(Senjata)

78 23 1
                                    

.

.

.

Mengetuk jarinya diatas meja, sosok bertopeng itu menatap dengan cemas kearah layar dihadapannya yang menampilkan beberapa data keberangkatan dua orang kadet dan satu kopral muda ke Planet Selari sekitar dua bulan yang lalu.

Perasaan itu ingin ia tepis jauh-jauh, mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ketiga orang itu, yang dimana satu diantaranya adalah adik kandungnya, akan baik-baik saja meski tak ada kabar.

".... Lahap, bacakan informasi tentang misi mereka sebelumnya ."ucapnya pada alien besar berwarna ungu yang ada disampingnya.

"Menurut informasi yang diberikan Komandan, ketiganya dikirim setelah beberapa sinyal aneh dari planet Selari sampai di pusat. Mereka bertiga tiba di planet itu sekitar dua bulan lalu, beberapa jam setelah mendarat, mereka tidak memberikan laporan dan dikabarkan menghilang."

Mengepalkan tangannya, pria itu menghela nafas putus asa sambil bersandar ke kursinya dan menyisir poninya ke atas, sebelum melihat ke layar sekali lagi dengan tatapan menyipit.

"Tunggu aku, Fang. Kalian berdua juga."

......

Reiva duduk diatas Hoverboard nya, memperhatikan interaksi MC alias Aether dengan Zhongli, jaraknya lumayan jauh karena dia tidak begitu mau terlalu dekat mengingat kejadian terakhir kali.

Dengan sebuah kain hitam yang menutup matanya yang terluka, dia ingin join sesuatu, yaitu berkelahi dengan Tatang.

Dan juga, Fang tidak memintanya atau siapapun lagi untuk membuat tontonan, jadi dia tidak perduli jika harus mendengarkan percakapan mereka.

Setelah menemukan bunga Glaze Lily liar di Dihua Marsh, Aether dan yang lainnya kembali ke Liyue dan gadis itu masih mengikuti mereka.

Setibanya di depan gerbang Liyue, terdapat beberapa orang yakni Agen Fatui dan juga Millelith yang menginterogasi mereka, melihat itu Reiva yakin dengan pertanda yang Fang bicarakan bahwa sebentar lagi Aether akan pergi melawan Childe di Golden House.

Bicara soal Fang, mereka sudah menunggu di posisi mereka.

Reiva tidak terlalu mendengar percakapan mereka(Zhongli dan seorang agen Fatui), tapi setelah itu, Aether ditemani oleh Paimon mulai berlari kearah Golden House, dan ia langsung mengikutinya dari belakang.

Segera setelah mereka sampai, Reiva turun dari Hoverboard nya yang kemudian menghilang, lalu mengaktifkan topengnya dan berjalan tanpa kedua orang dan peri itu akan sadar dengan langkahnya.

Ia bersembunyi diantara pilar dan menunggu, Aether dan Paimon mendekati mayat Rex Lapis yang juga dikenal sebagai Exuvia yang tidak terlihat tersentuh sama sekali oleh siapapun.

Dan datanglah villain-nya.

"Kenapa kalian ada disini? Aku rasa pekerjaan kalian sudah selesai, kenapa repot??"ujar Childe dengan intonasi yang mengejek, terkesan meremehkan Aether, si MC yang di support dua MC lainnya.

Nantangin emang si jahe.

"Kami tidak akan membiarkan mu mendekati Exuvia!"seru Paimon dengan berdiri.. atau terbang di depan mayat itu.

"Jangan menghalangi jalan ku, sekalipun aku menyukai kalian, aku tidak akan menahan diri."balas Childe tidak mengindahkan tatapan tajam mereka berdua.

"Kalau begitu hanya ada satu cara menyelesaikannya."ujar Aether sembari mengeluarkan sebuah pedang dan menatap pria itu dengan tatapan menantang.

"Oh, jadi kau berniat melawanku? Bagus~ Karena kali ini, aku benar-benar tidak akan menahan diri."balas Childe mengeluarkan sebuah busur, namun tiba-tiba saja ia berbalik badan dan melepaskan dua tembakan sembari berkata.

[𝕱𝖔𝖚𝖓𝖉 𝖒𝖊 𝖇𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝖎 𝖉𝖊𝖛𝖔𝖚𝖗 𝖒𝖞𝖘𝖊𝖑𝖋]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang