26

201 28 7
                                    

harusnya chap ini up sblm kamp pelatihan, tapi awaa lupaa ada movie nyaa. udh lama gk nonton movie 1, jadi agak lupa juga. mohon dimaafkan kelalaian author.🙏🏻


Author's POV.

Siang tadi, (Name) dan enam teman lainnya ke sekolah untuk melakukan latihan. Dan kini (Name) tengah berjalan untuk pulang ke rumah nya bersama Midoriya.

"Melelahkan sekali~! Oh, iya. Bagaimana kelanjutan cintanya Midnight dan penjahat All Might, ya? Endingnya kurang jelas." (Name) penasaran.

Mereka tengah mengobrolkan apa yang tadi mereka alami saat latihan, lebih tepatnya mengobrol kan tentang kisah cintanya Midnight dan penjahat All Might.

Saat sedang asyik mengobrol, All Might datang sembari membawa koper. "Aku.. sudah menunggu untuk menyergap Midoriya-shounen dan Midoriya-shoujo dalam perjalanan pulang kalian!"

"A-All Might ?!" Pekik (Name) dan Midoriya bersamaan.

wuss

Tubuh All Might kembali menjadi kurus dan batuk batuk. "Midoriya-shounen, Midoriya-shoujo, kalian tau tentang I-Island, 'kan?" Tanya All Might.

Mata Midoriya dan (Name) seketika berbinar. "I-Island? Tentu saja kami tahu!" Seru mereka berdua. Mereka pun menjelaskan secara bergantian mengenai I-Island, tak disangka ternyata (Name) juga orang yang cukup cerewet. Dia sekalinya ngoceh, bakal panjang lebar. Tapi itu kalau dia sedang bersama orang yang dekat saja, contohnya All Might karena (Name) sering ikut latihan bersama Midoriya dan All Might.

"Apa kalian mau pergi ke sana bersamaku?!" All Might.

Seketika wajah Midoriya dan (Name) berubah menjadi terkejut. "Kami ..." -(Name). "Pergi ke tempat itu bersama All Might?" -Midoriya.

"Tujuannya bukan untuk bersenang-senang. Sekarang Midoriya-shounen adalah penerusku, aku berpikir untuk mengembangkan kemampuanmu sebagai Pahlawan." Jelas All Might.

(Name) mengangkat satu tangannya. "Kalau Izuku sih masuk akal karena dia penerus All Might, tapi aku? Kenapa aku juga diajak?" Tanya (Name) heran.

"Itu.., karena kalian berdua sudah seperti sepaket dari lahir. Jadi aku merasa aneh saja kalau hanya ada satu Midoriya." Alasan All Might yang tidak masuk akal itu tentu menimbulkan banyak pertanyaan di benak (Name). Terutama, mengapa All Might membawa koper?

"Hanya itu saja? Ya ampun.. padahal tiket ke sana itu mahal, loh, All Might. Apa tidak apa-apa aku juga ikut bersama kalian?" (Name) memastikan.

"Tidak apa-apa." All Might menggeleng kan kepalanya pelan.

"Aku ikut kalau Izuku ikut." (Name) menengok ke Midoriya.

"Aku ikut..!" -Midoriya.

"Kalau begitu, pulang ke kamar kalian untuk berkemas! Kita akan berangkat sekarang!"

"PERGI SEKARANG?!" Pekik mereka bersamaan.

"Cepatlah, Midoriya-shounen, Midoriya-shoujo!"

"Ah, b-baik!"

Satu pertanyaan (Name) terjawab tentang mengapa All Might membawa koper. Tak ingin tertinggal pesawat, dua kembar itu segera meminta izin pada Midoriya Inko dan berkemas, tak lupa mereka juga membawa baju formal seperti yang diminta All Might.






















Saat masih di pesawat, yang di lakukan (Name) hanya menatap langit sembari menggambar pemandangan tersebut di buku catatan kesayangan nya.

Suasana tenang, tidak ada banyak orang dan hanya ada 3 penumpang. All Might yang tertidur, Midoriya yang entah sedang apa, dan (Name) yang sedang menggambar sembari melihat pemandangan langit dengan tenang. Ah, inilah yang diharapkan (Name), suasana tenang.

𝐒𝐄𝐕𝐄𝐍𝐓𝐇 || 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang