(Pelabuhan Liyue)

111 25 8
                                    

.

.

.

⁠♡

"Woahh..."

Pemuda bersurai coklat gradasi merah itu melirik kearah kerumunan orang yang menonton pertunjukan tarian Wushou-nya, senyuman di wajahnya melebar di balik kepala singa/barongsai yang dia gunakan kala melihat wajah sumringah salah satu penontonnya itu.

Di sisi lain, Fang yang baru kembali setelah membeli beberapa barang melihat gadis itu nampak seperti anak kecil yang terpukau dengan pertunjukan salah satu karakter yang baru dilihatnya di game itu.

'Ku culik juga kamu dek.'

"Oi."panggil Fang kemudian mencubit pipinya membuatnya merintih,"Bukannya membantu, malah asyik nonton disini. Ayo cepat! Boboiboy menunggu kita."

"Ow ow ow.. sakit..!"

Setelah mereka pergi, pemuda itu baru menyelesaikan pertunjukannya dan berniat mencari gadis yang dilihatnya, namun tidak menemukannya dimanapun membuatnya kecewa sembari memegang kepala singa itu.

Boboiboy menoleh kala mendengar temannya merintih, kemudian terkekeh canggung begitu dia melihat temannya yang berambut ungu menarik teman gadis mereka dengan mencubit pipinya.

"Awas dia ngambek, aku tidak mau ikut campur loh."

"Dih ngambekan. Jelek."

"Bacot, kon-"

""HEH CONGORNYA!!""

Karena situasinya sudah sore, mereka langsung ke penginapan untuk beristirahat dan menghabiskan waktu.

Boboiboy dan Fang memesan satu kamar untuk dua orang, dan satu kamar untuk Reiva seorang mengingat hanya dia perempuan diantara mereka.

Tidak sopan nantinya dimata semua orang di penginapan itu nantinya.

Di kamar Boboiboy dan Fang, mereka berdua bergantian menggunakan kamar mandi dan lanjut berdiskusi soal jalan pulang mereka nantinya, dan juga bagaimana mereka bisa sampai di dunia ini.

Reiva yang baru keluar dari kamar mandi di kamarnya menatap kearah jendela yang terbuka, padahal sebelumnya dia yakin bahwa jendela itu terkunci.

Tidak mau ambil pusing, ia menutupnya dan kali ini memastikan untuk menguncinya, namun karena hal itu, dia menyadari ada sesuatu di lantai.

Ia segera menunduk dan memeriksanya, ternyata itu kunci yang digunakan untuk mengunci jendela itu tadinya dan juga beberapa kotoran tanah di dekat bingkai jendela.

Tanpa ba-bi-bu lagi dia langsung mengambil jaketnya dan berjalan keluar dari kamarnya itu menuju kamar kedua temannya.

Boboiboy dan Fang tersentak kala mendengar pintu kamar mereka diketuk tidak dengan santainya, segera pemuda bersurai ungu itu membukanya dan terkejut melihat temannya berdiri di depan pintu dengan wajah pucat.

"Sorong papan, tarik papan."

""Cakep.""sahut Fang dan Boboiboy.

"Ada orang."

"Huh?? Maksud??"

"Ada orang di kamar ku."

Mendengar itu Boboiboy langsung berdiri dan dia serta Fang pergi ke kamar gadis itu dan memeriksanya.

Betapa terkejutnya mereka melihat seseorang sudah keluar dari kamar itu melewati jendela, ditengah malam, tentu saja mereka jadi was-was dan marah.

Orang itu gesit sehingga saat Boboiboy berlari mendekati jendela dan melihat keluar, dia sudah menghilang dari sana.

[𝕱𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝖎 𝖉𝖊𝖛𝖔𝖚𝖗 𝖒𝖞𝖘𝖊𝖑𝖋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang