(Membuka Enkanomiya kembali)

41 21 0
                                    

.

.

.

⁠♡

Pria itu menghela nafas, kemudian melepas kacamata yang dia gunakan dan menoleh kearah dua orang itu yang bermalas-malasan di ruang kerjanya,"Kalian tidak ada kerjaan? Bukannya aku ingin mengusir kalian, tapi melihat kalian tidak melakukan apa-apa membuat ku cemas kalian mati tiba-tiba."

"Oi, jaga bahasa mu. Dasar."tegur Viola, lalu kembali melamun sambil duduk di kursi dan memangku mutiara itu di kedua tangannya.

Caera menghela nafas sambil mengacak Surai putih kebiruannya dengan wajah cemberut,"Aku benci semua ini.. entah kenapa, aku tidak bisa berpikir harus melakukan apa dengan benda itu."

Mendengar itu, Enjou melirik kearah Mutiara yang dipangku Viola, lalu kembali membaca gulungan yang dia buka,"Dia menolaknya, huh..? Sudah ku duga."

"Aku punya firasat jika itu semua hanyalah akting, tapi aku tidak bisa yakin."celetuk Caera sambil menghantam kepalanya keatas meja sekali.

"Apa kau tidak bisa melihatnya..?"Enjou bertanya setelah meletakkan gulungan itu ke tempatnya dan menghampiri mereka, lalu menunjuk mutiara itu,"Dia lebih kuat dari kalian, dia bisa dengan mudah merampas sesuatu yang berharga seperti itu, hanya ketika dia adalah seseorang seperti Teva."

"... Kau membelanya, Enjou?"tanya Viola sambil melirik pria itu.

"Hanya mengungkapkan fakta."balas Enjou, lalu berjalan kearah pintu keluar.

"Apa kau akan menemui pria itu??"tanya Caera melihatnya melangkah keluar.

"Hm. Aku masih perlu informasi darinya."ujar Enjou.

Namun sebelum pintu itu tertutup, mereka melihat sebuah portal terbuka di dekat dinding pintu masuk, membuat Enjou langsung mundur dan menantikan siapa yang muncul.

"Viola, Caera!"

Dari balik portal, Reiva muncul dan langsung menghampiri Viola yang memegang mutiara itu.

"Bisakah aku memiliki Mutiara itu?"

Sontak Caera melirik kearah Enjou, tatapannya seolah meledek perkataannya yang bijaksana tadi soal gadis di hadapannya ini yang tidak menginginkan kekuatan.

"Kenapa kau berubah pikiran tiba-tiba?"tanya Viola dan mereka menatap gadis itu dengan tatapan yang bertanya-tanya.

"Kalian sendiri yang ingin menyerahkannya sebelumnya, kan?" Balas Reiva, terdengar tidak ingin berbicara cukup lama dengan mereka.

"Biarkan aku bertanya."Caera berdiri dari duduknya, lalu berjalan menghampirinya dan berdiri tepat dihadapannya,"Apakah kau menginginkan mutiara ini untuk sesuatu yang baik..?"

"Lebih baik." Jawab Reiva dengan yakin, kemudian saat mereka lengah, dia langsung mengambil mutiara itu dan melompat masuk ke dalam portal itu yang langsung tertutup.

Caera awalnya berniat mengejarnya, namun Viola menahannya dan menggelengkan kepalanya, seolah mengatakan agar dia membiarkan gadis itu pergi.

Di sisi lain, Enjou merasa sesuatu saat melihat perubahan sikapnya itu.

Dan dia yakin, sesuatu itu adalah hal yang akan menggemparkan dunia atas.

.....

Sambil berdiri beberapa meter dari portal yang dibuka Ochobot, Boboiboy dkk nampak menanti kedatangan gadis itu dengan sesuatu yang dia ingin cari terlebih dahulu.

Sementara itu, Kokomi dan yang lainnya menunggu disana juga, was-was dengan apa rencana gadis itu setelah semalam dia datang tiba-tiba dan merencanakan semuanya bersama mereka.

[𝕱𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝖎 𝖉𝖊𝖛𝖔𝖚𝖗 𝖒𝖞𝖘𝖊𝖑𝖋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang