"Kenapa? " Beo Bila ditelpon.
"Engga , aku nelpon kamu dari tadi.
Kamu lagi sibuk Bil? ". Tanya Nando.Bila menjauhkan wajahnya dari ponselnya sebentar , dilihatnya layar yang masih menyala dan menunjukkan tampilan kontak yang masih terhubung telpon dengannya.
" Bil.?? Hallo?? " . Ujar Nando yang tak mendapat jawaban dari Bila.
"Iii-iyaaa? Kenapa? ". Jawab Bila gugup.
" Aku tadi nanya kamu,
Apa kamu lagi sibuk? Apa saya menganggu kamu?" . Ujar Nando lembut."Ohh.. Engga kok, ada apa? "
"Engga, aku cuma mau mastiin kamu gapapa aja. " Jawab Nando
"Lohh emang kenapa? Aku kenapa?". Tanya Bila heran.
" Kamu ga tiba-tiba ngerasa ilfeel kan sama saya? "
Bila tak mampu menahan pecah tawanya ditelpon, mengapa tiba-tiba Nando terpikir hal itu pikirnya.
"Loh malah ketawa. " Keluh Nando.
"Kamu maunya aku jawab apa? " Goda Bila menjawab Nando.
"Kamu jangan nantangin saya nanya yang lain yaa Bil.. "
"Lohh, tadi kan lagi ngomongin perasaan ilfeel aku, kok jadi yang lain? " Jawab Bila.
"Kamu yang mancing-mancing lagian.."
"Lagian aneh banget, tiba-tiba nanya gitu.
Harusnya nanya kaya gitu dari kemarin kamu selalu ngikutin saya ke kampus ga sih?? ". Ujar Bila." Loh.. Malah gitu ngomongnya. "
"Iyaa takutnya kan, ketika saya ngajak kamu date pertama tadi kamu jadi punya impression jelek sama saya. Kan jadi gaenak nanti... " Ujar Nando."Emang siapa yang ngedate?
Lohh tadi itu ngedate namanya? ". Ujar Bila menggoda Nando." Hemm... Ya terserah kamu sih mau nganggapnya gimana...
Tadi saya kirim pesan sama kamu lagian saya tunggu gaada jawaban apa-apa, ya saya kira kamu jadi kepikiran justru buat ngehindarin saya lagi... " Jawab Nando."Yaampun itu cuma sejam yang lalu doang.
Aku baru buka pesannya lagian.. " Jawab Bila."Jadi sekarang udah ga kepikiran buat ngehindarin saya lagi nih berarti? ". Ujar Nando percaya diri.
" Apaansih,
siapa juga yang ngomong gitu tadi.
Udah ah gajelas... " Ujar Bila yang hendak menutup telponnya lebih dulu."Ehh.. Tunggu, tunggu...
Besok pagi saya jemput lagi ya?
Saya janji besok saya yang siapin alasannya sama Mas Ferdi kamu gausah khawatir oke, dan semuanya akan sesuai dengan rules yang kamu inginkan.
Okey? See u tomorrow Bila... " Ujar Nando yang langsung menutup telponnya."Eh.. Hallo? Nando...?
Nand? Hallo???? ".Bila kemudian menatap layar ponselnya yang sudah tak kembali menampilkan panggilan telpon terhubung disana.
Sekali lagi Nando menciptakan ide-ide aneh lagi menurutnya, dan itu akan kembali sedikit merepotkannya.
Jika mungkin sekarang dia tidak perlu sembunyi-sembunyi tentang hal ini pada Mas Ferdi , tapi tetap saja Bila pasti akan mendapatkan beban baru berikutnya. Seperti digoda oleh kakaknya itu misalnya."Gajelas banget kan..
Ah udahlah..
Mending lanjut ngecek revisi skripsi aja deh.
Siapa tau besok bisa revisi lagi sama Pak Fero, dan Final.... " . Ujar Bila yang kemudian meninggalkan ruang TV dan beranjak ke kamarnya.*****
Pagi ini Ibu dan Mas Ferdi sudah menyiapkan nasi uduk di meja makan, seperti yang direncanakan kemarin, Mas Ferdi akan mengantarkan Ibu untuk pulang hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Hugging The Wound" // 'Memeluk Luka'
Fanfiction"Aku tak akan membiarkanmu tenggelam sendirian, sekalipun kamu tak mempercayainya, akan tetap ku yakinkan. Kita bisa berdamai dengan semua keadaan, bahkan berjalan bersama kedepan". - Ernando. Haii ini cerita fanfiction pertamaku, awal aku mula...