(Vishap kembar????)

27 17 2
                                    


.

.

.

"Aku membenci mu dan ide mu ini, Enjou!"

Pria itu hanya bisa menghela nafas sambil berdiri diatas menara reruntuhan, dia fokus memperhatikan bagaimana gadis bersurai gelap itu menuntun para Vishap itu ke dalam sebuah kurungan besar, semacam penjara yang ada di beberapa tempat.

"Oke!! Lima tertangkap!!"seru Ying yang mengaktifkan kunci untuk menutup sel penjara itu setelah Reiva memancing para Vishap ke dalamnya,"Delapan lagi!!"

Reiva mendarat di depan sel lainnya dan berbalik arah ke para Vishap yang masih mengejar di belakangnya.

Begitu mereka dekat untuk menyeruduknya, ia langsung membutakan mereka sejenak dengan elemen cahayanya yang mengakibatkan mereka berlari lurus kedepan. Reiva segera terbang dan menepi, membuat Vishap yang hampir menabraknya langsung masuk ke dalam sel yang kemudian ditutup oleh Ying.

"Oke! Sisa tiga!!"

Akhirnya, semua Vishap yang berkeliaran di sekitar lokasi mereka berhasil dijauhkan dan dikurung agar lebih aman. Setelah Enjou menghitung semuanya, terdapat lebih dua puluh Vishap yang mereka kurung dengan Reiva sebagai umpan mereka.

"Gila.."gumam Reiva sebelum meraba pinggangnya dan melihat darah ditelapak tangannya,"Luka ku terbuka lagi."

"Minum ini."Enjou tiba-tiba menghampirinya dan memberikannya sebuah botol berisikan cairan yang hangat berwarna biru.

"Apa ini?"tanya Reiva dengan nada malas sambil menatap botol itu.

"Tebasan Musou no Hitotachi berbeda dengan pedang pada umumnya, luka mu akan lebih lama sembuh dari yang lainnya, karena itu aku membuat obat itu."jawab Enjou lalu memperhatikan tiga Vishap yang mereka berhasil kurung.

Reiva menatap obat itu sejenak, agak ragu dengan perkataannya. Namun karena dia penasaran, dia pun meminumnya sampai habis lalu meletakkan botolnya disamping begitu saja dan ikut memperhatikan ketiga Vishap itu.

Tak lama Ying datang bersama Ochobot, mereka nampak berbicara dengan Enjou namun entah kenapa, Reiva seperti tidak bisa mendengarkan apa yang mereka bicarakan, kepalanya tiba-tiba pusing dan pandangannya mulai buram.

Dia sempat melihat Ying menyadari tingkahnya, gadis itu berbalik pada Enjou dan terdengar sekilas bentakannya, sebelum dia akhirnya kehilangan kesadarannya.

"Apa yang kau lakukan padanya?! Kenapa dia pingsan??"tanya Ying sembari mengikutinya dari belakang, Enjou nampak tidak memperdulikan pertanyaannya sesaat dan langsung membuka kurungan Vishap itu.

"Oi!!"

"Bukankah sudah jelas?"Enjou menjawab sambil meliriknya dan menjauh dari kurungan itu,"Mereka menginginkannya dengan satu alasan yang kita tidak tahu."

Ying terdiam sejenak, dia masih kelihatan cemas begitu melihat tiga Vishap itu mengabaikannya dan juga Ochobot serta Enjou, dan hanya mendekati Reiva yang tertidur pulas setelah meminum obat yang diberikan oleh Enjou.

".. tapi kau tahu sesuatu, kan?"tanya Ochobot sambil meliriknya dengan sedikit berharap.

"Kalian sendiri yang mengatakan jika hewan menyukai jiwanya yang menyatu dengan alam."balas Enjou lalu menunjuk kearah gadis itu dengan menggerakkan dagunya,"Mereka tidak terkecuali."

"Vishap bukanlah makhluk yang memahami sebuah bahasa, mereka hanya bergerak sesuai insting dan komando dari Alpha mereka. Kedatangan mereka kemari tidak lebih dari perintah mereka berdua, karena itu aku membuatnya tidur."

[𝕱𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝖎 𝖉𝖊𝖛𝖔𝖚𝖗 𝖒𝖞𝖘𝖊𝖑𝖋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang