(Hembusan angin)

569 33 5
                                    

.

.

.

"Memangnya kau tau CPR??"

"Ngga sih. Terus ni anak mau diapain kalau tidak bangun?"

"Di pukul?"

"Kau yang duluan ku pukul. Ngajak berantem?"

"Canda astaga."

Seandainya ini situasinya berbeda, mungkin gadis itu akan bangun dan mengatai mereka karena berisik dan bertengkar.

Namun saat ini punggungnya seperti diremuk oleh sesuatu yang membuatnya terlalu sakit untuk bergerak dengan leluasa.

"... Kalau tidak ada niatan membantu tidak usah bertengkar juga kali.."

""AHHH!!""

Boboiboy pertama bereaksi dan memeriksa kondisinya lagi,"Kau baik-baik saja? Tidak ada yang terluka kan?"

Kelopak matanya terbuka kemudian Reiva melirik kedua temannya yang menatapnya cemas,".. ternyata begini rasanya jadi kaum remaja jompo.."

"... Wut :V"Fang menahan tawanya.

"Aku encok༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ"

Boboiboy menghela nafas kemudian membantu temannya itu bangun perlahan, kemudian Fang berjalan ke kebelakang nya dan menahannya.

Reiva memejamkan matanya sembari meringis menahan rasa sakit di punggungnya itu sementara temannya yang berambut ungu itu sebisa mungkin tidak menyentuhnya di bagian itu.

"Kau terluka..?"tanya Boboiboy, gadis itu menggelengkan kepalanya.

"Sepertinya hanya memar saat aku jatuh.."balas Reiva kemudian dia teringat,"Tunggu.. aku jatuh tersungkur.."

"Lah itu piye toh?"Fang keheranan.

"Au capek..-_-"

Mereka kecuali Reiva lanjut melihat sekeliling selagi gadis itu beristirahat sejenak, kala itu mereka tidak menemukan sesuatu yang mungkin bisa memberi mereka sedikit informasi tentang tempat itu tapi entah kenapa, Fang merasa seperti pernah melihat tempat itu.

".... Lah, ini kan Windrise tree. Kok aku baru sadar?"ujar Fang sembari menatap pohon besar itu sekali lagi, dia juga baru memperhatikan disana ada patung yang mengeluarkan cahaya biru.

"Wind who?"tanya Boboiboy segera berjalan menghampirinya.

"Kau pernah dengar soal game yang aku, Gopal dan Ying mainkan? Genshin Impact?"Fang balas bertanya dan temannya itu menganggukkan kepalanya,"Nah, pohon ini ada di game itu! Kalau itu benar, maka tak jauh dari sini pasti ada kota Mondstadt."

"Iye ke..?"Boboiboy bertanya dengan memberinya side eye.

"Mata mu ku colok ya sialan."ancam Fang melihat tatapannya yang sedikit mengingatkannya dengan masa kecil mereka.

Saat dia akan kembali menjelaskan, mereka terdiam mendengar suara yang memanggil.

"Uhh.. guys..? Kalian dimana?"

Mereka langsung mendatangi gadis itu demi memastikan dia baik-baik saja, namun apa yang mereka lihat cukup membuat mereka terkejut.

"Woahh! Comelnya!"pekik Boboiboy dengan mata berbinar-binar melihat dua ekor makhluk berbentuk jeli yang menemani Reiva disana.

"Hm. Emang lucu, tapi kalau agresif tau rasa kalian."sahut Fang kemudian mengusir kedua makhluk itu menjauh.

"Lah.. kenapa diusir?"tanya Boboiboy dengan raut wajah cemberut.

[𝕱𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝖎 𝖉𝖊𝖛𝖔𝖚𝖗 𝖒𝖞𝖘𝖊𝖑𝖋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang