.
.
.
●
♡
"Maksud kalian semua yang terjadi di dalam goa itu berkaitan dengan bintang aneh tadi..?"tanya Caera setelah mendengarkan cerita tiga dari tujuh kembar ajaib itu.g
Ice yang menempel tangan esnya ke kepala Taufan yang benjol langsung menekannya membuat pemuda itu meringis kesakitan sekaligus tersadar dari lamunannya.
"I-iya, aduhh... Aku dan dua lainnya ditahan oleh dinding tenaga, sedangkan Reiva bertarung dengan kembaran Aether dan seseorang yang dipanggil sebagai sosok Urata yang dimaksud wanita tadi." Taufan menjelaskan sambil mengusap kepalanya, "Sedangkan wanita itu sendiri.. kalau tidak salah Reiva memanggilnya 'Nona Sasha'. Hanya itu."
"Apa yang terjadi setelahnya..?"Kokomi bertanya dengan cemas.
Sontak Taufan, Solar dan Halilintar menundukkan kepala mereka dan mengingat apa yang terjadi.
Flashback...
"Sasha..?"beo Solar mendengar nama itu dari bibir gadis itu.
"... Jadi kau benar mengenali ku.."ujar wanita itu sambil menatap gadis itu dengan tatapan tajam,"Berarti Asteria belum mati, karena itu ingatannya masih ada bersama mu."
"Seorang Pendosa yang menyeret orang lain dalam perbuatan mereka, akhirnya dia benar-benar dibuang juga."
"Sepertinya begitu."balas Reiva dengan acuh tak acuh, lalu melirik kearah kembaran Aether yang juga ada disana,"... Jika kau tidak memiliki urusan yang lebih, sebaiknya pergi dari sini. Bawa dia bersama mu."
"Kau tidak ingin melihat kekecewaan kakak mu saat aku mengatakan semua yang terjadi padanya, kan..?"
Pundak gadis bersurai emas itu seketika menegang, ia menatapnya dengan tatapan mengantisipasi seolah mencari kebohongan dari raut wajahnya, namun yang dilihatnya hanyalah kekosongan.
"... Ayo pergi untuk sekarang, Sasha."
"Hime, kau sungguh ingin mundur sekarang hanya karena perkataan bocah ini..?"Sasha, wanita itu berkata dengan ketus tanpa menoleh kearahnya,"Jika kau tidak melakukannya sekarang, maka aku yang ak--"
"Serangannya telah dibatalkan, diluar tidak terjadi apa-apa kecuali fatamorgana yang sementara." gadis itu menyela ucapannya langsung membuat wanita itu terdiam,"Seperti yang dijanjikan, Asteria melindungi apa yang dia kehendaki, dan serangan itu tidak mempan."
"... Ck."
Reiva mengangkat wajahnya dan menatap wanita itu dengan tatapan kosong,"Pergi. Tempat ini bukanlah tempat yang tepat untuk menyelesaikan persoalan mu. Sebagai perantara dari Asteria, aku yang akan menyelesaikan masalahnya di Tenergy, tempat dimana kau mendapatkan kekuatan itu disaat itu bukanlah milik mu."
Sasha langsung mendelik kearahnya, kekesalan serta dendam terlihat jelas dari ekspresi wajahnya yang ia tujukan pada gadis itu dengan sepenuh hati.
Sebuah portal berbentuk bintang terbuka dibelakang gadis bersurai emas itu, yang kemudian berbalik badan setelah menatap mereka satu persatu untuk terakhir kalinya dan masuk ke dalam portal tersebut.
Setelah terdiam beberapa saat, Sasha segera berbalik dan menyusul gadis itu layaknya anak buah yang penurut.
Flashback end..
Setelah Taufan menceritakan itu, Halilintar juga langsung menimpali dengan menambahkan penjelasan lainnya.
"Setelah mereka berdua pergi, orang-orang yang pingsan disana sudah diperiksa dan beberapa diantaranya mengalami luka yang cukup ekstrim, dan sisanya lagi hanya dibuat tidak sadarkan diri."
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝕱𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝖎 𝖉𝖊𝖛𝖔𝖚𝖗 𝖒𝖞𝖘𝖊𝖑𝖋]
Fanfiction«𝕀❜𝕞 ℍ𝕒𝕦𝕟𝕥𝕖𝕕.. ℍ𝕒𝕦𝕟𝕥𝕖𝕕.. ℍ𝕒𝕦𝕟𝕥𝕖𝕕..» ------------★ 𝔗𝔞𝔭𝔦 𝔞𝔨𝔲 𝔰𝔢𝔩𝔞𝔩𝔲 𝔡𝔦𝔥𝔞𝔫𝔱𝔲𝔦.. 𝔡𝔞𝔫 𝔨𝔞𝔲 𝔞𝔨𝔞𝔫 𝔰𝔢𝔩𝔞𝔩𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔤𝔥𝔞𝔫𝔱𝔲𝔦.. 𝔖𝔞𝔶𝔞𝔫𝔤, 𝔞𝔨𝔲 𝔟𝔦𝔰𝔞 𝔪𝔢𝔫𝔧𝔞𝔡𝔦 𝔟𝔞𝔶𝔞𝔫𝔤𝔞𝔫𝔪𝔲, 𝔨𝔞�...