19

230 26 15
                                    

Happy reading all ~!

































(Name)'s POV
















"Midoriya, di depanmu!"




"Apa-----?!"





BZZZZTTTTTT



SRAKKKK



















"Hampir...!"




"Hikari...?" Lirih Stain.




"Apa? Tidak, bukan. Namaku El! Aku tidak kenal si Hikari Hikari itu, Stainless."




"(Name)-chan, berhati-hatilah..! Dia bisa melumpuhkan dengan menjilat darahmu..!" -Izuku.




"Pengguna Quirk darah, ya..?" Sekali lagi, aku bersyukur magang di agensi Shin.




"Cuma membuat orang tidak bisa bergerak? Stain, Shin-san saja bisa membuat darah di dalam tubuh seseorang meledak, tau." Gumam ku.




"Bocah sepertimu tidak pantas memiliki Quirk seperti itu." Ucap si Stain. Memangnya ini ada hubungannya dengan dia, hah?!




"(NAME)-CHAN!"





















"Recipro Burst!"



















BUAGHHHH























"Iinchou..!"




"Lida. Kau sudah bisa bergerak rupanya. Ternyata Quirk-nya tidak sehebat perkiraan ku." -Todoroki.




"Todoroki, aku akan maju, tolong bantu aku dari belakang..!" Ucapku.


























"HORA!!!" Aku melayangkan pukulan pada Stain. Tentu saja tidak berhasil.




Dia berhasil menggores ku, tapi katana nya terlempar. Bagus, ini kesempatan!




Aku mengambil katana milik Stain yang terlempar. Kemudian aku membekukan katana itu agar tidak bisa digunakan lagi. Bodohnya aku, malah lengah disaat-saat begini.




"Midoriya, dibelakang mu!" Teriak Todoroki.























JLEB
























"Hampir saja...!" Ucapku sembari ngos-ngosan.




Yang tadi ke jleb itu bukan aku, tapi tanaman rambat ku.




Tapi, tangan bagian atasku terluka sekarang. Perih!




Lida dan Izuku maju untuk menyerang Stain. Duh ngeri ngeri sedep njir. Emangnya darah seenak apa sih?! Pengen nyoba, gapapa kah?/plakk/.ggg.bncdaa.




Stain menebas tangan Lida. Aku membantu melilit Stain dengan tanaman rambat ku. Lalu Todoroki melancarkan serangan apinya.




Izuku dan Lida mendarat di es dengan pelan pelan karena bantuan Udara yang ku kendalikan. Udara itu menopang tubuh Izuku dan Lida, kemudian hilang begitu mereka berselancar di es milik Todoroki.




𝐒𝐄𝐕𝐄𝐍𝐓𝐇 || 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang