(Lovely lovely)

67 22 0
                                    

.

.

.

Boboiboy terbangun dari tidurnya saat mendengar suara temannya itu tengah berbicara dengan seseorang yang suaranya tidak ia kenali.

'SELINGKUH YA DIA?!'

Masih dalam kondisi setengah sadar, Boboiboy segera bangkit dari kasurnya dan melihat kearah suara temannya itu terdengar. Rasanya matanya ingin melompat keluar saat melihat seorang laki-laki asing, berambut biru yang tengah duduk di kursi di sebelah Reiva yang dimana mereka membelakanginya.

"Hoi!!"

Terjengit berjamaah, kedua orang itu menoleh kebelakang dan Boboiboy hampir menampar dirinya sendiri saat melihat wajah mereka yang tengah mengunyah kue mirip dengan anak kecil yang ketahuan memakan cookies diam-diam.

"... Pagi."sapa Reiva dengan mulut yang masih mengunyah kue, pemuda di sampingnya juga melambaikan tangannya seolah menyapanya.

"... Pagi."balas Boboiboy setelah merasa bersalah, lalu menoleh kearah pemuda itu,"Siapa dia? Kenapa.. dia disini?"

Setelah menelan kuenya, Reiva menunjuk kearah pemuda disebelahnya itu,"Namanya Chongyun, seorang.. euhh.. pengusir setan? Dan kenapa dia disini karena aku menanyakan beberapa hal padanya."

Boboiboy memiringkan kepalanya dengan ekspresi bingung,".. Oke, dan hal apa yang kau mau tanyakan?"

"Nanti ku beritahukan setelah Fang dan Qually bangun."

Pemuda itu, Chongyun menatap kearah mereka berdua, entah kenapa suasananya tiba-tiba berubah canggung karena tak ada yang ingin bicara.

"... Aku sudah jawab tadi, jadi boleh aku pergi sekarang?"tanya Chongyun mencairkan suasana,"Es loli ku juga sudah habis.. aku memerlukannya."

"Ah. Uhm. Boleh."balas Reiva, begitu juga Boboiboy yang menganggukkan kepalanya,"Terimakasih sudah menjawabnya tadi, kalau kami tahu sesuatu, aku akan mencari mu."

Chongyun tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya,"Hm. Sama-sama. Sampai jumpa lagi, Boboiboy dan Reiva."

Mereka melambaikan tangan begitu Chongyun meninggalkan kamar itu dan menutup pintunya.

Reiva berdiri dan meregangkan tubuhnya dengan mengangkat kedua tangannya keatas, bunyi tulang terdengar diikuti helaan nafasnya yang lega karena hampir tiga jam lamanya dia duduk dikursi.

"Hm?!"

Matanya terbelalak sejenak saat tubuhnya diangkat dan dipeluk dari depan dengan erat, kakinya bahkan tidak menapak dilantai karenanya.

Reiva melihat kepala Boboiboy yang mendusel ke tulang selangkanya, bertingkah manja tiba-tiba saja.

"Reiiiii.... Tiap hari, tiap hari.. pulang-pulang pasti ada laki-laki baru.. kenapa..?"

"....salah ya?"

"BANGET!!"

......

Menjelang siang hari, mereka jalan-jalan di sekitar pelabuhan yang tengah dibersihkan oleh banyak orang, Millelith yang diarahkan oleh Asisten Tiangquan langsung juga membantu prosesnya lebih cepat.

"Fang, apa Millelith biasanya tidak berjaga setelah malam festival, ya?"tanya Reiva pada Fang yang ada di sebelahnya sambil mengunyah cumi bakar yang dia beli.

"Hm? Aku kurang tahu soal itu, tapi seingat ku, Millelith berjaga siang malam, ada shift untuk mereka, sama seperti di dunia kita."jawab Fang sedikit acuh tak acuh.

[𝕱𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝖎 𝖉𝖊𝖛𝖔𝖚𝖗 𝖒𝖞𝖘𝖊𝖑𝖋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang