(Suprise!)

56 24 0
                                    


.

.

.

Canggung dan menegangkan, itu yang Qually dan Gaming rasakan saat ini dengan berada diantara dua orang yang saling melemparkan tatapan dan senyuman maut satu sama lainnya.

Bukan tatapan uWu, melainkan tatapan mata yang saling mengancam satu sama lainnya.

"Boboiboy! Sayangnya, senang rasanya melihat mu hari ini disini."ujar pemuda bersurai perak itu sambil tersenyum 'ramah'.

"Haha! Hah. Yah. Sayang sekali. Senang melihat mu hari ini, Huan."balas Boboiboy dengan senyum menahan kekesalan diikuti dengan tatapan tajam mengarah pada pemuda itu.

"Psst.. mereka berdua.. tidak akrab, ya? Apa masalahnya?"bisik Qually pada Gaming.

"Entahlah! Aku juga tidak tahu mereka saling mengenal satu sama lainnya."balas Gaming juga berbisik padanya.

Huan nampak melihat sekitar mereka, yang mana mereka berkumpul di dekat tangga menaiki pusat dari pelabuhan Liyue, lalu menatap Boboiboy dengan agak ogah-ogahan.

"Ngomong-ngomong soal senang.. dimana Fang dan Reiva? Mereka tidak bersama mu lagi..?"

".. ada kesibukan."jawab Boboiboy juga dengan nada ogah-ogahan membuat Huan tersenyum kesal dan memilih mengabaikannya dan menoleh kearah Qually.

"Halo, temannya Gaming. Aku Huan, salam kenal, ya."sapa pemuda itu dengan ramah pada alien hijau itu.

Qually tersenyum dan menganggukkan kepalanya,"Senang bertemu dengan mu juga! Aku Qually, juru masak tim mereka!"

"Wow, itu terdengar menarik."ujar Huan sekedar basa-basi dengan alien itu,"Akan lebih menarik, jika Reiva ada disini. Ukhum, Fang juga, tentunya."

.....

"OOAHHHHH!!!!! REII!! TERLALU CEPAT!"

Reiva hanya tertawa nista tanpa menghentikan dorongan anginnya dari arah belakang kapal selagi Fang mengemudikannya.

"Jangan ketawa! Bisa-bisa kita nabrak!!"tegur Fang yang sedikit kerepotan mengemudikan kapal itu.

"Iya iya! Ampun!"

Setelah puas mengerjai temannya itu, Reiva naik keatas kapal dan menghampiri Fang yang sudah lebih lega.

"Awas ya kau."ujar Fang menatapnya kesal.

"Ampun, bang."balas Reiva dengan senyum jahil kemudian duduk di sebelahnya.

Tak disangka-sangka mereka berdua sudah hampir sampai di Guyun Stone Forest padahal kapal itu berada di pinggiran pantai dekat pelabuhan Liyue, hanya memerlukan lima menit perjalanan disertai tawa puas Reiva si biang kerok yang membuat Fang ketar-ketir.

Namun hal itu membuat Fang sadar jika dengan kecepatan yang tadi, mereka bisa menembus badai yang dibuat oleh Raiden Shogun untuk melindungi Inazuma. Resikonya hanyalah petir yang menyambar dan pengalaman yang tidak mengenakkan.

Reiva menoleh kearah Guyun Stone Forest sesaat dia melihat sesuatu yang aneh, ia kemudian berdiri dan berjalan menghampiri ujung kapal untuk memastikan apa yang dia lihat.

"Fang, itu orang, kan?"tanya Reiva sambil menunjuk kearah bibir pantai sambil memicingkan matanya.

Kebingungan, Fang pun menghampirinya dan menatap kearah yang dia tunjuk, lalu melebarkan kelopak matanya saat dia melihatnya.

"... Itu orang."jawab Fang, ia tiba-tiba ragu saat melihat dua benda aneh yang ada diatas kepala orang berperawakan pria jangkung itu.

Keduanya tiba-tiba jatuh saat kapal bergetar seolah-olah ditarik, kemudian segera berdiri dan bersiaga sambil melihat sekitarnya.

[𝕱𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝖎 𝖉𝖊𝖛𝖔𝖚𝖗 𝖒𝖞𝖘𝖊𝖑𝖋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang