(Kota Sumeru)

84 23 3
                                    

.

.

.

⁠♡

"Ni orang ku banting juga lama-la--"

"Nah nah nah, kau tidak boleh membanting sembarang orang. Ayo pergi."

Pelajar yang menawarkan mereka alat bernama Akasha itu hanya bisa bergetar ketakutan melihat tatapan tajam dari gadis itu, terlebih lagi saat dia mendengar kalimatnya yang dicela oleh temannya yang menyeretnya pergi.

Sebenarnya itu salahnya juga karena memaksa mereka untuk memakai alat itu disaat mereka sudah menolaknya baik-baik.

"Ya aku mana tahu dia akan semarah itu!!"

HEH JANGAN MAIN TEROBOS!!

(Ninuninu!! Aink bawa plester!!)

Oke nice.

Ekhem!!

Sebenarnya mereka menolak untuk menggunakan Akasha yang ditawarkan karena penjelasan Fang yang mengatakan bahwa Akasha dikendalikan oleh Grand Sage yang bertanggung jawab atas dikurungnya Lesser Lord Kusanali. Fang menjelaskan jika dia takut mereka akan terkena eksperimen Sage Azar yang gila seperti di alur utamanya.

Lanjut.

Setelah berkeliling beberapa saat, mereka memutuskan untuk ke kedai Lambad untuk memesan makanan.

Fang dan Reiva memesan makanan, setelah memesan mereka menghampiri Boboiboy yang mencari meja dan lokasinya lumayan jauh dari pengunjung lainnya sehingga mereka bisa berbincang lebih leluasa.

"Buah Zaytun yang tadi kau petik bisa langsung dimakan?"tanya Reiva melihat buah yang dipetik Fang di jalan tadi.

"Aku hanya pernah mencoba memasaknya di game."jawab Fang sembari mencoba mengingat kembali,"Tapi seingat ku Peach Zaytun ini juga bisa langsung di makan.. kalau tidak salah menambahkan HP."

Boboiboy memasang raut wajah tidak yakin sembari kembali meletakkan Peach Zaytun itu ke meja, ia memperhatikan Reiva mengambil satu buah itu dan langsung memakannya.

Beberapa saat ia mengunyah, Reiva kemudian berkata,"Rasanya seperti Peach biasa.. tapi aromanya lebih manis, mungkin.."

"Syukurlah bisa di makan.."ujar Boboiboy sembari menghela nafas lega, kemudian menatap buah itu sekali lagi,".... Hm, kira-kira kalau kita bawa pulang beberapa, Qually bisa memasaknya jadi makanan enak tidak, ya?"

"Oh. Boleh dicoba."Fang menimpali sembari mengingat rekan mereka yang gemar memasak itu.

"... Aku rindu masakan Qually."celetuk Reiva sembari mengunyah buah Zaitun itu.

""Aku juga..""sahut Boboiboy dan Fang.

Tak lama kemudian, pesanan mereka sampai dan mereka langsung memakannya sembari sesekali berbincang bertiga.

Setelah makan, mereka duduk sejenak di meja mereka agar makanan yang mereka makan bisa tercerna tanpa kendala.

Tak sengaja mata Fang melirik kearah pintu kedai yang terbuka dan dua orang pria nampak berjalan masuk sembari berdebat, matanya melebar kala dia menyadari siapa saja kedua orang itu.

[𝕱𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝖎 𝖉𝖊𝖛𝖔𝖚𝖗 𝖒𝖞𝖘𝖊𝖑𝖋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang