(Wangshu Inn)

50 23 0
                                    

.

.

.

Fang mencoba sabar, dia menarik nafas dalam-dalam sambil tersenyum, namun kelakuan dua setan di kiri dan kanannya membuatnya frustasi hampir ingin menjual mereka ke organisasi Fatui mengingat mereka adalah incaran organisasi itu.

"Faaaaaaanggg..."

"Paaaaaaanggg..."

"Faaaaaaang/Paaaaaaang..."

"... Sabarkan lah hati ini ya Tuhan."

Dengan Boboiboy yang menyandarkan bobot tubuhnya ke pundak kanan Fang, pemuda itu merasa berat dan tidak bisa menjaga keseimbangannya.

Dan dengan Reiva yang meletakkan dagunya diatas pundak kirinya, Fang merasa terganggu dan juga malu karena tingkahnya ini benar-benar tiba-tiba saja.

Qually?? Jangan tanya, dia dilanda bingung ingin mendukung ship yang mana satu.

No bl.tampol

"Kenapa sih kalian?!? Merepotkan!"tanya Fang yang frustasi dijadikan bantalan oleh mereka.

"Tidak juga sih.. hanya saja, tadi Gaming menemui ku untuk meminta bantuan."balas Boboiboy dengan nada malas dan lesu.

"Ya terus??"tanya Fang keheranan.

"... Aku diajak nari barongsai, jadi aku mau kalian nonton."jawab Boboiboy.

"Woahh!! Kau ikut juga?? Bagus dong!"ujar Qually yang akhirnya angkat suara setelah diam dari tadi,"Dan tidak perlu ditanya, kami sudah pasti datang!"

Fang menganggukkan kepalanya, setuju dengan perkataan Qually lalu menoleh kearah Reiva,"Nah, kau sendiri kenapa??"

".... Hanya bosan."balas Reiva membuat Fang gemas dan mencubit pipinya.

"Cari kesibukan sana! Jangan menempeli ku seperti jin!"

"Jahatnya. Aku yang manis gini dikatain Jin."

'... Ngga salah sih.' batin duo bucinnya.

Pada akhirnya Reiva pergi mencari kesibukan diluar pelabuhan, sementara Fang, Qually dan Boboiboy yang memiliki kegiatan untuk membantu di sekitar pelabuhan memilih untuk tinggal dan mengerjakannya.

Karena bosan hanya berkeliaran di daerah itu-itu saja, gadis itu pergi ke Wangshu Inn untuk melihat pemandangan dataran Bishui yang luas dengan perairan yang tenang mengelilinginya.

.....

Karma yang menggerogotinya dari dalam terasa lebih menyakitkan dari segala macam hal yang telah dia lalui di masa lalunya, kewarasan dan kesadarannya perlahan-lahan direnggut oleh dosa-dosanya yang dulu yang kemungkinan akan membuatnya menjadi buas layaknya musuhnya.

Namun sebelum saat itu tiba, dia akan memastikan yang mengakhiri dirinya dan semua ini adalah orang yang pantas, orang dengan kekuatan yang digunakan untuk kebajikan.

Sampai saatnya tib--

"Kita disini~ Bersama-sama~ Melewati indah dunia~"

...siapa yang menyanyikan lagu itu? Mengganggu momen saja.

"Dipayungi sinar mentari, tak ada lagi yang kita takuti~"

"Kita bersama seperti karang~ Tak 'kan ada yang mampu mengalahkan~"

"Di bawah~ Langit yang sama, kita bergandengan~ Saling menjaga~"

"Di atas~ Bumi yang sama kita, bergandengan~ Saling menjaga~"

[𝕱𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝖎 𝖉𝖊𝖛𝖔𝖚𝖗 𝖒𝖞𝖘𝖊𝖑𝖋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang