

"Bil.. Mau pulang sekarang gaa? " Tanya Mas Ferdi didepan ruangan Bila.

"Ohiya Mas, Bila beresin meja dulu bentar yaa.. Ntar nyusul ke depan.. " Ujar Bila.

"Okee Mas tunggu didepan yaa... " Jawab Mas Ferdi berlalu meninggalkan Bila di ruangannya.

****

Nando telah selesai dengan presentasi nya hari ini. Di ruang meeting kini hanya menyisakan Rion, Pak Hans Pamannya Nando sebagai direksi, Bu Siska Admin kantor yang juga masih anggota keluarganya, dan Nando.

"Kayanya Om jadi mau bikin food junction gitu deh didepan perumahan yang sebelah kantor ini, ya kaya area food market di deket tamannya itu. "

"Ohiya Om, tamannya juga udah selesai kan ya kemarin? Nando sempet liat kesana. Ada space juga di sebelahnya belakang kantor pemasaran. Katanya kemarin udah ada minimarket juga yang nanyain tempat . Bagus sih Om kayanya... " Ujar Nando.

"Hugging The Wound" // 'Memeluk Luka'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang